UPDATE!!!Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?
Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁
Vote comment share
Follow recommend
Love,
DyahUtamixx
Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Beasty dan supaya aku dapat terus bersemangat^^
Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄
"Oh ya satu hal lagi, Dokter Jessica baru saja memberiku pesan untuk mengingatkanmu mengenai janji temu kalian sore nanti." Marinka berujar mengingatkan pada Luna sebelum melenggang pergi, meninggalkan pintu ruang kerja Luna sedikit terbuka."Terima kasih, Marinka." Luna membalas dengan nada yang sedikit tinggi agar didengar oleh Marinka, lalu dia menghela pelan seraya meletakkan pulpen yang ada di genggamannya ke atas meja. Dengan pelan, Luna memutar kursi kerja yang sebelumnya menghadap meja, kini menghadap jendela tepat di belakangnya.
Sejenak Luna memperhatikan langit kota New York, kemudian dia meraih tas miliknya dan mengeluarkan ponsel lamanya yang semalam diberikan oleh Jackson Bardi. Luna menimbang ponsel lamanya selama beberapa saat sebelum menyalakan ponsel. Dia mengecek isi ponsel yang sejak dinyalakan terus menerus bergetar tanda notifikasi masuk. Dia membuka kunci layar ponsel dengan sidik jari dan dahinya mengerut dalam ketika mendapati pesan yang masuk didominasi berasal dari kedua temannya dan ... Logan. Luna mencapit pangkal hidungnya menahan kejengkelan seraya membuka jendela pesan, membaca satu persatu pesan yang temannya kirimkan, menunjukkan kekhawatiran sekaligus kepedulian mereka pada dirinya. Ketika selesai membaca pesan dari kedua temannya, dia mematikan ponsel lamanya, mengabaikan pesan dari Logan dan tidak mau membuang waktu membaca pesan dari pria tersebut.
Dia memasukkan ponsel kembali ke dalam tas dan melirik jam yang ada di dinding, mendapati waktu telah berlalu dan jam makan siang sebentar lagi akan tiba. Luna melirik ponsel 'baru' miliknya yang ada di atas meja, memeriksa apakah ada notifikasi penting berkaitan dengan pekerjaannya dan bernapas lega saat melihat tidak ada hal urgent yang perlu dirinya lakukan selain membalas beberapa pesan bisnis, kemudian dia kembali berkutat dengan tumpukan dokumen yang ada di hadapannya, berharap waktu makan siang segera tiba dan dia bisa pergi dari ruangan kerjanya untuk menghirup udara.
Luna begitu serius menyelesaikan sisa pekerjaannya sebelum makan siang hingga tidak terasa akhirnya waktu makan siang telah tiba dan Marinka mengetuk pintu ruangannya sebelum masuk untuk memberitahu hal tersebut padanya. Luna mendongakkan kepala seraya tersenyum penuh berterima kasih pada temannya sebelum meletakkan pulpen di tangan dan merenggangkan otot tubuhnya yang kaku karena duduk selama beberapa jam di kursi kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna's Beasty
Hombres LoboSequel dari Luna's Journey. Diwajibkan membaca buku pertama untuk mengerti dan paham alur cerita. The Dark Fantasy Story The Kingdom Series (Book 2 : The Werewolf Kingdom) 《●●●●●》 Setelah menerima fakta bahwa soulmate yang ditunggunya tidak kunjung...