BAB DELAPAN PULUH DUA

2.7K 526 105
                                    

Wanita itu dengan sekuat tenaga menahannya dan ketika tubuhnya melawan, ia menggenggam tangannya yang sangat dingin. "Ares," panggil wanita itu dengan lirih. Tangan hangat wanita itu menggenggam erat jari-jarinya yang dingin.

Ares mencoba memberontak dan melawan wanita itu sekali lagi, tapi Norah menaruh semua kekuatannya untuk menghalanginya melakukan tindakan yang sudah sering ia lakukan kepada dirinya sendiri.

"Ares, please," Norah meminta dengan segenap tenaganya dan Ares berhenti melawannya.

Ia membalikkan tubuhnya walaupun Norah masih memegang kedua tangannya. Ares menunduk untuk melihat wanita berambut merah itu dan ketika mata mereka bertemu, ia melihat Norah telah membasahi kedua pipinya dengan air mata. "Please, just hurt me," ucapan itu terulang lagi.

"Tell me to my face again, are you really his daughter?" tanya Ares.

Aku bukan anaknya Richard Watson. Kamu salah mendengar jawabanku. Nara salah. Kita bisa kembali menikmati sarapan kita dan aku bisa menautkan jari-jariku dengan jari-jarimu lagi. Bisik hati kecil Ares berharap kalau Nara salah dan Norah tidak mengatakan kebenarannya yang menyakitkan itu.

Norah mengangguk, "Ya, jadi jangan menghukum dirimu sendiri—"

"Apa kamu tahu mengenai Libby sebelum Nick dan aku datang kepadamu?" tanya Ares kepada Norah dengan marah.

Namun, Ares menatap wanita itu dan menyadari salah satu pipinya yang basah terlihat sangat merah karena Nara menamparnya. Ia ingin menyentuhkan jari-jarinya kepada pipi itu dan berharap sentuhannya dapat meredakan rasa sakit dari tamparan Nara, tapi ia mengurungkan niatnya.

Ketika Norah tidak menjawabnya, ia bertanya lagi kepada wanita itu memaksanya menjawab, "Apa kamu membohongiku dari awal kita bertemu?"

Pegangan Norah ditangannya melemah tapi wanita itu tidak melepaskannya, "Aku tahu apa yang Richard Watson—"

Belum Norah menyelesaikan kata-katanya, Ares sudah berasumsi dan berkata, "So, you knew all along?"

"I didn't know about Libby, okay?" teriak Norah dengan sisa tenaganya. "Aku tidak tahu kalau ayahku melakukan hal keji itu juga kepada Libby."

"Melakukan hal keji itu juga kepada Libby—berapa banyak wanita yang telah ia sakiti? Apa yang ia lakukan kepada wanita-wanita itu, Norah? How much do you know about Duine Tofa? How much do you hide from me?"

Nara mendekat dan menghempaskan tangan Norah yang memegang tangan Ares, "Tanyakan kepadanya apa ia berniat untuk membunuhmu, Ares. Pikirkan baik-baik—untuk apa ia merekrutmu menjadi quarterback dan anggota baru Crimson High. Think about it, this all might be her plan and we fall for it. Bagaimana kalau sebenarnya ia bekerja sama dengan Richard Watson? Bagaimana kalau sebenarnya Norah ingin ayahnya kembali ke Crimson High dan menjadi pahlawan? Just think about it."

"Do you plan all this because of your dad?"

"No," kata Norah. "Tidak seperti itu—"

Lalu Nick mendekat dan wajah hangat pria itu sekarang berubah menjadi tatapan marah, "Why didn't you tell us that you're Richard Watson's daughter? Kamu memiliki banyak kesempatan untuk mengatakannya. Are you just fooling us around all this time?"

"Bukan begitu Nick," kata Norah menggeleng.

"Then what??

"I don't know how to tell you all," kata Norah yang memegang dahinya sekarang.

"Jadi kamu lebih baik berbohong dan membuat kita terlihat seperti otang bodoh?" tanya Nick. "Norah, aku kira kamu wanita yang keren. Di antara banyak wanita lain, aku mengira kamu berbeda. You're so different than the rest, I thought you're the right one for Ares. Namun aku hanya melihat wanita yang suka berbohong. I can't have you in my family's house. I can't have Richard Watson's daughter here. Apa kamu bisa keluar dari rumah kami, Norah?

"Also, let's not associate each other anymore. Aku harap kamu tidak menyukai kakakku terlalu dalam sampai kamu merasa hatimu hancur karena tidak bisa memilikinya. Aku tidak bisa melihatmu dengan Ares lagi. Please, you hurt my brother and my family enough.

"Can you just go, Norah?" tanya Nick kepada Norah dan kali ini pria itu terdengar memaksa dan sedikit kasar. Tidak ada lagi Nick yang ramah dan hangat. Pria itu sekarang tidak lagi menghormati Norah.

"Ya," kata Norah dan ia mengangguk. Norah lalu turun dari kursi yang ia duduki. Matanya bertemu dengan mata biru Reginald Escara yang menatapnya dengan tatapan tidak terbaca dan berkata, "Maafkan aku, Rex."

"Before you say something stupid that you will regret later, Rex, you better not say anything," kata Benny istrinya yang memegang dada pria dan berdiri disampingnya. Rex menarik napasnya dan mengalihkan pandangannya sekarang kepada istri pria itu menghindari Norah.

Norah lalu menatap Nick yang sekarang terlihat sangat marah, "I'm so sorry. Kamu benar, seharusnya aku mengatakan semuanya ketika aku memiliki kesempatan untuk bersikap jujur kepadamu."

"Too late, Norah. You'll see—just see, we'll get back everything you took from us. Kamu, ibumu, dan ayahmu akan mendapatkan balasannya," kata Nick dengan amarah yang memuncak. "I'm giving you one more minute before I kick you out, Norah."

Norah mengangguk dan sekarang menatap Nara, "Thanks for making it easy for me to tell the Escara family who I am, Nara. You can have Ares. He's all yours from the beginning."

"Pergilah Norah, atau aku siap memukul wajahmu lagi karena sekarang aku melihatnya. Kemiripanmu dengan Richard Watson. You ruined this family!" teriak Nara kepadanya.

"Nara, berhentilah," ucap Nick. "Wanita ini cukup tahu kesalahannya."

Norah menggigit bibirnya dan ketika mengatakan kata-kata berikutnya ia menghindari mata Ares, "Just... hug yourself, okay? If you feel like purging, hug both of your hands and be more kind to yourself, Ares. Maaf... untuk semua ini. Don't hurt yourself."

"Cukup," kata Nick yang sekarang tidak sabar melihat wanita itu pergi. "Pergilah, Norah."

Norah berjalan secepat kakinya mengizinkannya untuk keluar dari rumah itu dan ia tidak melihat kebelakang. Norah menghapus air matanya yang terus keluar dan tidak ia kontrol. Namun ia menahan suara isak tangisnya dan ia berjanji kepada diri sendiri untuk tidak bersuara sampai pintu keluar utama Escara Mansion. Nick benar, ia tidak pantas berada di rumah ini lebih lama. Ia telah menipu keluarga Escara.

Ia telah menipu Ares Escara.

Ia telah menipu keluarga pria itu.

Norah membuka pintu dan ia sama sekali belum memikirkan bagaimana caranya ia kembali ke kota Boston, tapi sebelum ia dapat pergi lebih jauh, pergelangan tangannya dipegang dan langkahnya terhenti.

"Where do you think you're going?! Do I tell you to go? Do you think you're allowed to go?!" tanya Ares Escara dengan marah kepada Norah. "I am never letting you go, Norah."

Shall We Dance? | CAMPUS #03Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang