padahal masih pagi

1.9K 214 16
                                    






Fiks, ketenangannya benar-benar sudah hilang.

Itulah yang ada didalam pikiran Feerel saat dirinya memilih berhenti melangkah tepat di depan pintu kelasnya.

Ollan yang sejak tadi berjalan di belakangnya terpaksa berhenti dan menubruk tubuhnya karena tidak tahu bahwa Feerel akan tiba-tiba menghentikan langkah.

"Jir!, Bisa ga sih kalau mau berhenti mendadak ngasih tau gue dulu, jangan tiba-tiba kek gini." omel Ollan mengusapi hidungnya yang menubruk kepala Feerel.

Tapi Feerel mengabaikan protesan Ollan. Seolah-olah dia tidak mendengar hal itu Dan malah tetap fokus pada pemandangan yang ada di depannya.

Beberapa meter dari posisinya, tepat di atas meja miliknya yang biasa ia gunakan untuk menulis, seorang gadis duduk di sana dengan kaki yang diayun-ayunkan.

Kalau kalian menduga bahwa gadis itu adalah Marsha, maka kalian benar seratus persen.

Ollan yang menyadari keanehan, akhirnya memilih mengikuti arah pandang Feerel, ikut terkejut saat melihat Marsha duduk di meja itu.

"Weh, ngapain tuh cegil duduk di meja lo?" Ollan berbicara dengan nada terkejut, "kata mama gue kalau duduk di meja itu bisa bikin kita banyak utang," ujarnya kemudian.

Feerel memutar bola mata. Itu mitos! Dan herannya Ollan malah memperdulikan hal itu, bukan tentang fakta bahwa Marsha ada di kelasnya.

"Terus kenapa lo ngga masuk? Lima belas menit lagi bel bunyi, kalau lo mau tetap berdiri di depan pintu kaya gini sih ga masalah, tapi gue tetap mau masuk."

Feerel menatap Ollan. Mendorong tubuh Ollan agar sedikit melipir sehingga Marsha yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya tidak tiba-tiba melihat kehadiran mereka.

"Itu cewek kenapa ada di kelas kita?" tanya Feerel.

Ollan mengendikkan bahu. "Lah mana gue tau, Rel. Tadi kan gue nanya ke lo. Dan kenapa lo malah nanya balik ke gue? Bukannya belakangan ini lo yang deket sama dia? Jadi seharusnya gue yang nanya kenapa itu anak ada di kelas kita? Emangnya kelas dia kebakaran sampai dia harus ngungsi ke kelas kita?"

"Lo itu nanya gabisa satu per satu, ya?"

"Engga, biar sekalian aja, takutnya gue lupa."

Feerel kembali memutar mata. Sangat Ollan sekali. Banyak tanya, dan semua pertanyaannya selalu diajukan di waktu bersamaan.

"Gatau, gue juga gatau kenapa itu anak ada di sini. Tapi karena dia duduk di atas meja gue, udah pasti dia nyari gue."

Ollan menjentikkan jarinya setuju. "Entah ini bakal jadi keberuntungan atau kesialan buat lo. Di satu sisi, lo itu anti banget sama yang namanya perempuan dan lo cuma mau masa SMA lo tenang, tapi sekarang malah muncul Marsha. Di sisi lain Marsha itu cewek paling terkenal di sekolah kita. Udah cakep, anak orang kaya, sexy, pokoknya bener-bener idaman buat cowok."

"Cowok brengsek maksud lo?" tukas Feerel mendengus.

Ollan hanya mengendikkan bahunya lagi, yang membuat Feerel benar-benar tidak tahu harus melakukan apa, karena Ollan nampaknya tidak bisa memberikan solusi.

Akhirnya, setelah menimang cukup lama, Feerel memutuskan untuk tetap masuk ke dalam kelas. Karena tidak ada cara lain yang lebih baik selain menghadapi Marsha secara langsung.

Gadis itu menyambutnya dengan melambaikan tangan saat ia berjalan di depan kelas.

"Hai, Mas Pacar!"

Panggilannya membuat seisi kelas refleks menoleh ke arah Marsha. Mengikuti arah pandang Marsha yang menatap tepat ke arah Feerel.

Marshauwu // Fresha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang