BAB 15 - FAMILY

859 111 53
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Beasty dan supaya aku dapat terus bersemangat^^

Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

Alkrevas duduk di sisi kasur dimana Luna berbaring dengan mata terpejam dengan tangannya yang menggenggam tangan rapuh milik wanita itu erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alkrevas duduk di sisi kasur dimana Luna berbaring dengan mata terpejam dengan tangannya yang menggenggam tangan rapuh milik wanita itu erat. Setelah dokter yang memeriksa Luna pergi dan mengatakan bahwa kondisi soulmatenya diakibatkan karena lelah serta stress berat, Alkrevas duduk termenung memperhatikan wajah Luna dengan berbagai macam emosi memenuhi hati.

Dia menarik napas panjang, mengeratkan genggaman tangan seraya membungkukkan badan, mendekatkan tangan Luna ke kening, menempelkan tangan tersebut di keningnya, dan dengan mata terpejam dia berharap soulmatenya baik-baik saja lalu segera kembali sadar untuk memarahinya, menegur kesalahannya sebelum memeluk dan menciumnya mesra sebagai upaya menenangkan dirinya.

Dibandingkan melihat Luna yang kesakitan hingga terbaring tak sadarkan djri seperti ini, Alkrevas lebih memilih wanita itu mencaci maki serta membenci dirinya, karena setidaknya hal tersebut membuatnya tahu bahwa Luna baik-baik saja. "Anda harus berhati-hati, Tuan Remo. Seorang ibu hamil yang mengalami keadaan dimana dirinya stress berlebihan, akan menyebabkan resiko berbahaya bagi kehamilannya dan juga berdampak buruk pada bayi yang dikandung. Hal ini dapat mengakibatkan keguguran apalagi disaat umur kehamilan baru memasuki trimester kedua, dimana kehamllan masih begitu rentan." Ucapan sang dokter yang penuh akan peringatan tegas kembali berputar di kepalanya dan membuat bahu Alkrevas merosot.

Seluruh tubuhnya gemetar dan Tayron merengek sedih di dalam pikirannya. Alkrevas kembali membuka kedua mata. Satu tangannya kini mengusap pipi Luna dengan lembut serta begitu hati-hati. Apa mate akan baik-baik saja mortal? Tanya jiwa serigalanya dengan penuh kekhawatiran di dalam pikiran. Manik merah serigala itu mengarah lurus ke wajah pucat Luna dan tidak sedetikpun beralih.

Dia mengeratkan genggaman tangan yang menggenggam tangan Luna, mengecup punggung tangan wanita itu lembut. Mate begitu sedih dan terluka, apa mate akan membenci kita? Alkrevas mendesah keras dan meletakkan tangan Luna. Dia mencapit pangkal hidung seraya menjawab pertanyaan Tayron dengan nada yang lelah.

Dia tidak akan membencimu, Tayron.

Setelah mengatakan hal tersebut, Alkrevas memutus komunikasi dengan Tayron dan mengalihkan tatapan dari wajah pucat Luna ke arah Jackson Bardi yang berdiri di sisi lain ruangan dan sedang mengawasi dirinya serta Luna dalam diam. Dia membuka mulut untuk menanyakan pendapat pikiran pria itu mengenai dirinya setelah melihat apa yang terjadi.

Luna's BeastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang