"Pantas saja aku merasa aneh, ternyata benar ada seseorang yang memainkan bunga tulips nya"
Arez menolehkan pandangannya, sebenernya dia sendiri tidak tau mengapa Jiseanza tiba tiba sudah berada di belakangnya.
Namun kenapa berbeda, Jiseanza tidak memiliki sayap sama sekali seperti yang tadi ia lihat.
"Siapa kamu?" Tanya Jiseanza ketus menatap Arez, dia tidak mengetahui siapa Arezka?
Arez berdiri dari duduknya, dia menatap Jiseanza sedikit menunduk karena pangeran dihadapannya ini ternyata tidak sebanding tinggi dari dirinya.
"Bukankah tidak sopan berkata seperti itu pada seorang pangeran kekaisaran?" Tanya Arez.
"Apa maksudmu?" Tanya Jiseanza.
"Tidak ada" dia kembali mengalihkan pandangan menatap bunga bunga tulips disampingnya.
Dia berjongkok hendak mengambil salah satu bunga tulips tersebut, namun tiba tiba tangannya di cekal oleh Jiseanza.
"Jangan, nanti layu" ujar Jiseanza menatap sendu bunga tulips miliknya.
"Apa yang layu?" Tanya Arez, dia perlahan menarik tangan Jiseanza hati hati.
"Bunga tulipsnya, jika kamu memetiknya maka dia akan langsung layu seperti bunga yang mati" ujar Jiseanza.
Namun Arez dengan cepat memetik bunga tulips tersebut, tentu Jiseanza terkejut menatapnya, dia saja terlihat akan marah kepada Arez.
"Kamuuu!!" Jari telunjuk cantik itu menunjuk Arez dengan lantang.
"Apakah dia layu di tanganku?" Tanya Arez menunjuk bunga di genggamannya.
Jiseanza diam mengamati hingga kiranya 10 detik, namun bunga di tangan Arez tidak bereaksi apapun.
"Bagaimana bisa, seseorang yang mencoba memetik bunga disini jika bukan selain aku akan layu seketika" Jiseanza memekik kaget melihat pemandangan aneh didepannya.
Secara tiba tiba Arez menaruh bunga tulips itu di telapak tangan Jiseanza, kemudian dia tersenyum.
"Kamu bisa mengubahnya menjadi ukiran mahkota bukan?" Tanya Arez.
"Apa maksud mu?" Tanya Jiseanza.
"Aku pernah melihatnya, rubahlah sekarang" Arez memundurkan langkahnya membuat Jiseanza makin kebingungan.
Apa yang dilihat seseorang dihadapannya ini, tapi tidak dia mengeluarkan kekuatannya di depan orang asing baru dia temui.
"Cepatlah pangeran Jiseanza, apa yang kamu tunggu?" Tanya Arez melipat kedua tangan di dada.
Jiseanza menatap Arez yang masih tersenyum, sampai sesuatu yang Jiseanza lakukan membuat Arez berkedip.
"Sudah" ujar Jiseanza.
"Tunggu, apa yang barusan terjadi? Aku hanya berkedip dan ini sudah jadi?" Tanya Arez terkejut, secepat itu?
"Aku tidak paham maksudmu, tapi apa yang kamu lihat aku memiliki firasat tidak baik" Jiseanza memberikan mahkota bunga tulips yang sudah dia rubah kiranya seperti ini.
YOU ARE READING
Spring Tulips || On Going
SpiritualLayaknya bunga tulips yang sedang bersemi, parasnya begitu indah, cantik untuk seorang laki laki. Arezka Cyrille Elworth, putra dari sebuah kerajaan yang dikenal dengan keagungannya, keluarga kekaisaran memiliki jabatan paling tinggi dari kerajaan l...