07. Diusir Dari Rumah

725 89 13
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun perusahaan Limario ke 7 tahun. Hampir seluruh tamu undangan adalah sesama pengusaha. Ibu, ayah beserta kakak Limario ikut datang merayakan hari bahagia ini bersama. Jennie ikut hadir namun bukan sebagai nyonya Kim melainkan karyawan. Ia memakai dress merah selutut. Lehernya dihiasi kalung emas berlian.

"Lim, kamu harus selalu didekat Tzuyu" bisik Seo In Ah membuat Limario tidak jadi mendekati Jennie.

Orang-orang disana bertanya dimana nyonya Kim. Meskipun Limario menggandeng Tzuyu, mereka tau kalau Tzuyu hanyalah seorang CEO dari Chou grup. Untuk masalah ini, In Ah yang mengatasinya. Ada berbagai macam alasan ia berikan demi kepentingannya tercapai.

"Hai" sapa seseorang mengambil atensi Jennie dari Limario.

"Oh kamu orang yang nolong aku kemarin kan?" kaget Jennie mengingat wajah pria yang menolongnya beberapa hari lalu didepan perusahaan.

"Ya itu aku, kenalin nama aku Lee Taeyong. Aku CEO dari NCT grup"

"Aku Jennie Kim, aku karyawan baru disini" balas Jennie menjabat tangannya.

"Kalau boleh tau NCT itu kepanjangannya apa?"

"Neo Culture Technologi"

"Sebentar. Kayaknya aku pernah dengar nama perusahaan ini. Perusahaan yang memproduksi mobil sport mewah Korea" kata Jennie mengingatnya. Taeyong tersenyum bangga hasil kerja kerasnya dapat dinikmati semua orang.

"Ne, majayo"

"Woah Daebak" seru Jennie mengacungkan kedua jempol. Pria tersebut tersenyum manis hingga memperlihatkan gusi merahnya.

Taeyong mengambil dua gelas wine dimeja terdekat.

"Mau minum bersamaku?"

"Maaf, aku tidak bisa minum" tolak Jennie. Taeyong mengangguk paham dan tidak memaksa. Meletakkan satu gelas itu kembali ke tempatnya. Ia mengambil minuman lain sebagai gantinya.

"Minumlah ini, ini jus"

"Kamsahamnida"

"Selamat malam, tuan nyonya sekalian. Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk hadir malam ini. Mari kita dengarkan sepatah kata dari CEO Lloud Company" ujar MC acara malam ini membuka acara hingga perhatian seluruh tamu undangan berpindah ke depan. Terlihat sosok Limario berjalan ke atas podium dengan gagahnya. Jennie terpikat dengan senyuman menawan yang jarang ia tampakkan.

"Selamat malam semua. Pertama-tama saya ucapkan terimakasih telah menghadiri acara ulang tahun perusahaan. Semoga di ulang tahun ke tujuh ini perusahaan kami dapat terus berkembang. Selamat menikmati pesta"

Tepat Limario turun dari podium, Tzuyu datang menyosor memeluk lengannya. Gadis itu tidak punya malu. Jennie yakin In Ah ingin menikahkan Limario dengan Tzuyu demi kepentingan. Sama sepertinya dahulu.

"Maukah kau berdansa denganku?" tanya Taeyong mengulurkan tangannya ke Jennie.

"Aku tidak pandai"

"Aku bisa mengajarimu" kata Taeyong. Sesaat pikiran Jennie dari Limario hilang. Mendapat perlakuan manis dari Taeyong membuatnya terpesona.

"Kau sangat cantik malam ini" pujinya Jennie balas senyuman tipis.

Ia harus tetap sadar agar tidak termakan rayuan manis pria. Jennie tidak mau jatuh lagi di jurang yang sama. Disisi lain Limario kebakaran jenggot menyaksikan pemandangan tersebut. Bisa-bisanya Jennie mau menerima ajakan pria yang baru ia kenal.

"Kau harus ingat. Malam ini kau adalah wajah keluarga kita. Jangan sampai membuat masalah" peringat In Ah berbisik ditelinganya. Limario mengepalkan tangan. Ia bahkan tidak bisa berbuat apa-apa.

Pesta telah berakhir. Semua tamu undangan meninggalkan ruangan. Tersisa Jennie dan keluarga Kim termasuk Tzuyu. Mereka bersiap-siap hendak pulang.

"Sampai ketemu Oppa" ucap Tzuyu melambaikan tangan membuat Jennie jijik.

Ia lantas mengikuti langkah Limario dan yang lain keluar. Ibu, ayah dan kakak Limario pulang dengan mobil lain. Tinggal Lim bersama Jennie dalam keadaan canggung.

"Ayo pulang. Mau jadi satpam kamu disini" ketus Jennie pada Limario. Bukannya masuk dia malah bersandar pada mobil. Alhasil Jennie masuk duluan ke dalam.

Jennie memandang luar jendela. Enggan melirik Limario. Lim menghela napas kemudian menjalankan mobilnya. Disepanjang jalan mereka hanya diam. Limario kehabisan akal mencari topik pembicaraan. Wanita disebelahnya ini semakin hari semakin tidak bisa ia sentuh.

Mood Jennie tambah hancur. Rupanya keluarga Limario menginap di mansion malam ini. Tanpa mempedulikan mereka di ruang tengah, Jennie terus berjalan lurus menuju kamarnya.

"Hey, mau kemana kamu"

"Kamar"

"Sini duduk sebentar" suruh In Ah membuat Jennie menghela napas sedangkan Limario cuma diam duduk ditempatnya.

"Ku dengar kalian dalam proses perceraian. Baguslah. Aku bisa menikahkan Limario dengan Tzuyu secepatnya. Silahkan angkat kaki dari mansion ini" ucap In Ah membuat Jennie terdiam.

"Mommy apa-apaan. Aku tidak akan menikah dengan siapapun"

"Lim kamu harus melakukan ini. Kita membutuhkan Chou untuk tetap bertahan"

"Aku tidak butuh itu"

"Jangan membantah. Mommy melakukan ini demi kebaikanmu. Mommy capek-capek ngebesarin kamu bukan untuk menjadi budak cinta" omel In Ah.

"Aku akan pergi sekarang" jawab Jennie lalu naik ke lantai atas.

"Jennie tunggu" ucapan Lim tidak Jennie dengarkan. Ia tetap berjalan lurus ke kamar. Mengambil koper disamping lemari lalu memasukkan semua pakaiannya ke dalam.

"Kau tidak akan pergi kemanapun" Limario menahan tangan Jennie dari mengambil pakaian. Jennie menyentak kasar tangan Lim. Melanjutkan kegiatannya mengemas-ngemas pakaian.

Usai memastikan semuanya telah masuk, Jennie mendorong kopernya keluar. Limario mengejar dari belakang.

"Berhenti atau kau ku pecat"

"Aku bisa cari pekerjaan lain" jawabnya santai sambil terus mendorong kopernya ke bawah.

"Berhenti disana!" teriak Limario dengan suara menggelegar. Jennie tertegun membuat langkahnya spontan berhenti.

Lim berjalan mendekat. Menarik koper dari tangan Jennie namun ia tahan. Kala pandangan mereka bertemu, Limario terhenyak. Ada kaca dimata Jennie.

"Percayalah padaku, aku tidak selingkuh"

"Terkadang kita harus menerima kenyataan meskipun itu pahit" balas Jennie.

Wanita itu terus mendorong kopernya keluar dari mansion. Limario mematung ditempatnya berdiri. Tatapannya kosong memandang punggung Jennie.

"Jangan pernah cari dia lagi. Kalian tidak akan pernah bisa bersama"

"Kenapa kami tidak bisa bersama" ucap Lim menjawab ucapan ibunya.

"Kau dan dia ibarat langit dan bumi"

Sang ayah, Kim Minkyu memandang sendu putranya. Limario banyak berkorban demi memenuhi keegoisan In Ah. Namun sayangnya ia tidak bisa membantu. In Ah tidak bisa dihentikan.

"Kau lebih cocok bersama Tzuyu, Lim. Terima saja nanti lama-lama kau akan mencintainya" timpal sang kakak, Kim Daehyun. Tidak mau berdebat lagi, Limario pergi ke kamarnya.











Tbc


Marriage Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang