20. Saling Berkabar

554 65 4
                                    

Dua hari di Spanyol, Limario mengadakan pertemuan penting dengan Mr Hwang di sebuah cafe tanpa Tzuyu. Membicarakan banyak hal tentang proyek mereka ke depan.

"Saya dengar anda datang bersama Mrs Chou. Apa dia istri yang selama ini anda sembunyikan" tanya Mr Hwang mengutarakan rasa penasarannya. Bukan hanya dia yang berpikir seperti itu beberapa pengusaha lain juga menganggap Tzuyu adalah nyonya Kim.

"Bukan Mr. Saya dengannya cuma rekan kerja. Istri saya di rumah sekarang dan dia juga bekerja di kantor saya" ucap Limario memberitahu sedikit tentang Jennie. Mr Hwang ber-oh ria. Ini kali pertama Limario mau membicarakan soal istrinya.

"Lalu kenapa anda tidak datang bersama Mrs Chou?"

"Saya ingin membicarakan ini berdua dengan anda saja" ucap Lim dan Mr Hwang tidak bertanya lagi. Mereka mengganti topik ke topik sebenarnya.

Selesai rapat dengan Mr Hwang, Limario kembali ke hotel. Hendak segera menghubungi Jennie. Kemarin ia melewatkan panggilan karena telah tertidur duluan akibat lelah.

"Mwohae?"

"Aku mau makan siang, kamu sudah makan?" tanya Jennie balik. Limario terdiam cukup lama memperhatikan wajah istrinya. Perasaanya lega Jennie baik-baik saja.

"Aku sudah makan. Tidak ada masalah kan?" Jennie menggeleng. Limario bisa lebih leluasa menelepon. Kantor sepi. Karyawan berada diluar untuk mengisi perut.

"Apa Youngjae ada disana?"

"Siap bos, saya disini" sahut Youngjae melapor. Hanya suaranya terdengar. Jennie pun mengarahkan kameranya ke Youngjae.

"Tetap jaga Jennie selama di kantor. Tugasmu hanya itu selama satu bulan ini"

"Baik bos, jangan khawatir" jawab Youngjae memberi hormat membuat Jennie terkekeh.

"Kamu salah mempekerjakannya disini Lim"

"Kenapa begitu?"

"Dia lebih cocok jadi bodyguard" ujar Jennie membuat orang diseberang sana tertawa kecil.

"Jangan terlalu kelelahan eoh. Kalau capek langsung pulang. Mereka tidak akan berani protes selama Youngjae ada didekatmu" nasehat Limario.

"Aku lebih suka di kantor Lim. Daddy pasti belum pulang kalau jam segini"

"Sore Daddy sudah ada di rumah. Oh ya Mommy dan yang lain tidak mengganggumu kan?"

"Ada Daddy yang membelaku jadi aku tidak takut" cerita Jennie membuat Lim bernapas lega. Dia hanya ingin memastikan tidak ada masalah di mansion selama dia pergi.

"Kalau begitu makanlah. Aku tutup dulu" pungkas Lim lalu mematikan sambungan telepon.

Bertepatan dengan itu bel kamar Lim ditekan oleh seseorang. Lim bergegas turun dari tempat tidur buat membukakan pintu.

"Kamu" kagetnya menemukan siapa tamunya.

"Boleh aku masuk. Aku bosan di kamar"

"Tidak boleh" larang Lim menutup pintu kamarnya setengah. Membiarkan Tzuyu masuk ke dalam kamarnya sama saja dengan mencari masalah.

"Biar aku temani kau jalan-jalan" kata Lim sebagai penggantinya. Lebih baik dia mengajak gadis ini jalan-jalan dibanding berduaan didalam kamar.

"Sudah waktunya pulang. Ayo aku antar" ucap Youngjae memperingati Jennie. Jennie mengangguk lalu mematikan komputer. Pamitan kepada teman-teman lalu mengikuti langkah Youngjae keluar.

"Youngjae bisa berhenti sebentar didepan sana?" tanya Jennie.

"Tentu saja" ucap Youngjae tanpa banyak bertanya. Jennie turun dari mobil. Membeli dua hotdog. Satunya lagi ia berikan pada Youngjae.

"Untukmu" katanya diterima baik oleh Youngjae. Youngjae tidak bisa menolak.

"Terimakasih nyonya"

"Sama-sama"

Sampai di mansion, Youngjae mengantar Jennie sampai ke dalam. Bertemu Minkyu, In Ah, Daehyun dan yang lain. Seluruh keluarga Lim berkumpul disini bahkan Youngjae tidak percaya kalau kakak Lim yang selama ini tinggal diluar negeri ada disini.

"Youngjae, kenapa tidak makan malam dulu disini" tanya Minkyu.

"Tidak perlu bos besar, saya langsung pulang"

"Makan malam dulu siapa tau nanti sampai rumah Lim tiba-tiba memberimu tugas" ucap Jennie dan Youngjae tidak mampu menolak.

"Makanlah" titah Minkyu pada Youngjae yang tampak canggung.

Selesai makan Youngjae pamit pulang serta mengucapkan terimakasih telah mengajaknya makan malam bersama.

"Nyonya, saya pulang dulu. kalau ada apa-apa segera hubungi saya" ucap Youngjae.

"Ne, hati-hati dijalan"

"Apa Lim sudah menghubungimu nak?"

"Sudah tadi siang Dad"

"Apa dia sedang bekerja"

"Aku tidak tau. Tadi ku lihat dia sedang di kamar" kata Jennie membuat Minkyu mengangguk paham.

"Daddy denger Mr Hwang mengajak Lim membuat proyek bersama"

"Lim bilang gitu Dad. Dia bilang kalau Lim gabung dengannya mengerjakan proyek ini maka mereka untung besar. Tapi aku tidak tau itu proyek apa" jelas Jennie membuat Daehyun kebakaran jenggot.

"Dasar licik. Padahal aku bisa lebih darinya" marah Daehyun.

"Masih banyak investor lain. Gak usah takut" timpal Hyunwoo.

"Masalahnya dia udah menghinaku Hyun. Dia mengatakanku tidak kompeten. Jika dibandingkan dengan perusahaanku, perusahaannya tidak ada apa-apanya"

"Ini semua gara-gara dia. Gara-gara dia Lim berubah menjadi pembangkang. Dia pasti yang ngasut Lim buat melawan sama ibunya" oceh In Ah menyalahkan Jennie sambil menunjuknya.

"Jangan salahkan Jennie. Kamu yang salah sudah mengekangnya selama ini. Lim udah muak sama sikap egois kamu" bela Minkyu.

"Kamu jangan belain dia terus Yeoubo. Emang apa yang bisa dia kasih buat kita? Kalau cuma keturunan Tzuyu juga bisa"

"Kamu harusnya malu kalau mau protes sekarang. Dulu yang mendesak Lim buat menikahinya siapa, kan kamu. Sekarang kenapa marah-marah, kenapa gak kamu nikahkan saja Limario dengan Tzuyu dari awal" marah Minkyu. In Ah terdiam tak berkutik.

"Aku gak pernah menduga kalau Lim akan melawanku. Selama ini dia selalu menuruti ucapanku tapi semenjak menikah dengannya putraku banyak berubah" lagi dan lagi In Ah menyalahkan Jennie.

"Mommy terlalu keras pada Lim" cicit Jennie pelan.

"Berani kau menjawab. Apa yang kau tau tentang anakku hah, kau baru mengenalnya tiga tahun ini sedangkan aku sudah dua puluh tujuh tahun" marah In Ah.

"Tau, dia membawa masalah bagi keluarga kita. Harusnya Mommy menyingkirkannya dari awal" timpal Daehyun.

"Coba saja selama aku disini" jawab Minkyu memasang badan membela menantunya.

"Dad, Daddy jangan belain dia terus. Pikirkan soal keluarga kita. Nama baik keluarga kita dipertaruhkan saat ini jika publik tau dia bagian keluarga Kim"

"Tidak ada hubungannya dengan nama baik keluarga. Jennie perempuan baik-baik untuk apa aku malu memiliki menantu sepertinya"

"Daddy" lirih Jennie terharu memeluk tubuh sang ayah mertua. Ia merasa ayahnya hidup lagi ditubuh Minkyu.

"Sekarang kamu tidur eoh. Jangan pikirkan apapun yang membuatmu stress. Ingat bayimu" nasehat Minkyu. Jennie mengangguk seraya tersenyum. Wanita itu lantas pergi masuk ke kamarnya.
















Tbc

Marriage Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang