19. Dingin

11.1K 871 43
                                    

"Malang sekali... "

────────────────────⚀
Seseorang itu pun masuk kedalam kamar Esta dan menutup pintu kamar.

Mendekat ke sang pemilik kamar yang tengah bergulung selimut.

Ia tau bahwa Esta tidak tidur.

"Buka mata mu my lord~"

Ouhh ternyata Rey~

Esta seketika membuka mata nya dan menatap satu ke arah Rey.

"Jangan ganggu Esta... "

Suara Esta terdengar lirih dan pelan. Rey jadi tidak tega.

"Bagaimana dengan segelas susu dan beberapa biskuit tuan ku? "

Esta mengintip Rey dari celah selimut nya. Rey masih memakai penutup mata.

Rambut nya di kuncir seperti biasanya. Rey memandang Esta yang masih berada di ranjang dengan senyum tipis nya.

Esta perlahan duduk dan menatap Rey.

"Emh.. Esta juga ingin Marshmello.. "

Esta berucap dengan malu-malu, pipi nya saja bersemu.

"Sesuai permintaan anda tuan ku"

Setelah itu Rey pamit pergi untuk membawakan camilan untuk tuan nya.

Esta pun terdiam.

Kaki telanjang nya menyentuh lantai kamar nya . Ia berjalan ke arah balkon.

Ia ingin menikmati indahnya laut pada pagi hari.

Udara di pagi hari ini sangat dingin tetapi Esta tak peduli bahkan pakai an nya sangat tipis.

Kemeja tipis dengan celana se lutut.

Esta duduk di kursi kecil dan menatap lurus kearah lautan dengan ombak kecil yang menggulung.

Esta tersentak tiba-tiba tangan seseorang memakaikannya selimut tebal ke tubuh nya.

"Udara di luar sangat dingin tuan ku, anda bisa kedinginan dan demam nanti"

Esta mendongak dan mendapati Rey berdiri di samping nya ia berlutut untuk meletakkan nampan yang berisi camilan untuk tuan nya.

Padahal dengan membungkuk sedikit saja masih bisa meletakkan nampan.

"Makasih.. "

Esta berucap ke arah Rey yang sekarang duduk di bawah nya.

Rey pun tersenyum.

"Sama-sama tuan ku"

Hening melanda.

Hanya terdengar gigitan dan kunyahan Esta yang memakan biskuit dan juga marshmello.

Esta meminum susu putih nya. Sebenarnya ia tak terlalu suka akan tetapi tidak masalah untuk mencoba nya.

Setelah itu Esta kembali menatap lautan dan mencampakkan camilan nya.

Tak lama Esta merasa mengantuk dia berfikir karena hari ini dingin.

Dan tak lama pandangannya menggelap.

Esta tertidur di kursi nya.

Rey yang melihat tidak ada pergerakan dari tuan nya pun tersenyum tipis.

Ia mengangkat tubuh ringan Esta meletakkannya di kasur empuk nya dan menyelimuti Esta sampai ke dada.

Rey menutup pintu balkon dan menyalakan penghangat ruangan.

Esta is the life for the Zergo family.[END S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang