BAB SERATUS TUJUH

2.9K 509 37
                                    

Ares Escara tidak pernah membayangkan kali pertama ia bercinta, ia akan melakukannya semalaman. Ia juga tidak mengira ketika ia terbangun, tubuhnya yang telah bekerja keras semalaman, ikut terbangun bersamanya. Ares membuka matanya dan menyibakkan selimut. Ia lalu menunduk untuk melihat tubuhnya yang terasa tidak nyaman itu, "We passed the six round yesterday and I still got a boner in the morning," Ares berkata kepada dirinya sendiri dengan suara parau.

Namun Ares seketika menyadari sesuatu yang janggal.

Wanita berambut merah itu tidak lagi berada didekapannya. Ketika ia meraih ke sisi ranjang yang ditempatinya, ia hanya merasakan ranjang yang dingin. Ia tidur sendiri.

Wanita berambut merah itu yang telah bercinta semalaman dengannya tidak lagi berada di ranjangnya pagi itu.

"Norah?" panggilnya, tapi kamarnya terasa begitu sunyi dan tidak ada yang membalasnya. Ares meraih kacamatanya dan memakainya dengan cepat. Ia lalu melihat keseliling kamarnya. "Norah?" panggilnya lagi. Tidak ada jawaban.

Norah Imogen meninggalkannya, tapi semua barang-barang wanita itu masih berada di lantai. Ares turun dari ranjang seketika dan mencari hal yang mungkin memberitahunya kalau Norah tidak pergi jauh. Tasnya, tas kain Crimson High yang sering Norah gunakan, dimana? Ares dengan panik menelusuri seluruh kamarnya karena ia tahu Norah tidak mungkin pergi tanpa tasnya.

Ares berjalan dengan panik sekarang mencari tas itu sampai ia menginjaknya di lantai. Seketika Ares mengembuskan napasnya ketika melihat tas kain itu. Norah tidak mungkin pergi meninggalkannya.

Ares mencari pakaiannya, tapi ia tidak bisa menemukannya dan menyerah mencoba mencarinya di lantai. Dengan cepat ia berlari ke arah lemarinya mencari pakaian pertama yang ia temukan, memakainya dan keluar dari kamar. Kegaduhan di Escara House pada pagi hari adalah sesuatu yang Ares sudah terbiasa, ia berlari dengan cepat melewati orang-orang yang baru aja akan turun menuju lantai bawah asrama.

Ia membenarkan letak kacamatanya dan mengerutkan dahinya. Tidak mungkin, Ares. Norah tidak mungkin meninggalkan Escara House dengan keadaan kakinya. Ares berhenti melangkah ke arah pintu utama. Ia berbalik dan berlari ke arah dapur komunal. Entah kenapa pilihan tempat berikutnya yang dapat ia pikirkan hanya dapur, tapi langkah kakinya tidak salah, karena ketika ia masuk ke dalam ruangan itu, ia melihat wanita itu.

Norah membelakanginya dan Ares menyadari kalau wanita berambut merah itu mengenakan kausnya. Tidak heran aku tidak bisa menemukan pakaianku, kamu memakainya, kata-kata itu hampir saja ia ucapkan, tapi tertahan karena ia melihat ibunya, Nick, teman-teman adiknya, dan Benny—kakak iparnya, berada di dapur mengelilingi dapur komunal itu.

"What is going on here?" tanya Ares kepada semua orang.

Ares menyadari sekarang kalau ibunya sedang berbicara dengan Norah, hanya saja dirinya tidak tahu apa yang baru saja mereka bicarakan. "Norah?" Ares mendekati wanita itu dan seketika tangannya dengan posesif berada di belakang pinggangnya.

Norah bergeming dan Ares melihat wanita itu melangkah menjauh darinya ketika ia menyentuhnya. Ares mengerutkan dahinya dan menatap Norah, tapi ibunya berkata, "Aku tahu siapa dirinya, Ari. I'm not okay with her being close with you. I don't want you and Norah to be together."

Rhea Escara selalu berpikir ia adalah ibu yang sangat mengetahui anak-anaknya. Ares Escara, anak keduanya adalah anaknya yang paling pendiam dan tidak pernah mengemukakan pendapatnya dengan lantang. Selama hidupnya, Rhea tahu kalau Ares juga paling jarang menunjukkan perasaannya. Ia tidak yakin pernah mengingat Ares sedih atau marah. Sampai pagi ini ketika Rhea terkejut melihat Ares berteriak kepadanya, "What makes you think you have the right to decide if I should be with Norah or not, Ma?"

"Ares—"

"Aku adalah pacar Norah."

"Semenjak kapan Norah adalah pacarmu, Ari?" tanya Nick dari belakang punggung ibu mereka dengan nada tidak percaya.

"Semenjak aku menjadi satu-satunya pria yang menyentuhnya, menciumnya dan bercinta dengannya. I am Norah's boyfriend, fuck off all of you."

Shall We Dance? | CAMPUS #03Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang