BAB TUJUH PULUH DELAPAN

2.6K 515 86
                                    

"Sorry, Ares can not see anyone now," kata Nick yang turun ke lantai bawah sesaat sebelum Nara Teagan berjalan ke atas dan menuju kamar saudaranya.

Nick sama sekali tidak peduli dengan kaus yang belum ia kenakan dan bertelanjang dada sekarang menghadang Nara. Ia tidak akan membiarkan wanita itu untuk berhasil berjalan ke kamar Ares dan melihat pria itu sedang memeluk Norah dalam keadaan telanjang bulat. Hari ini sudah cukup drama yang dibuat oleh Ares Escara, ia tidak akan menambahnya dengan cinta segitiga kakaknya yang bodoh itu.

"What the fuck? Pacarku baru saja menyelamatkan wanita bodoh itu yang tenggelam dengan sengaja di kolam renang, aku ingin melihat keadaan Ares!" kata Nara dengan marah.

"Wanita bodoh itu punya nama. Norah Imogen tidak tenggelam dengan sengaja. Ia terjatuh dan tenggelam, Nara. Please, you need to get down from the stair and off you go—back to Boston."

"Aku punya hak—"

"No, you don't have any rights here in Escara Mansion," jawab Nick.

Pada detik berikutnya Nara memukul dada Nick membuat salah satu bagian dadanya sekarang merah dengan bekas telapak tangan wanita itu. "Ouch!" Nick dengan cepat menutupi dadanya menggunakan tangannya dan dengan gaya dramatis terlihat seakan-akan ia baru saja ditelanjangi.

"Nick, Ares adalah pacarku. Apa yang dilakukannya sekarang di atas dengan Norah?" tanya Nara kepada Nick.

"We all know Ares doesn't have a girlfriend," kata Nick yang memutar kedua bola matanya.

"Nicholas Escara!"

"Ouch! Aku takut! Mama! Aku takut! Ada yang memanggilku dengan nama panjangku! Mama tolong! Aku dimarahi oleh gadis Asia kecil yang baru saja juga melecahkanku," ucap Nick dengan gaya dramatis sekali lagi.

"What are they doing, Nick?" tanya Nara yang sudah kehilangan kesabarannya.

"Resting, Nara."

"In the same room?"

"In the same fucking bed," jawab Nick. "Go home, Nara."

"Aku akan membangunkan mereka—"

Nick menahan pergelangan tangan Nara dan menghentikan wanita itu untuk berjalan menaiki lebih banyak anak tangga, "Stop, okay, you have Ares. You have a total control of him, but I'm not letting you control his feelings as well. He's fucking dumb enough, I'm not letting him be a total moron for not realizing how he feels about Norah."

"Ares dan Norah?" tanya Nara dengan bingung.

"Flash news, Nara, it's always her."

"Fuck you, Nick. Biarkan aku ke atas."

"It's always Norah for god sake!" teriak Nick membuat semua orang yang tersisa di pesta itu termasuk Constance Rory, wanita yang ia cinta.

Ares Escara, kalau kamu masih bodoh, aku akan menguburmu hidup-hidup!

——–

"Norah," Ares mencoba untuk menenangkan wanita itu yang terlihat panik. Sekarang Norah dengan cepat meloncat turun dari ranjang, seolah-olah kasur yang ia tiduri selama dua hari terakhir adalah lahar yang panas. Hanya saja Norah tidak menyadari kalau ia tidak memiliki kekuatan untuk menopang dirinya dan kakinya yang terkilir tidak pernah sembuh sepenuhnya. Seketika Norah menutup matanya berharap lantai di bawahnya tidak akan terlalu sakit ketika ia mendarat, tapi tentu saja pada saat itu tangan kokoh yang dulu ia kenali menangkapnya sebelum terjatuh.

"Norah," pria itu berkata dan mendekap tubuh wanita itu dengan erat.

Norah menegakkan tubuhnya dan merasakan setiap sentuhan Ares sekarang. Setiap tetes Air yang masih membasahi tubuh pria itu sekarang membuat basah kaus Crimson High yang dikenakannya. Norah juga baru menyadari kalau ia hanya mengenakan celana dalam di balik kaus itu karena kedua putingnya mengeras ketika tubuhnya berdekatan dengan Ares.

Norah mendorong pria itu dan mencoba untuk berdiri sendiri, "Ares, dengarkan aku baik-baik. Kamu telah dibohongi oleh Nick dan Benny. Apa kamu pikir orang demam seharusnya dipeluk? For God sake, you're such a fool.

"Apa yang kamu pikirkan dua hari berturut-turut memelukku dengan telanjang? Apa kamu tidak menyadari kalau mungkin tubuhku bau dan sangat menjijikkan? Apa tidak terpikirkan olehmu kalau semua ini tidak masuk akal?

"Lalu kenapa harus kamu? Kenapa kamu dengan mudahnya mengatakan kepada Nick dan Benny—oh, oke, aku akan memeluk Norah sampai demamnya turun, tentu saja ini adalah ide brilian yang sama sekali tidak terdengar konyol? Kenapa bukan salah satu pelayanmu saja yang memelukku kalau memang ide Benny dan Nick sangat brilian? Because the last time you insult me and my Mom, you don't hesitate to say who she is—a janitor—and how poor my family is. Seharusnya kamu membiarkanku dipeluk pelayan saja, atau membiarkanku mati tenggelam, Ares. Fuck sake, why you?

"Apa aku mengambil perhatian semua orang di pesta dua hari yang lalu? God, I'm so ashamed of myself. Aku tidak bermaksud mengambil spotlight darimu yang sedang mencium Nara. I'm not that girl, okay? I'm just not that type of girl that wants the attention. Seseorang mendorongku dan aku terjatuh. Hidungku dan kupingku juga ditendang—does it look bad now? I'm already ugly, am I uglier?

"You're such a fool Ares, semua orang mengenalmu sebagai quarterback utama Crimson High sekarang. You're the captain now, all eyes on you. Seharusnya kamu tidak mendengarkan Nick atau Benny. Kenapa Benny—the doctor—tidak mengatakan kalau aku baik-baik saja? Aku tidak tahu kekacauan apa yang telah kubuat. Apa Nara tahu mengenai ini? Nara pasti marah? Aku yakin Nara pasti marah. I hope I don't destroy your relationship. Like, okay fuck, we slept naked, but Nara will understand? Or should I apologize to her? I maybe should. Baiklah, aku akan bertanggung jawab. Jangan khawatir, semuanya bisa aku kembalikan ke keadaan semula.

"Aku harus pulang sekarang, oh, oke, aku tidak punya celana, aku akan mencari celana dan pakaianku yang kamu lepaskan.... God, you must be so disgusted looking at my body. Jangan khawatir, Ares, aku akan memastikan kalau tidak ada satupun orang di dunia ini mengasosiasikan diriku denganmu. Well, I just want to say this, don't get fooled anymore, okay? Especially about me. Aku janji ini kali terakhir...."

Sebelum Norah menyelesaikan kata-katanya dan berjalan menjauh dari pemilik mata biru itu yang sedari menatapnya dan mendengarnya mengucapkan semua kata-kata itu, Ares menarik Norah kembali ke dekapannya. Pria itu memastikan kali ini ia mendekap Norah dan tidak mengizinkan wanita itu untuk menjauh dengan meletakkan tangannya di punggung wanita itu dengan posesif. Dengan cepat ia menunduk dan berbisik di bibir wanita itu dan bertanya, "Please?"

"Apa?"

"Can I kiss you?"

"Untuk apa?"

"Because all those words coming from your mouth is so ridiculous, I was hoping to get rid most of it with a kiss," jawab Ares. Pria itu semakin menunduk dan ia tahu wanita itu mengizinkannya ketika Norah mendongak membuat bibir mereka seketika bertemu.

Shall We Dance? | CAMPUS #03Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang