BAB SERATUS DUA PULUH TUJUH

2K 388 17
                                    

Pertandingan ketiga NCAA Bowl — Harvard Crimson High melawan Yale Bulldogs.

"What the fuck is this, Noah?" tanya Richard kepada Noah Kim. Satu jam sebelum pertandingan Harvard Crimson High melawan Yale Bulldogs, Richard Watson melihat seisi stadium mulai terisi oleh para penonton. "Minggu lalu aku telah menuliskan withdrawal untuk tim Harvard! Kita tidak mempunyai cukup anggota tim untuk bermain. What the fuck is this? Siapa yang merencanakan ini dibalikku? Dan bagaimana semua orang di kampus tahu ada pertandingan ini kecuali diriku?"

Richard menuliskan surat pengunduran diri Harvard Crimson High dari pertandingan ketiga NCAA Bowl melawan Yale dengan alasan yang sama ia gunakan ketika mereka tidak bermain melawan Brown Bears kepada komite NCAA.

Selama dua minggu menuju pertandingan yang Richard pikir tidak akan pernah terjadi, tidak ada penambahan anggota tim dan ia melatih timnya tanpa harapan untuk melawan Yale Bulldogs. Noah Kim memberikannya ide kalau mereka hanya perlu berlatih sekali dalam keadaan tidak siap bertanding agar tidak menghabiskan waktu semua orang dan energi para atlet. Richard menyetujui ide Noah dan selama dua minggu terakhir, ia memiliki jadwal yang sangat santai dan berpikir dirinya sedang menikmati liburan.

Ares Escara juga terlihat menyerah untuk mengumpulkan anggota tim baru, walaupun setiap pagi, sang quarterback akan selalu datang untuk latihan dan memberikan semangat kepada semua orang. Richard selalu harus menahan tawanya setiap melihat Ares menyemangati anggota tim Crimson High yang terlihat sangat disfungsional dan tidak pernah lengkap itu. Mereka tidak akan pernah siap untuk melawan siapa pun dan semangat Ares Escara hanya semu belaka. Ia tidak pernah mengerti kenapa Ares terlihat mencoba ketika hasilnya sudah pasti gagal.

Richard merasa ia telah memegang kendali semua orang termasuk sang quarterback bodoh itu. Kemenangan dan kekalahan tim Crimson High berada ditangannya. Kali ini kekalahan itu tidak terelakkan. Sebagai pelatih utama, ia harus terlihat sedih karena melihat timnya akan gagal mendapatkan piala NCAA Bowl, tapi Richard sangat bahagia karena kendalinya menentukan nasib semua orang.

Tanpa dirinya tim ini akan hancur.

Tanpa dirinya para Escara itu akan kehilangan segalanya.

Sampai hari ini.

Stadium Harvard dipenuhi oleh ribuan penonton yang siap menonton pertandingan melawan Yale Bulldogs. "Are they even coming?" tanya Richard. "Yale Bulldogs pasti tidak datang, bukan?"

"They arrived, Sir," kata Noah Kim yang membalas Richard.

Richard tiba-tiba dengan amarahnya yang tidak bisa lagi tertahankan menarik kerah baju staf yang Noah Kim kenakan dan berteriak kepadanya, "Apa?!"

Noah dengan tenang menatap matanya, "Mereka sudah tiba di stadium, Sir. Semua orang tengah melihat kita—bukan sebaiknya Anda melepaskan tangan dari kerah saya?"

Richard Watson mendorong tubuh Noah dan bertanya, "Apa tim Crimson High akan bermain dengan setengah tim yang tidak ada?"

Noah Kim menggeleng, "We have a full team. You asked for a full team—we got you a full team."

"Apa?! Apa yang kalian lakukan dibelakangku?" tanya Richard yang terlihat tidak tahu apa-apa dan semakin bingung.

"Making sure you got a team, Coach," kata Noah dan sekarang ia menatap ke arah lorong menuju tempat para pemain keluar menuju stadion. Detik berikutnya para pemain Crimson High keluar dari ruang ganti menuju lapangan dan Noah berteriak menyambut timnya.

Seisi stadion menyambut kedatangan tim Crimson High siang itu dan Richard tertegun. Ia melihat para pemain defense keluar satu per satu dengan senyum lebar. Beberapa dari mereka mengangguk kepada Richard dan berlari ke arah tengah lapangan untuk memulai sesi warm-up. Dari arah berlawanan tim Yale Bulldogs berlari keluar, untuk sesaat membuat Richard mengalihkan perhatiannya.

Ketika tatapannya kembali ke lorong tim Crimson High, mata Richard tidak percaya ketika ia melihat Nicholas Escara bersama dengan teman-temannya keluar memakai seragam mereka. "Hi, Coach!" kata Nick dengan senyum lebar.

"What the fuck?" tanya Richard.

"Coach!" Devon Shire diikuti oleh Marsh, Langston dan Higgins memanggil Richard seolah-olah mereka tidak pernah meninggalkan tim.

"You all are supposed to strike!"

"Remind us Coach, why are we supposed to strike?" tanya Nick yang sekarang memegang bahu Richard yang kaku. "See you in the field, Coach."

"Nicholas Escara! Nick!" teriak Richard, tapi pemainnya itu telah berlari ke arah lapangan dan sorak sorai untuk Nick semakin terdengar kencang ketika ia melambaikan tangan ke arah para penonton yang menyambutnya. Sehingga suara Richard sama sekali tidak terdengar dan amarahnya memuncak.

Richard menarik napasnya dan baru saja ia berpikir kejutan itu akan berhenti ketika Reginald Escara, kakak tertua dari Escara bersaudara keluar dari lorong stadion membuat semua penonton berteriak dua kali lebih keras. Reginald Escara quarterback terbaik NCAA dan NFL melambaikan tangan ke arah penonton dan tersenyum hangat kepada mereka yang mengenalinya. Richard Watson tidak percaya apa yang ia lihat dan berpikir dirinya berada di dalam mimpi. Mimpi terburuknya.

"Coach, it's nice to see you again," kata Rex kepada mantan pelatihnya.

"What are you doing here?"

"To win," kata Rex dengan mata birunya yang terlihat membara dan penuh gairah untuk memenangkan pertandingan melawan Yale Bulldogs.

"Siapa yang mengundangmu, Reginald Escara?" teriak Richard dan sekarang ia terdengar panik. Rex berbalik ke arah lorong dan bertepuk tangan ketika melihat Ares Escara keluar mengenakan seragam football dengan jersey dengan nomor delapan belas.

Sang quarterback berlari keluar dari lorong dan disambut dengan hangat oleh para penonton terutama para mahasiswa Harvard. Ares Escara berlari ke arah Richard, Noah, dan Rex, lalu berhenti sejenak untuk berkata, "Coach, you asked me if I still want to play football—I'm answering it now. I want to play football and I got you a team. A full one that needs me as quarterback. I'll lead this team and we'll win."

"Go get 'em, QB!" Rex berteriak kepada adiknya.

Ares mengangguk kepada Rex dan Noah sementara Richard terdiam ditempatnya. Ia memakai helm-nya dan berlari ke tengah lapangan. Semua anggota tim Crimson High hari ini siap untuk melawan Yale Bulldogs dan memenangkan pertandingan pertama mereka yang dipimpin oleh quarterback mereka, Ares Escara. 

Shall We Dance? | CAMPUS #03Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang