28.

3.7K 415 43
                                    

Banyak pasang mata memperhatikan seseorang yang menonjol di antara mereka semua.

Orang itu adalah Esta.

Dengan piyama,rambut dan tubuh nya membuat diri nya sangat menonjol di antara para penghuni di sana.

"Ehem!"
Dahem an keras dari Morgan menyadarkan semua orang yang berada di sana.

Beberapa mencoba mengalihkan pandangannya dan beberapa masih melirik ke arah Esta.

"Siapa dia "
Yang berbicara ini adalah tuan besar kelurga Zergo yaitu Zervo.

Morgan mengerti maksud dari ayah nya itu. Dari pandangannya sudah di pasti kan ia menatap anak gad- sulung nya.

"Magesta"

Dengan 1 nama itu membuat semua orang yang berada di meja makan itu terperanga tak percaya.

Yang benar saja!?
Itu lah pikir mereka.

"Jangan bermain-main Morgan. Jelas kan siapa Dia "
Zervo berbicara dengan nada yang mengintimidasi.

"Dia Magesta "
Morgan membalas perkataan Zervo.

Suasana di sana langsung saja mencekam. Membuat si kecil yang di bicarakan seperti tercekik oleh sesuatu.

"Sudah,sebaiknya kalian cepat selesaikan makan nya."
Sebuah suara lembut memecah suasana yang tak mengenakan itu.

Merlin menggeleng pelan melihat perdebatan kecil yang di sebab kan oleh suami nya dan anak pertama nya.

Mata sayu Merlin menatap lembut ke arah Esta yang sedari tadi gelisah karena merasa tak nyaman berada di tengah tengah orang asing.

"Kemari"
Merlin mengode Esta untuk segera mendekat.

Esta gemetar menahan gugup nya untuk sekedar melangkah mendekat.

Mata bulat nya menatap Daddy nya yaitu Morgan yang sangat santai meninggal diri nya untuk duduk di kursi nya sendiri.

Dengan langkah kaku Esta berjalan mendekat ke arah Merlin yang masih setia tersenyum lembut ke arah nya.

Bak seorang bayi yang baru bisa berjalan. Orang-orang sangat intens memperhatikan nya dengan mata tajam mereka.

Esta menatap ke arah Merlin. Wanita yang sudah berumur itu masih tetap cantik dan elegan walau sudah termakan usia.

"Y-yaa... Nenek?"
Esta menatap ke arah Merlin dengan malu-malu.

Merlin mematung dan setetes air yang mengalir dari ujung mata.

Esta terkejut dengan respon Merlin yang tiba-tiba menangis.

"Nenek!? Nenek kenapa...?"
Esta meraih kedua tangan Merlin dan menggenggam nya. Mata bulat Esta menatap khawatir kearah Merlin yang sesegukan.

Orang-orang yang berada disana terdiam dan enggan untuk berkata sesuatu.

"Hikss.. nenek kenapaaaa..."
Esta yang merasa bersalah pun ikut menangis karena tidak tau harus melakukan apa untuk menenangkan orang yang menangis.

Merlin pun dengan sigap memeluk tubuh berisi Esta. Memeluk nya dengan erat seperti Esta akan menghilang jika ia tak memeluknya.

Mereka masih berada di posisi saling memeluk menyalurkan kehangatan.

Orang yang melihat mereka merasakan kehangatan di hari mereka. Sangat menyentuh hati.
──────────────────
Pipi Esta memerah, bukan karena di tampar oleh seseorang akan tetapi karena Ia merasa malu.

Setelah acara saling peluk memeluk tadi Merlin mengangkat Esta dan memaksa untuk menyuapi nya.

Bayangin Nenek nenek umur 50 an masih kuat buat mengangkat dan memangku anak umur 25 🗿.

Dan akhirnya Esta pasrah menerima suapan demi suapan dari Merlin. Bahkan perut nya sudah membuncit saking kenyang nya.

Zervo hanya diam membiarkan istri nya sibuk dengan cucu pertama nya.

Dan acara makan kelurga itu akhirnya berakhir dengan damai dan harmonis.

Sekarang mereka semua sudah duduk dengan nyaman di ruang keluarga.

Dengan Esta yang sudah menjadi boneka karena para saudara nya gemas dengan pipi yang tumpah tumpah itu.

Morgan yang memiliki title daddy Esta saja tak bisa mengambil anak pertama nya dari para predator lain nya.

Max yang di kenal pendiam dan berkepala dingin saja sudah kepanasan melihat buntalan nya di sentuh oleh tangan kotor mereka.

Jangan tanya Mael. Kalian sudah tau jawabannya.

"Si kembar mana bang? "
Yang bertanya itu adalah Zen adik pertama Morgan.

Esta yang mendengar pertanyaan itu membuat nya teringat. Adin kembar nya!

"Daddy kemana Marcel sama Marvel dan Marcel? "
Esta menatap Morgan dengan tanda tanya yang besar.

Morgan yang di tatap oleh Esta pun menelan ludah nya dengan gugup.

Merlin yang melihat anak pertama nya gugup pun menggelengkan kepala nya.

"Jangan hiraukan mereka, kita juga kembar jadi sama kita saja oke? "

Esta menoleh memperhatikan orang yang berbicara tadi.

Esta mengerjap kan mata nya menatap bingung ke arah depan yang dimana berdiri 2 laki-laki yang memiliki wajah yang sama.

"Emh..? Kok kembar seperti Marvel dan Marcel? "-Esta

Orang itu duduk di depan Esta dan menatap lembut ke arah Esta.

" kami memang kembar, jika kamu lupa nama ku Zeo dan ini adik kembar ku Zio. Kita adalah adik mu juga"-Zeo

"Halo manis"-Zio
Zio menyeringai menatap intens ke arah tubuh dan wajah Esta.

Esta menatap gugup ke arah adik kembar baru nya. Sama-sama tampan memang.

" ha-halo juga.. "
Pipi Esta pun memerah dengan alami.

Si kembar Zeo dan Zio sangat senang mendapat mainan baru yang pasti mereka tidak akan bosan.

Seseorang mendengus sebal menatap interaksi si kembar dan Esta.

"Ada apa Zeryus? Kau terlihat sebal"
Yang berbicara ini adalah Zesean. Anak pertama Zen

"Tidak."

" kau cemburu? Ah ayolah itu adalah abang tertua mu jadi jangan cemburu bila abang kembar mu berinteraksi dengan nya"

"Abang tertua? Bahkan tubuh ku dengan nya lebih kecil tubuh nya"
Nada ketus itu keluar dari anak berusia 14 tahun yaitu Zeryus.

Zesean hanya bisa menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Ingin membantah tapi memang fakta.

Padahal Zesean dulu ingat jika tubuh Magesta lebih tinggi dari tubuh nya.

Tapi bukan kah ini lebih baik? Magesta menjadi lebih mudah untuk di main kan.

Para orang tua sibuk membahas sesuatu yang tak bisa di mengerti oleh anak kecil.

Si kembar sibuk berbicara dengan Esta. Zesean dan Zeryus sibuk berdebat. Jika... MZ yaitu anak terakhir dari Zervo dan Merlin.

Ia sama sekali tidak tertarik dengan hal hal yang mereka lakukan. Ia lebih memiliki sibuk dengan kekasih nya yaitu handphone.

dan di sebelah nya ada Max yang mencoba meredakan Emosi nya.Mael yang sudah pergi entah kemana.

Mereka sibuk dengan dunia mereka sampai lupa dengan si kembar Marvel dan Marcel...

TBC.




Rawwwrrrrt....
Imbek beybehhh
Jangan lupa vote nya ya cantik.

Esta is the life for the Zergo family.[END S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang