BAB 13 - JEALOUSY (Part 2)

1.5K 146 49
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Beasty dan supaya aku dapat terus bersemangat^^

Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄


Full mature Chapter untuk Chapter Jealousy sudah tersedia di Karyakarsa, bagi yang ingin baca adegan panasnya, bisa meluncur ke Karyakarsaku. happy reading^^

Suara Alkrevas jelas mengandung berbagai macam emosi: kemarahan, kecembuaran, posesif, dan yang lebih utama adalah nafsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara Alkrevas jelas mengandung berbagai macam emosi: kemarahan, kecembuaran, posesif, dan yang lebih utama adalah nafsu. Luna mengatupkan mulut rapat. Dia tidak tahu harus merespon bagaimana sehingga keheningan melingkupi keduanya untuk waktu yang cukup lama, tetapi akhirnya Luna menurut. Dia tidak dapat menahan tatapan tajam nan lekat yang Alkrevas berikan untuknya.

Perlahan Luna meraba-raba dan melepaskan celana sekaligus celana dalam yang dipakainya. Kaki dan bokongnya yang putih mulus bergetar saat dia melepaskan satu persatu pakaiannya, menunjukkan rambut kemaluan gelap yang terlihat di antara kedua kakinya yang cukup lebat karena sejak kehamilan Luna tidak terpikirkan dan tidak peduli dengan perawatan kecantikan waxing. Luna mengangkat bokongnya sedikit dan menurunkan celana sekaligus celana dalamnya hingga menggantung di pergelangan kaki sebelum akhirnya terlepas.

Tubuhnya, yang telah belajar dari pengalaman bahwa melarikan diri ataupun menolak tidak ada gunanya, memilih untuk patuh daripada memberontak, dan itu membuat Luna semakin sadar kalau Alkrevas telah berhasil mengendalikan dan menguasai tubuhnya. Dia menatap sofa dan kasur secara bergantian, tidak tahu dimanakah dirinya harus berbaring, namun ketika menyadari Alkrevas tidak bergerak sedikit dari posisi, Luna langsung mendapatkan jawabannya. Jadi dengan perlahan dia membaringkan tubuh di atas sofa, mencari posisi yang nyaman. 

Sedangkan Alkrevas, yang menyadari kalau ucapannya yang sedikit berlebihan akibat dari kecemburuan dan kemarahan yang kembali hadir, menyusul naik. Dia mengusap pipi Luna singkat sebelum mencengkram rahang milik Luna, menarik wajah wanita itu kejam dan kasar agar lebih dekat dengan dirinya. Dia sudah terlalu tidak sabar untuk mencium Luna dengan lembut yang gemetar tanpa mengetahui apa yang akan terjadi, menatap dirinya dengan penuh antisipasi. Dia mencium Luna kasar dan posesif, namun singkat, lalu mengakhiri ciuman singkat tersebut dengan menggigit bibir Luna hingga wnaita itu meringis. Dia menunduk memperhatikan tubuh Luna, dua buah dada yang masih terbungkus bra lalu berbisik di telinga Luna dengan nada yang sukses membuat tubuh Luna merinding, bukan karena takut melainkan karena penuh gairah. "Keluarkan payudaramu juga. Apa yang akan kau lakukan dengan menyembunyikannya saat kau mencoba memberikanku bayaran atas kebaikan yang aku lakukan?"

Luna's BeastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang