22. Me Time With Daddy

546 63 1
                                    

Biasanya di hari Minggu, beberapa orang memilih tidur seharian di kamar daripada beraktivitas diluar. Hal ini berbeda dengan Minkyu, pagi ini Minkyu sedang bersiap-siap untuk jogging disekitar kawasan perumahan. Ia telah siap dengan pakaian olahraga serta sepatu ketsnya.

"Daddy mau jogging ya?" tanya Jennie baru turun dari tangga.

"Ne, udah berat nih rasanya badan"

"Aku ikut"

"Gantilah pakaianmu" titah Minkyu membuat Jennie langsung masuk ke kamar. Mengganti piyama tidur dengan hoodie putih. Untuk celana ia memakai celana training. Mengikat rambutnya lalu memakai topi di kepala.

"Ayo Dad" ajak Jennie telah siap.

Sebelum mulai jalan, Minkyu mengajak Jennie melakukan pemanasan. Bertujuan untuk menghindari cedera saat berolahraga.

"Kamu sering jogging disini setiap pagi" tanya Minkyu sambil tetap berjalan.

"Gak Dad. Aku baru sekarang ikut jogging" cengirnya membuat Minkyu geleng kepala.

Kepala Jennie menengadah ke langit. Menghirup udara sebanyak mungkin. Cuaca pagi ini sangat dingin dan asri. Belum tercemar oleh polusi kendaraan. Apalagi sekarang hari Minggu. Hari dimana pekerja kantoran dan para pelajar libur. Tidak banyak kendaraan yang lewat saat ini.

"Mulai sekarang harus sering eoh ini baik buat kesehatan kamu dan si bayi"

"Ne Daddy" jawab Jennie.

"Aaa Daddy ada kecoa" kaget Jennie bersembunyi dibalik punggung sang ayah mertua. Minkyu tertawa akan tingkah menantunya. Ia segera menyingkirkan kecoa tersebut.

"Sudah tidak ada lagi"

Sampai jam setengah sembilan pagi mereka kembali ke mansion. Orang-orang pada berkumpul di ruang tengah memperhatikan keduanya.

"Daddy darimana?" tanya Daehyun.

"Jogging sama Jennie"

"Daddy, aku ke kamar dulu ya" pamit Jennie. Minkyu mengangguk.

Siangnya, usai makan siang, Minkyu bersiap-siap hendak pergi ke kantor. Ada hal penting yang perlu dia urus disana.

"Daddy mau kemana"

"Ke kantor" Jennie memanyunkan bibirnya. Dia mau ikut kemanapun sang ayah pergi tetapi kali ini Minkyu pasti tidak mengizinkan.

"Lama nggak pulangnya?"

"Enggak, memang kenapa. Kamu mau Daddy belikan sesuatu"

"Aku bosan di rumah"

"Nanti sore Daddy ajak jalan-jalan, mau gak?"

"Mau mau" sahut Jennie antusias. Minkyu terkekeh mengacak rambutnya. Jennie sangat menggemaskan.

"Sementara menunggu sore tiba, pergilah tidur siang. Daddy akan pulang cepat"

"Ne" ucap Jennie langsung pergi ke kamar.

"Sejak kapan dia menempel padamu" heran In Ah.

"Sengaja Mom, caper. Biar bisa nanti kebagian warisan" julid Hyuna mengomentari.

"Jennie memang dekat denganku. Dengan kalian saja dia tidak" jawab Minkyu.

"Dia deketin Daddy pasti mau ngincar harta. Jangan tertipu sama muka polosnya Dad"

"Daddy lebih percaya dia dibanding kamu Dae. Jika dia mengharapkan harta, mengapa pakaiannya tetap sederhana. Bahkan tidak ada satupun perhiasan mahal melekat ditubuhnya" bela Minkyu. Pria tua itu langsung beranjak pergi.

"Mom, kenapa gak kita singkirkan saja"

"Belum waktunya"

Sorenya sesuai janji Minkyu, ia mengajak Jennie jalan-jalan disekitar sungai Han. Mengobrol banyak hal layaknya ayah dan anak. Jennie nyaman berada didekat Minkyu. Sosoknya yang hangat membuat Jennie merasa masih memiliki ayah.

"Lim sudah pernah mengajakku kesini?"

"Belum. Waktu itu dia baru mengajakku ke Namsan tower. Sore seperti ini juga. Kami menikmati sunset diatas menara. Pemandangannya sangat-sangat indah"

Heboh Jennie menceritakannya membuat Minkyu terhibur. Jennie adalah perempuan yang periang dan sederhana. Tidak perlu mengajaknya ke mall berbelanja barang mewah. ke tempat seperti ini saja dia sudah sangat bahagia. 

"Terus Daddy tau gak apa yang Lim katakan saat melihat senja"

"Tidak, apa itu?"

"Dia bilang aku lebih menyenangkan daripada senja. Indahnya bukan untuk sesaat"

Minkyu tersenyum getir mendengarnya. Limario pasti sangat mencintai istrinya tetapi dia tidak tau bagaimana mengutarakannya.

"Apa kamu mencintainya?" tanya Minkyu pada Jennie yang menatap lurus hamparan sungai didepan.

"Aku sangat mencintainya Dad" lirihnya kemudian tersenyum kecut.

"Aku ingin menghabiskan sisa umurku bersamanya. Aku bahkan selalu berdoa agar Tuhan tidak memisahkan kita. Namun sekarang aku menyerah. Kita tidak akan pernah bersatu" Jennie menatap pada ayah mertua yang menatapnya sendu.

"Awalnya aku hanya mengancam tetapi setelah melihat ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama perempuan lain diluar aku sadar kalau ini saatnya pergi. Limario berhak hidup bersama orang yang dia cintai. Selama ini dia telah mengorbankan banyak hal. Dia pantas untuk bahagia"

Air mata Jennie menetes. Berat baginya merelakan orang yang dicintai hidup bersama wanita lain tetapi lebih berat baginya memaksakan cinta sendiri.

"Jennie-ya, Lim juga mencintaimu tetapi dia tidak menyadarinya. Setiap kali dia menatapmu, matanya selalu berbinar. Daddy dapat rasakan itu termasuk dari bagaimana dia memperlakukanmu"

Selesai matahari terbenam, keduanya mencari restoran buat makan malam. Ada satu tempat yang belum mereka kunjungi. Minkyu ingin membawa Jennie melihat pesta kembang api di taman Hangang.

"Woah warnanya bagus banget" takjub Jennie terkagum-kagum.

"Daddy dulu sering mengajak Lim kesini" cerita Minkyu.

"Oh ya, pasti menyenangkan sekali"

"Ya, saat itu dia sedang sedih setelah dihukum oleh ibunya jadi Daddy membawanya kesini" Jennie mengangguk mengerti. Dia juga sudah dengar ceritanya dari Limario.

Jam delapan malam Minkyu membawa Jennie pulang. Udara malam tidak sehat untuknya. Jennie pun langsung masuk kamar tanpa duduk mengobrol bersama yang lain di ruang keluarga.

"Kok lama banget sih"

"Kami ke taman Hangang dulu buat liat kembang api. Emang kenapa sih. Sehari juga aku ngajaknya jalan-jalan keluar" protes Minkyu akan sikap berlebihan In Ah.

"Kamu gak boleh jalan bareng diluar sama dia. Kalau paparazi sampai tau, bagaimana. Identitas dia sebagai menantu kita akan terbongkar"

"Ya apa masalahnya. Baguslah kayak gitu" acuh Minkyu tidak peduli.

"Pikirkan masa depan keluarga kita Yeoubo"

"Appa lihat anakmu ini" adu In Ah ke ayah Minkyu.

"Istrimu benar Minkyu. Jangan gegabah"

"Appa, Jennie bukan hanya menantuku tapi juga putriku. Seluruh dunia berhak tau kalau dia adalah bagian dari keluarga ini"

"Daddy cuma dimanfaatin Dad"

"Sudahlah, aku muak berdebat sama kalian" marah Minkyu memilih pergi menjauh daripada pembahasan ini semakin melebar kemana-mana.

Breaking News

Kim Minkyu. Pengusaha konglomerat terkemuka di Korea tertangkap basah sedang jalan berdua bersama seorang gadis muda, apakah dia adalah wanita simpanannya.

"Apa-apaan ini"


















Tbc

Marriage Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang