BAB SERATUS SEMBILAN BELAS

1.9K 393 14
                                    

Crimson Journal Edisi #98 : "The Quarterback Needs a Back-Up Team!"

Pertandingan antara Harvard Crimson High melawan Brown Bears hari ini berakhir dengan skor 17-30. Pertandingan yang diadakan di Stadium Harvard dimenangkan oleh Brown Bears dan mereka memulai season NCAA dengan permainan yang sangat memuaskan. Sedangkan kekalahan yang dialami Crimson High adalah pukulan yang sulit diterima, karena bukan saja mereka adalah tuan rumah, tapi juga karena semua anggota tim telah berlatih setiap hari menyiapkan season ini dan kerja keras mereka tidak menghasilkan apa pun.

Namun bagi Ares Escara starting quarterback Crimson High yang baru—ia tidak ingin menyerah sekarang. Ares telah menyiapkan strategi untuk sembilan pertandingan selanjutnya dan ia ingin memastikan Crimson High tidak lagi kehilangan kesempatan untuk memenangkan NCAA Bowl. Ia menginginkan tim dengan visi yang sama.

Ares Escara membutuhkan pemain offense yang ingin bermain dengannya memenangkan NCAA Bowl. Tim offense Crimson High yang dulu tidak percaya dengan visinya dan telah meninggalkannya. Sekarang Ares membutuhkan tim baru. Ia hanya memiliki dua minggu sebelum melawan Princeton Tigers untuk mengumpulkan anggota timnya.

Ares telah melakukan training selama enam bulan terakhir. Ia telah mempersiapkan dan mengubah dirinya dari third-string quarterback menjadi pemain utama Crimson High. Ares Escara ingin menjadi pemimpin Crimson High. Hanya saja untuk membuktikan hal itu, ia membutuhkan orang-orang yang percaya akan visinya, kemampuannya, dan tim ini.

Audisi anggota tim baru Crimson High akan dimulai besok di Stadium Harvard. Ares Escara membutuhkan kamu untuk memenangkan NCAA Bowl. Untuk informasi lebih lengkap mengenai syarat pemain dapat dilihat di tautan berikut: www.harvardcrimsonhigh.com/playersreq

Ares berjalan dengan gugup di sisi stadium kosong itu keesokan harinya. Tidak ada satu orang pun yang berjalan masuk dan menghampirinya. Ia melipat kedua tangannya di dada dan berusaha untuk tidak terlihat panik. Tidak ada yang datang, pikirnya ketika ia melihat pintu stadium kosong.

Norah telah bekerja keras untuk menuliskan artikel mengenai dirinya dan tim Crimson High. Artikel yang ditulis di Crimson Journal dipublikasikan oleh Norah dan mendapatkan tanggapan yang sangat banyak dilihat dari komentar-komentar yang ditinggalkan para mahasiswa Harvard yang membacanya. Hanya saja tidak ada satupun orang yang datang pagi setelahnya untuk melakukan audisi.

Ares menarik napasnya dan mencoba menenangkan diri. Mereka akan datang, Ares. Jangan khawatir, ia mengulang kata-kata yang diucapkan Norah kepadanya sebelum mereka keluar dari kamar asramanya. Hanya wanita itu yang dapat menenangkannya dan membuatnya percaya diri.

Ia menunggu dan menunggu. Setiap detik terasa begitu lama ketika tidak ada satu orang pun yang datang dan Ares hampir saja berkata kepada dirinya sendiri kalau tidak ada gunanya lagi mencoba ketika seseorang masuk ke stadium. Pria bertubuh besar itu berlari dan tersenyum lebar kepadanya. "QB! I'm here! I'm here!"

Ares mengenali sosok bertubuh besar itu dan senyumnya melebar, "Ben?"

"QB! Maaf, maaf, aku baru saja menyelesaikan kelasku! Am I late for the audition? Aku membaca artikel yang dituliskan Norah kemarin. I need to audition for the position again, right?"

"Ben?"

"Ya?"

"Do you want to play with me?"

"Tentu saja," jawab Benjamin Monroe dengan tegas dan yakin.

"But why would you want to audition again? You already trained with me."

"Norah menuliskannya di artikel kemarin. QB, aku akan melakukan beratus-ratus audisi kalau aku mendapatkan kesempatan untuk bermain denganmu. Aku akan membuktikan kepadamu aku dapat melindungimu. I'm sorry it didn't go as planned in our first game with the Brown Bears. Aku akan memperbaiki permainanku, QB. Biarkan aku menunjukkannya kepadamu."

"Ben," kata Ares menghentikan pria itu.

"Yes, QB?"

"Kenapa?" tanya Ares kepada Ben. "Kenapa kamu ingin bermain football?"

"I want to play football because our team's captain is you. Kamu bermain 'Apex Predators' denganku. Kamu satu-satunya orang yang percaya kepadaku juga, Ares. Ketika aku tidak begitu mengerti mana kanan atau kiri—kamu mengajariku. Lihat tatoku. Aku sekarang tahu kiri dan kanan karenamu," ucap Benjamin yang menunjukkan punggung tangannya yang sekarang di tato dengan huruf 'R' dan 'L'.

Ares tersenyum dan Benjamin bertanya, "So, QB, let's start the audition. Aku siap untuk menunjukkan kemampuanku."

Ares menggeleng membuat Benjamin melihatnya dengan kecewa, "Kamu tidak menginginkanku untuk bermain?"

"No, I mean, Ben you don't need to audition again."

"I'm out of the team?"

"You're part of the team already."

Benjamin Monroe dengan cepat memeluk Ares, "That's my QB!"

Ares memeluk pria bertubuh besar itu dan tertawa, "Thanks for staying, Ben!"

"Wouldn't want to be anywhere else, QB! Oh, itu Norah!" Ben melepaskan pelukannya dan menurunkan Ares kembali ke tanah. Ia lalu menunjuk ke arah Norah yang berjalan masuk ke stadium. Ares berbalik dan melihat wanita itu tersenyum ke arahnya.

"Norah!" teriak Ben dan pria itu melambaikan tangannya ke arah wanita itu.

Ares mengerutkan dahinya ketika melihat wanita itu berjalan dengan Noah Kim disebelahnya. Ketika Norah mendekat kepadanya, wanita itu mendongak dan tersenyum lebar, "Hey, QB. How's the audition so far?"

"So far, we got a center. Ben memutuskan untuk kembali bermain untuk tim ini," kata Ares dengan bangga menjelaskan posisi Benjamin kepada Norah.

"Well, we need eleven more people to build up your offensive team. But half of your problem is solved now," kata Norah kepada pria itu.

Ares tidak mengerti dan membiarkan Norah meneruskan penjelasannya, "In any football game—you need your offensive and defensive lines. Lucky for you, your defensive line really wanted to play football and they listened well to their defensive coordinator. Aku berbicara dengan Noah dan ia akan melatih mereka selama kamu menjadi quarterback tim ini. Half of your problem is solved and we got Ben. A small win is still a win, right?"

Shall We Dance? | CAMPUS #03Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang