Baru saja senang dengan perubahan sikap Limario kemarin, hati Jennie dibuat hancur kembali tatkala menemukan Tzuyu dan Limario masuk sambil bergandengan tangan. Jennie menebalkan telinga dan menutup mata. Berpura-pura seolah-olah tidak melihatnya.
"Jennie-ssi"
Seseorang memanggil namanya. Lekas Jennie menoleh ke pusat suara. Orang tersebut adalah Taeyong. Terakhir bertemu adalah saat pesta malam itu.
"Eh, kamu ngapain disini"
"Aku tadi ada urusan didekat sini jadi nyempetin buat mampir. Kamu udah makan siang belum?"
"Belum"
"Mau gak makan bareng sama aku" katanya membuat Jennie terdiam memikirkannya.
"Boleh"
Ditengah jalan ia berpapasan dengan Lim. Jennie memutus kontak mata. Dugaannya benar. Perhatian Limario kemarin semata hanya untuk bersandiwara. Limario mencintai Tzuyu.
Didalam ruangannya Limario gelisah menunggu Jennie kembali. Berdiri didepan kaca melihat ke bawah. Masih belum ada tanda-tanda Jennie akan pulang. Ia lihat-lihat Taeyong semakin lancang keluar masuk peusahaannya. Apalagi sampai mengajak Jennie makan diluar.
"Itu dia"
Limario langsung menyuruh Youngjae untuk meminta Jennie menemuinya di ruangan.
"Ada apa?"
"Darimana kamu?"
"Makan siang sama Taeyong" jawab Jennie.
"Sudah ku bilang jangan mau diajak kemanapun sama orang asing"
"Kamu sama ya sama Mommy kamu. Sama-sama egois. Giliran kamu makan siang berduan sama Tzuyu tidak apa-apa tapi giliranku dilarang" cerocos Jennie tersulut emosi.
"Ini demi kebaikanmu"
"Aku udah gak percaya lagi sama perhatian palsumu itu. Kau bilang akan menjauhinya tapi apa?"
"Tadi kami ada meeting diluar perusahaan"
"Jangan menyiksa diri Lim. Tandatangani suratnya dan kau bisa bebas berduaan dengannya"
"Kamu terlalu jauh menilaiku Jen" lirih Lim memperhatikan punggung Jennie yang semakin lama semakin hilang dibalik pintu.
Sorenya Jennie melihat Lim dan Tzuyu keluar dari ruangan barengan. Entah mau kemana Jennie tidak tau.
"Youngjae, mereka mau kemana?"
"Bos bilang mau ke mansion. Kakek dan nenek bos mau ketemu sama Tzuyu" kata Youngjae. Jennie mengangguk paham lalu tak lupa mengucapkan terimakasih.
Pulang dari mansion Lim mendapati Jennie telah tertidur pulas disofa. Dilirik jam dinding masih jam sembilan malam. Masih belum terlalu malam buat dia tidur. Mungkin Jennie lelah seharian bekerja. Lim berlutut. Menyingkirkan sebagian rambut yang menutupi wajahnya. Merasakan sentuhan tersebut, tidur Jennie terusik.
"Kamcagiya" kagetnya memegang dada. Tiba-tiba Limario berada didepan matanya.
"Tidurlah dikasur biar aku tidur disini" suruhnya tidak Jennie indahkan. Ia malah semakin menyamankan posisinya disana.
"Jen"
"Aku capek, tidurlah disana" lirih Jennie. Kentara sekali raut lelah terukir diwajah cantik itu.
"Makanya ku suruh tidur disana"
"Bisa gak sehari aja gak ngajak berantem" dengus Jennie membuka matanya.
Ia lelah dan Lim datang-datang mengajaknya ribut. Belum lagi ia tidak bilang kalau mau ke mansion bersama Tzuyu. Jennie tidak mengerti lagi bagaimana jalan pikirnya Limario. Kemarin dia terang-terangan menolak Tzuyu namun sekarang dia mengenalkannya pada kakek dan nenek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Love
FanfictionLimario dan Jennie menikah gara-gara dijodohkan oleh Seo In Ah yang merupakan ibu dari Limario. Jennie dulunya adalah anak orang kaya raya tetapi setelah orangtuanya meninggal ia jatuh miskin. In Ah pun menyesal telah menikahkan putranya dengan Jenn...