Bangun pagi Limario tidak menemukan Jennie lagi dikamar. Tampaknya ia telah berangkat ke kantor. Jam telah menunjukkan pukul delapan. Akibat mabuk semalam ia kesiangan. Limario langsung terduduk. Bayang-bayang ia mengoceh pada Jennie semalam tiba-tiba teringat. Ia turun lalu berdiri didepan cermin. Ia telah membuat kesalahan.
"Arrghh" jerit Lim langsung melompat keatas tempat tidur menjambak rambutnya.
Di kantor saat hendak ke ruangannya, ia melihat Jennie didepan memegang sebuah map. Limario langsung balik badan membuat Youngjae dibelakangnya berhenti berjalan. Lim mengambil kain pel pada OB yang sedang lewat lalu mengepel lantai. Aksinya tersebut membuat karyawan terheran-heran termasuk Jennie.
"Apa yang sedang anda lakukan sajangnim?" tanya Youngjae heran.
Lim reflek mengambil handuk dipundak si OB kemudian mengelapkannya ke wajah Youngjae.
"Muka kamu kotor" ujarnya membuat Youngjae menutup mata pasrah.
"Bos, ini muka bukan kaca" ucapnya membuat Lim segera mengembalikan handuk dan kain pel tersebut kepada si OB.
"Ada debu soalnya" katanya tanpa dosa. Youngjae mendengus. Untung Lim adalah atasannya.
Kala Jennie semakin dekat, Limario sembunyi dibalik pohon. Pura-pura memetik daunnya. Ia pikir Jennie tidak akan lihat kalau dia bersembunyi disini.
"Sajangnim" panggilnya.
"N-ne" gagap Limario.
"Gwenchana?" tanya Jennie melirik Limario dan pohon tersebut bergantian.
"Ya" jawab Lim kemudian pergi kearah lain.
"Anda mau kemana?"
"Ruangan"
"Ruangan anda ada disana" koreksi Jennie menunjuk jalan sebelah kirinya membuat Lim semakin gelagapan.
"Ah ne, saya lupa" cicitnya berjalan cepat melewati Jennie.
Beberapa menit kemudian Jennie masuk mengantarkan dokumen yang Limario butuhkan. Lim langsung sembunyi dikolong meja begitu melihatnya.
"Kamu ngapain disana" tanya Jennie mengintip Lim dibawah sana.
"Tadi ada nyamuk" alibi Lim pura-pura menggaruk kakinya. Lim takut Jennie membahas soal kejadian semalam. Ia malu bertemu Jennie sekarang.
Tuk
"Makanya jangan ngumpet disana" omel Jennie kala kepala Limario tak sengaja membentur meja.
Mana dasinya dipasang sembarangan. Jennie geleng-geleng kepala dan bergerak memperbaikinya.
"Ini dokumen yang kamu minta" kata Jennie habis itu keluar. Limario mengerjap polos. Dia baru sadar kalau Jennie tidak lagi mendiaminya.
"Yes, dia gak marah lagi!" seru Limario melompat kegirangan.
Ceklek
"Bos, anda sudah ditunggu diruang rapat" kata Youngjae memberitahu.
"Baiklah" jawab Lim dengan air muka bahagia. Namun ketika lewat didepan meja Jennie ia menutupi wajahnya dengan map membuat wanita itu keheranan.
Sore menjelang malam. Waktunya pulang. Limario dengan gugup mengajak Jennie pulang bersama. Untungnya ia tidak menolak. Ketika hendak menjalankan mobil, ponsel Limario berdering. Minkyu memanggil.
"Ne Dad"
"Pulanglah ke mansion" suruh Minkyu.
"Ke mansion, waeyo?" tanya Lim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Love
FanfictionLimario dan Jennie menikah gara-gara dijodohkan oleh Seo In Ah yang merupakan ibu dari Limario. Jennie dulunya adalah anak orang kaya raya tetapi setelah orangtuanya meninggal ia jatuh miskin. In Ah pun menyesal telah menikahkan putranya dengan Jenn...