rank 1 #romance-comedy (25 Oktober 2024)
Liam Darmawan Putra, duda anak satu itu memutuskan menikah lagi setelah kebingungan menangani libidonya sendiri.
Ia pikir, tujuannya menikah hanya dua. Punya pelampiasan yang jelas dan menyenangkan Neo, anak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Atiya tersenyum sumringah. Sejak tadi perempuan yang masih—perawan—itu mengabsen satu-satu berbagai camilan dari tempat mereka honeymoon.
"Senang sekali keliatannya," cibir Liam sebal.
Selama mereka ke Bogor. Perempuan kecilnya itu menyeretnya kesana kemari untuk wisata kuliner.
Awalnya Liam keberatan.
Kenapa harus honeymoon ke Bogor? Itu kan terlalu dekat dengan Jakarta? Dan lagi cuma Bogor kota?!
Istrinya aneh tidak sih?
Tapi setelah melihat Atiya senyum cerah mencicipi berbagai jajanan di setiap sudut kota hujan itu, Liam cuma bisa ikut bahagia.
Yah, apapun untuk istri cantiknya!
Lagipula, sebenarnya Liam cuma khawatir istrinya tidak puas dengan liburannya. Kemanapun mereka liburan ia tidak masalah. Karena aktifitas yang paling favorit untuknya tentu saja bergumul mesra di ranjang!
Tapi itu pun tidak bisa ia lakukan. Setidaknya belum.
Kalau teringat malam pertama mereka, Liam merasa sangat nelangsa. Mau marah, tapi itu juga bukan salah Atiya. Akhirnya sisa malam itu hanya ia habiskan hanya memeluk Atiya sambil menciumi kening istrinya itu sampai tertidur.
Seperti binatang buas yang sudah mendapatkan mangsa di hadapannya tapi mulutnya dikerangkeng agar tak bisa mengeksekusinya.
Frustasi!
Seperti itulah perasaan Liam sepanjang honeymoon mereka.
Atiya mengangguk. "Neo pasti senangkan dibawain banyak oleh-oleh?"
"Iya, pasti." Sahut Liam sekenanya. Ia sudah lelah menahan gejolak di pangkal pahanya itu tiap berdekatan dengan sang istri.
Bayangan honeymoon di kepalanya tidak terlaksana semua.
Dari yang dia pikir akan terjadi hal-hal mesum malah jadi ngemong bocah yang jarang jalan-jalan itu.
Liam memijit kepalanya yang pening. Ah, kepala bawahnya juga berkedut. Matanya menatap jari-jari lentik Atiya. Akan mengasyikan kalau jari itu memijitinya juga.
"Hhh, sialan." Umpatnya pelan menahan horny.
.
.
.
Satu minggu berat menahan hasrat bagi Liam itu akhirnya berhasil ia lewati tanpa memaksa Atiya.
Kini pengantin baru itu kembali ke rumah orangtua Liam untuk menjemput Neo. Mereka memutuskan menginap sehari di sana sebelum pulang ke rumah yang sudah disiapkan Liam.
