BAB 10 - DRAMA

1K 142 46
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Beasty dan supaya aku dapat terus bersemangat^^

Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

Special Chapter 1 tentang Philip & Marinka (proses mating mereka) sudah tersedia di KaryaKarsa-ku. Bagi yang penasaran bisa cek profil Karyakarsaku

Note : title Philip aku rubah jadi Grand Duke Veniam. Jadi di kekaisaran Vasilos ada 1 Grand Duke dan dua Duke (Demetri  & Dillite)

Sekedar informasi aja ya hihi

Keesokan paginya, Luna terbangun dalam keadaan tubuh yang dilingkupi bulu lebat nan halus berwarna hitam dan kepala yang bersandar pada benda empuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan paginya, Luna terbangun dalam keadaan tubuh yang dilingkupi bulu lebat nan halus berwarna hitam dan kepala yang bersandar pada benda empuk. Sesaat bibirnya membentuk senyum karena kenyamanan, kemudian dia bergerak untuk mencari posisi terbaik sebelum kembali memejamkan mata sambil menguap lebar. Di dalam hati dia begitu takjub karena kasur serta selimut miliknya bisa terasa sangat lembut serta hangat seperti ini, belum lagi bantalan bulu tebal yang empuk hingga membuatnya merasa begitu nyaman.

Cahaya matahari yang menyeruak masuk ke dalam apartemen melalui dinding kaca dan menerangi seisi ruangan, kali ini tidak dapat membuat rasa kantuk yang Luna rasakan hilang, bahkan dia tidak merasa jengkel dengan cahaya tersebut karena tempat dirinya tertidur sangat menyenangkan. Dia bergelung senang sambil menghela pelan. Di dalam hati mengapresiasi Marinka yang dapat menemukan kasur baru nan nyaman demi dirinya agar dapat tidur dengan nyenyak karena kehamilan. Namun tidak berselang lama setelah dia menghela senang, tiba-tiba telinganya menangkap suara dengkuran, terlebih lagi suara itu tepat berada di bawah telinganya. Seketika dahi Luna mengerut samar, tapi menepis suara tersebut karena rasa kantuk yang masih menguasai diri.

Namun ketika dia berada di ambang kesadaran, sesuatu yang lembut berbulu bergerak mengusap pipi dan telinganya. sontak Luna mengerang kesal dan menepis benda tersebut yang mengganggu dirinya dengan menggunakan tangan. "Jeez ... Lucy hentikan! Jangan ganggu tidurku!" namun benda lembut tersebut justru semakin bersemangat mengusik tidurnya. Luna mendesis kesal dan dengan tangan yang bergerak di udara, meraih benda berbulu tersebut. Seketika dia membuka mata, memperhatikan tangannya yang tengah mencengkram benda mirip ekor berbulu hitam lebat. Matanya yang masih mengantuk dan tidak fokus, mengerjap beberapa kali. Lalu sebuah pertanyaan muncul di dalam benaknya. Sejak kapan kasurku diganti? Marinka tidak pernah membeli kasur baru untukku! Saat itulah dia mendengar suara geraman pelan dan kepalanya bergerak. Dia menoleh ke asal suara dan manik cokelat gelapnya langsung bertemu dengan sepasang manik merah yang dipenuhi pancaran geli.

Luna's BeastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang