BAB 14 - SICK

1K 121 31
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Beasty dan supaya aku dapat terus bersemangat^^

Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

Bagi yang ingin membaca special chapter tentang Marinka dan Philip, kalian bisa langsung ke karyakarsaku ya. Special chapter terdiri dari 2 part dan sesuai janji, mengisahkan kencan mereka. Jadi, yang penasaran bisa langsung merapat ke karyakarsaku. happy reading^^

Jika seseorang melihat dirinya dan bertanya apakah dia bahagia, maka Luna akan dengan percaya diri serta penuh senyuman menjawab ya, aku bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jika seseorang melihat dirinya dan bertanya apakah dia bahagia, maka Luna akan dengan percaya diri serta penuh senyuman menjawab ya, aku bahagia. Tentu saja dia tidak akan ragu mengatakan hal tersebut disaat dia sedang bersama sahabatnya serta pria yang dicintainya. Terlebih lagi dia akan menjadi seorang ibu. Siapapun berada di posisinya mungkin juga akan mengatakan hal yang sama. Tidak ada yang paling dirinya inginkan selain momen saat ini dan mematri ke dalam memori agar suatu saat nanti apabila dirinya merasa rindu, dapat memutar ulang memori yang dirinya simpan.

Namun meskipun begitu, disaat dia seharusnya merasakan perasaan bahagia tersebut, nyatanya justru dia merasakan perasaan sebaliknya. Tentu dia merasa senang, tapi ada sesuatu—entah apa itu— sedang mengganjal di hatinya. Terlebih lagi sejak kejadian kemarin membuat jiwanya tidak tenang, meskipun Alkrevas telah menenangkan dirinya semalam, tapi itu tidaklah cukup baginya.

Firasat buruk terus mengisi hatinya dan Luna tidak tahu harus melakukan apa untuk menyingkirkan perasaan tidak enak tersebut dari dalam hati, dan hal itu membuatnya seketika menjadi tidak berselera makan. Berbagai macam skenario buruk pun mulai berputar di kepala, dan hal tersebut semakin memperparah suasana hati hingga selama sesaat kepalanya terasa berputar, walaupun hal itu langsung hilang dalam sekejap. Dia mencoba untuk mengalihkan perhatian dengan tidak lagi memikirkan apapun atau memikirkan hal yang baik, tapi tidak berhasil dilakukan. Justru hal itu semakin membuat pikirannya tidak karuan.

Luna menundukkan kepala dan menipiskan bibir. Dia memperhatikan piring berisi sarapan yang tersaji untuknya. Meja makan dimana dirinya berada dipenuhi dengan berbagai macam menu makanan favoritnya, sayang hal tersebut sama sekali tidak membuatnya sedikitpun tergugah. Tangan Luna memainkan alat makan dengan asal sebelum terhenti dan mendongakkan kepala, memperhatikan pria di hadapannya dengan singkat lalu beralih menatap ke arah balkon dimana sahabatnya berada, dan melihat Lucy membuatnya tiba-tiba teringat akan saat itu. Dia tidak ingin mengingat, tapi otaknya tidak mau mendengar dengan memutar ulang adegan di kuil hutan suci kala itu, dan hal tersebut juga merupakan faktor yang membuat moodnya semakin bertambah buruk.

Luna's BeastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang