Hari sudah semakin Siang membuat para pemuda jenuh berdiam diri di dalam mansion.
Para orang tua nyata nya memiliki tujuan untuk membahas bisnis, maka dari itu mereka sudah meninggalkan mansion membiarkan cucu dan anak mereka akrab setelah lama berpisah.
Esta yang sedang PMS pun menampilkan wajah lelah menanggapi Zeo yang terus berceloteh sedangkan adik nya Zio, sibuk bermain dengan wajah nya.
Nyatanya mereka lebih cerewet ketimbang adik kembar pertama nya.
Mata nya menyapu sekitar dan netra nya tanpa sengaja bertubrukan dengan Manik seseorang yang sedang sembunyi di balik dapur.
'Merqurius..?'
Esta membatin menebak siapa yang tengah menatap nya dengan tatapan cemburu itu.Zio yang sadar arah pandang Esta pun langsung menutup kedua mata indah itu.
"Ughh.. Zio kenapa sihh lepasin ,Esta ga bisa liattt... "
Esta merengek mencoba melepaskan telapak tangan besar milik Zio yang memblokir pandangannya."Jangan melihat yang lain, fokus ke arah kami!"
Zio berbisik di telinga Esta dengan nada menekan.Setelah itu Ia menyingkirkan telapak tangan nya. Esta mendengus sebal dan kembali fokus mendengar celotehan dari kakak orang yang tubuh nya Ia jadikan sandaran.
Zio tak masalah dan malah senang melihat si kecil jinak dan tunduk di bawah tekanan nya.
Ia tersenyum tipis melihat interaksi kembaran nya dengan sosok anomali kecil yang ogah-ogahan membalas ucapan Zeo.
Mata tajam nya menatap ke arah dapur tempat si kecil mengalihkan fokus nya dari Ia dan Kembarannya.
'Akan ku beri pelajaran dasar sampah '
•
Waduh konflik apa nih gaess( ͡≖ ل͜ ͡≖)
•─────────────────ᦗ
"Kau pikir kita tidak tau? Jangan lupa kita memiliki darah yang sama "Ruang itu hening beberapa saat, suasana yang biasa terjadi bila menghadapi situasi yang serius.
Para orang tua sedang bersitegang mengenai suatu hal yang tak dapat kita pahami.
Perkataan yang di balas perkataan membuat masalah semakin panjang dan rumit.
Zervo sendiri memilih diam dan memperhatikan para penerusnya menyelesaikan masalah mereka.
Merlin sendiri hanya bisa berdo'a agar masalah cepat usai dan kembali Damai seperti semula.
•
•
•
•
•
•
"Ze-zeryus..? "
Esta menelan ludah nya dengan susah payah. Ia menatap horor ke arah bocah yang tubuh nya hampir sama dengan nya.Ia memang terkejut karena bocah 14 tahun itu berada di kamar nya akan tetapi lebih mengerikannya lagi Ia memegang hal sakral.
Softex!
"Jadi? Kenapa benda menjijikkan ini berada di laci mu, Kakak? "
Zeryus bertanya dengan mimik wajah yang datar tanpa ekspresi."A-ahh.. Itu em.. Itu tadi punya.. Em.. Punya"
Esta berucap dengan nada gemetar dan kebingungan untuk mengatakan apa." siapa? Katakan dengan jelas"-Zeryus
Demi apapun Zeryus lebih menyeramkan ketimbang adik kedua nya! Esta berharap daddy nya datang dan menolongnya.
"Mi.. Mimi iya mimi! Itu punya mimi"
Esta berucap dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Esta is the life for the Zergo family.[END S1]
Teen Fiction⚠︎Peringatan⚠︎ ─Mengandung adegan dewasa. ─Alur tidak masuk akal. ─Homopobic menyingkir ─Alur lambat ─Saya peringatkan sekali lagi ini Gay, homo dan percintaan sesama jenis+incest. Mohon bijak dan tentukan pilihan anda sekali lagi. Dan jaga tanga...