BAB 12 - JEALOUSY (Part 1)

932 113 46
                                    



UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Beasty dan supaya aku dapat terus bersemangat^^

Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

PS : Part 2 dan full mature Chapter masih otw ya guys, jadi mohon ditunggu 😂🙏

PS : Part 2 dan full mature Chapter masih otw ya guys, jadi mohon ditunggu 😂🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selama dalam perjalanan pulang menuju apartemen, Luna mengerutkan kening dan mengatupkan bibir rapat menahan rasa sakit yang mulai terasa pada dirinya akibat luka di kaki. Beruntung mobil yang Alkrevas gunakan adalah mobil SUV berukuran besar dan bukan mobil sedan kecil seperti miliknya, sehingga saat dirinya dibaringkan di kursi belakang oleh pria itu, Luna dapat bergerak leluasa karena mobil yang memiliki ruang cukup luas. Dia menatap Alkrevas yang tengah duduk di kursi bagian supir dan mengemudikan mobil dengan ahli. 

Tatapan manik cokelat itu fokus menatap jalan raya, memastikan untuk berkendara dengan baik agar sampai di tujuan dengan selamat dan tepat waktu, Meskipun wajah pria itu terlihat kembali tenang, tapi Luna yakin pria itu jauh dari kata 'tenang'. Terlihat jelas kalau pria itu tengah menahan gejolak emosi di dalam diri, terbukti dari genggaman tangan pria itu di setir kemudi, begitu kuat hingga buku jari memutih dan urat menonjol.

Luna hanya terkejut setir kemudi yang tengah diremas itu tidak hancur oleh tangan Alkrevas yang memiliki kekuatan jauh diatas rata-rata manusia biasa, tanda bahwa Kaisar psikopat itu sedang menahan kekuatan yang dimiliki. Belum lagi leher yang juga menegang dan masih dengan urat menonjol. Luna tidak menyangka pria itu bisa menyetir dengan begitu tenang dan hati-hati disaat kemarahan begitu besarnya bergejolak di dalam hati. Dia mengalihkan tatapan dari sosok Alkrevas ke arah kedua kakinya yang diperban, sebelum terpusat pada perutnya yang mulai membuncit. Tangannya terangkat, mengusap perut dimana buah cintanya dengan Alkrevas tumbuh. Sejenak matanya berubah kosong, pikirannya kembali berputar pada kejadian di ruang pertemuan. Ucapan Logan mengalun di telinganya bagaikan kaset rusak. "Jika kita katakan bayi yang kau kandung adalah milikku, mereka akan langsung merestuimu ..."

Jantung Luna mulai berdegup dengan cepat dan napasnya bergetar. Mata terasa panas, hidung gatal dan tatapannya memburam tanda bahwa dia akan segera menangis, namun Luna menelan kembali semua yang dirasakannya, menahan agar air mata tidak kembali jatuh dan memancing reaksi Alkrevas yang merupakan bom waktu dan sewaktu-waktu dapat meledak seperti sebelumnya. "Dia tidak akan menerima anakmu dan menganggapnya sebagai anak sendiri. Tidak sepertiku." Luna memejamkan mata erat. Tangannya masih terus bergerak mengusap perutnya. Dapat dirinya akui, ucapan Logan tidak sepenuhnya salah. Jika Alkrevas bukanlah soulmatenya dan mereka hanya bercinta tanpa ada ikatan, apakah pria itu akan menerima bayi ini? Terlebih jika diluar sana, siapapun wanita itu, akan menjadi pasangan jiwa yang akan menemani pria itu selamanya. 

Luna's BeastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang