UPDATE!!!
Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?
Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁
Vote comment share
Follow recommend
Love,
DyahUtamixx
Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Beasty dan supaya aku dapat terus bersemangat^^
Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄
Beruntung perdebatan -jika itu bisa dibilang perdebatan- kecil yang terjadi antara Luna dengan Alkrevas berakhir ketika keduanya keluar dari restoran. Udara malam New York sekaligus hiru pikuk kota yang ramai langsung menyambut keduanya. Luna menghela lega dan mengangkat kepala, menatap Alkrevas yang terlihat sedang memperhatikan sekeliling dengan manik cokelat yang penuh ketertarikan. Kemudian Luna menundukkan kepala, memperhatikan tangan Alkrevas yang melingkari pinggangnya posesif. "Terkadang aku masih tidak percaya kalau dunia ini adalah tempat tinggalmu." Tiba-tiba Alkrevas berkomentar takjub. Luna mengerjapkan mata sebelum kembali mendongak, menatap Alkrevas yang masih memperhatikan suasana ramai kota New York walaupun malam telah larut. "Kota ini dipenuhi dengan begitu banyak cahaya, serta keramaian yang tiada henti."
"Berbeda dengan Morgena Capital, huh?" Ujar Luna pelan teringat dengan ibukota Vasilos, karena berkebalikan dari New York, ketika malam tiba, Morgena Capital terlihat begitu sepi dan hanya beberapa titik diterangi batu sihir. Hanya ketika festival jalan-jalan kota menjadi ramai dipenuhi oleh cahaya dan orang-orang. "Itulah New York. Kota yang tidak pernah tidur." Kemudian dia menatap ke seberang jalan, dimana sebuah club malam berada dan banyak orang berbaris untuk menunggu giliran masuk.
"Aku masih tidak percaya dengan teknologi yang kalian-para mortal, ciptakan. Teknologi yang bahkan bisa mengalahkan sihir."
"Jangan salah, bahkan teknologi secanggih apapun, bisa memberikan dampak negatif tidak hanya bagi manusia, tapi juga lingkungan." Kemudian dia memberikan tanda pada Alkrevas untuk berjalan menuruni tangga masuk restoran, yang tentunya langsung dituruti oleh pria itu tanpa berkomentar. Tepat ketika itu mobil miliknya tiba di pelataran restoran dan Jill turun dari bagian kemudi untuk membukakan pintu. Luna merasakan tangan Alkrevas mengerat dan saat dirinya mendongak, dia melihat Alkrevas tengah menatap tajam penuh kecurigaan pada Jill. "Dia supirku. Marinka mempekerjakannya saat tahu aku hamil."
"Kenapa harus pria?"
Luna mendesah keras dan mencapit pangkal hidungnya frustasi. Dengan Alkrevas berada di sisinya tiap waktu, itu berarti dia harus kembali menghadapi sikap posesif Alkrevas yang berlebihan. "Karena ... sama seperti kusir di kekaisaran, pria lebih bertanggung jawab. Tentu ada supir wanita disini, tapi tidak banyak." Lalu Luna berhenti melangkah dan memutar tubuh menghadap Alkrevas. Dia menjijitkan kaki seraya menangkup wajah Alkrevas dengan kedua tangannya. Manik hazelnya langsung bertemu dengan manik cokelat Alkrevas yang terlihat memiliki percikan merah tanda Tayron berada disana. "Kalian tidak perlu khawatir. Aku hanyalah milik kalian, jadi jangan lagi cemburu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna's Beasty
Про оборотнейSequel dari Luna's Journey. Diwajibkan membaca buku pertama untuk mengerti dan paham alur cerita. The Dark Fantasy Story The Kingdom Series (Book 2 : The Werewolf Kingdom) 《●●●●●》 Setelah menerima fakta bahwa soulmate yang ditunggunya tidak kunjung...