BAB 5 - 'MOVIE NIGHT'

1.2K 139 15
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Beasty dan supaya aku dapat terus bersemangat^^

Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

Chapter ini terdapat versi mature (18+) dan full mature chapter bisa di akses di KaryaKarsaku (DyahUtami25), yang ingin membacanya bisa skip chapter di wattpad 😊

Chapter ini terdapat versi mature (18+) dan full mature chapter bisa di akses di KaryaKarsaku (DyahUtami25), yang ingin membacanya bisa skip chapter di wattpad 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Karena aku mortal? Apa maksudmu?" Tanya Luna dengan bingung dengan jawaban yang diberikan oleh Alkrevas. Perlahan dia bangkit duduk dan memperhatikan soulmatenya yang tengah duduk di sisinya sambil mengusap perutnya dengan lembut serta penuh kasih sayang. Luna diam sejenak dan baru kembali membuka mulut setelah melihat pria itu menghela keras. "Alk? Kenapa kau hanya diam?"

Alkrevas menarik tangan yang mengusap perut Luna seraya bangkit berdiri. Selama sesaat Luna memperhatikan ketika pria itu berjalan ke sebuah meja dimana deretan bingkai foto dirinya bersama Lucy serta Marinka terpajang, sebelum mengalihkan tatapan matanya ke salah satu sudut ruangan dimana cermin portal dulu berada. Mengingat hal tersebut, membuat Luna tersenyum kecil. Padahal kejadian itu belum lama terjadi, tapi rasanya sudah seperti bertahun-tahun lamanya. Setidaknya, waktu yang dirinya habiskan disana, menghasilkan sesuatu, misalnya pria yang saat ini sedang mengamati foto dirinya serta Lucy di pantai dan sedang mengenakan biki-wajah Luna memucat dan dia langsung segera bangkit berdiri penuh kegugupan. "Alk?" Perlahan dia berjalan mendekat dan berusaha mengambil alih bingkai foto, namun genggaman tangan Alkrevas pada begitu kuat, sehingga usaha yang dirinya lakukan menjadi sia-sia. Seketika jantung Luna berdegup cepat mendengar suara geraman pelan berasal dari Alkrevas.

Aku berada dalam masalah baru.

Luna buru-buru bertanya, "kau belum menjelaskan maksud ucapanmu mengenai kehamilanku serta diriku yang mortal."

"Dimana kau mengenakan pakaian seperti ini?" Alkrevas justru bertanya dengan nada yang jelas penuh akan kemarahan. Pria itu terus menggeram sebelum mengarahkan manik cokelat-yang telah berubah menjadi merah, ke arah dirinya. Seketika Luna melangkah mundur dan mengusap tengkuknya gugup, merutuki Lucy di dalam hati yang telah memaksanya menggunakan bikini saat mereka berlibur ke hawaii tahun lalu. "Luna."

"Aku akan menjawab, jika kau menjelaskan maksud ucapanmu." Luna berusaha bersikap tegar. Dia meringis ketika mendengar suara retakan dan tidak berselang lama bingkai di tangan Alkrevas hancur berkeping-keping. Pria itu meremas pecahan kaca sekaligus foto yang ada di tangan dan Luna terkesiap sebelum bergumam panik, "Alk! Tanganmu terluka!" Dia langsung berjalan cepat ke kamar mandi untuk mengambil kotak obat, sebelum kembali ke kamar tidur dan mendapati Alkrevas masih berdiri di tempat yang sama, menatap dirinya dengan begitu tajam bagaikan predator-yang memang benar adanya.

Luna's BeastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang