BAB TUJUH PULUH ENAM

3.6K 546 95
                                    

"Apa itu wig?" teriak seseorang di tengah kolam renang ketika melihat tubuh Norah di dasar kolam tidak berdaya. "Apa itu wig?" tanya orang lain dan tiba-tiba orang-orang yang berkumpul di kolam renang membuat formasi lingkaran di tengah tubuh tidak berdaya Norah.

"Nick," Devon yang baru saja tiba dan menemukan Nick sekarang menunjuk ke arah kolam renang dan membuat temannya—sang pemilik rumah—berbalik. "Someone drowned on your pool. Is that... Norah?"

Nick berbalik ketika Devon menunjuk ke arah kolam renang dan ia mengerutkan dahinya melihat tubuh di bawah kolam renang itu. Hal pertama yang Nick sadari adalah ia mengenal warna rambut wanita itu. "Norah!" Nick berteriak dan pada saat itu ia terjun ke dalam kolam renang dan tahu dirinya harus menyelamatkan wanita itu yang tenggelam.

Ketika ia mencapai dasar kolam, ia menyadari kalau sosok lain mendekat dan melihat kakaknya berenang untuk mengangkat tubuh Norah terlebih dahulu. Ares berenang ke dasar kolam dan sekarang membawa Norah ke permukaan kolam. Nick ikut berenang kembali ke permukaan dan membantu kakaknya. Ia melihat kepanikan dan ketakutan di mata kakaknya ketika menggendong tubuh Norah yang tidak berdaya.

Semua orang yang berpesta sekarang memberikan mereka jalan dan Ares mengangkat tubuh itu keluar dari kolam. Pria itu lalu menurunkannya dan dengan panik menatap tubuh Norah yang pucat dan berwarna biru. "Norah!" Ares berteriak untuk membangunkan wanita itu.

Ares dengan cepat melakukan resusitasi darurat dengan menekan dada Norah. Ia melakukannya berulang kali dan memeriksa napas wanita itu. Ketika ia tidak dapat merasakan napas Norah, ia melanjutkan resusitasi dan sekarang membuka mulut Norah agar ia dapat memberikan napas buatan. Nick sekarang berada disisinya dan berkata, "Ari, aku bisa membantumu, biarkan aku menggantikan—"

Nick hanya berusaha untuk membantu kakaknya, tapi Ares sama sekali tidak mendengarkan atau memberikan akses agar ia dapat menggantikan pria itu yang terus melakukan resusitasi.

"Ari, kamu terlihat kelelahan, biar aku bantu—"

"Shut the fuck up, Nick," kata Ares dengan napas terengah-engah mencoba membangunkan wanita itu. Untuk sesaat semua orang menatap Ares yang mencoba untuk menyelamatkan Norah dan ketegangan itu menjadi sangat kentara ketika wanita berambut merah itu sama sekali tidak bergerak atau menunjukkan tanda kalau dirinya masih hidup.

Ares tidak menyerah dan terus mengulangi satu-satunya cara untuk mengembalikan nyawa Norah. Ia juga tidak peduli dengan orang-orang yang mulai mengelilinginya untuk melihat sosok Norah yang tidak berdaya. Napasnya menjadi sangat berat dan ia tahu dirinya kelelahan, tapi ia sama sekali tidak menyerah.

Ia harus menyelamatkan Norah.

Norah tidak boleh pergi darinya.

Ia belum berbicara kepada Norah.

Norah belum mengerti.

Norah harus mengerti.

"Norah...." bisiknya dan mulutnya sekali lagi menyentuh mulut wanita itu untuk memberikan napas buatan. "Come on, Norah. Please," bisiknya.

Ketika Norah terbatuk dan mengeluarkan isi air, Ares menarik napasnya dan berkata berteriak kepada wanita itu, "Norah? Norah! Norah, kamu baru saja tenggelam, apa kamu bisa mendengarku?"

"Give her space, Ari," kata Nick yang melihat kakaknya berteriak di depan wajah Norah.

"Shut up, Nick! Norah, kamu akan baik-baik saja," kata Ares yang sekarang menegakkan tubuhnya dan mengangkat wanita itu. Lalu pria itu menggendong Norah membuat Nick bertanya dengan bingung, "Ares, apa yang kamu lakukan?"

"Aku ingin kamu memanggil dokter pribadi keluarga, Mama dan Benny," kata Ares.

"What?"

"Panggil mereka, Nick!"

Nick bertanya kepada Ares, "And where do you think you're going to bring Norah?"

"To my fucking room!"

"Tunggu—tapi siapa dirimu untuk memutuskan hal itu?" tanya Nick kepada Ares. Ia memancing jawaban dari kakaknya, berharap Norah bertahan. Maaf Norah, aku perlu memancing jawaban kakakku yang bodoh, bertahanlah. "Is she yours?" tanya Nick.

"She's certainly not fucking yours," jawab Ares dengan amarah yang berapi-api kepada Nick.

"And you can claim her?" tanya Nick.

"Fucking hell, Nick. Call everyone. I'll be in my room with Norah."

"Di rumah ini banyak kamar lain, Ari. Kenapa harus di kamarmu? Kamarku lebih mudah di akses dari pada kamarmu. Bagaimana kalau Norah tidur di kamarku saja?"

Ares mengerutkan dahinya, "There's no fucking time for this. Norah needs all my attention and doctors to see her."

"She needs all your attention now? Where were you three months ago, Buddy?"

"Fuck off, Nick."

Nick berteriak dan berkata dengan santai, "Why are you like this, Ares?"

"Do you want her to fucking die in our house, Nick?"

"Bukannya kamu orang terakhir yang akan peduli apa yang akan terjadi kepada Norah kalau tadi tidak ada yang tahu ia tenggelam atau tidak? I'll ask you once again—who is she to you? Is she yours?"

"Telepon bantuan medis, Nick! Fucking sake, we don't have time for this."

"Apa yang menurutmu Norah akan katakan ketika bangun nanti dan menyadari ia berada di kamarmu?" tanya Nick, tapi Ares tidak lagi menunggu dan meninggalkannya bersama dengan ratusan mahasiswa Harvard dengan Norah digendongannya.

——–

Norah menatap kedua mata biru itu dan berkata, "Aku sangat yakin siapa pun yang menaruhku di kamarmu hanya ingin membuatmu marah. I'm sorry—is this Nick's doing? Ia pasti membawaku ke kamarmu. Ridiculous. Bisa-bisa aku tertidur nyenyat di kamarmu. Kalau aku tahu, aku sudah pasti tidak akan tinggal."

"I know you would run away."

"Exactlyyou would run away too. I'm so sorry. Maafkan aku karena tidak tahu. Mereka sangat konyol berpikir kalau aku dan kamu dekat. We're not even friends. Damn, what are they thinking? Bisa-bisanya mereka menaruhku di kamar ini. Aku sangat yakin banyak kamar kosong di kamar ini, kenapa aku harus ditempati di kamarmu, bukan? I'm such a nuisance, you must be annoyed."

"Aku yang membawamu ke kamarku."

"..."

"..."

"Aku yang menginginkan kamu disini."

"..."

"..."

"We slept together in my bed for the last two days, Norah. Kamu demam dan satu-satunya cara menurunkan demammu adalah memelukmu dengan panas tubuhku. We're naked most of the time."

"What the fuck?" tanya Norah tidak percaya dengan kata-kata yang baru saja dikatakan Ares. "Apa? What? This is fucking worse than hell."

Shall We Dance? | CAMPUS #03Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang