Jiseanza terkejut ketika dia sadar orang yang tengah dia tatap adalah Arez, dia yang baru saja membuka mata langsung dibuat menegang karena dia telah berada di tempat tidur yang sama. Kepalanya mundur perlahan, Arez tertawa pelan ketika tau Jiseanza telah kembali kesifat awal dirinya yang malu malu gugup.
"Sudah bangun ya pangeran cantik" ujar Arez mengusap pelan kepala Jiseanza.
"A-anu, pangeran Arez bagaimana bisa anda disini?" Tanya Jiseanza terbata-bata karena perasaan gugup serta jantungnya berdegup kencang.
"Bagiamana yaaa..." Arez nampak berfikir namun hanya menggoda "aku bisa berada disini karena kamu selalu datang ketempatku dimanapun aku berada, lalu tiba tiba tidur. Dan saat aku menemanimu, kau bisa tidur 2 jam lamanya"
Jiseanza teringat akan hal itu karena dia sadar, dia juga merasa aneh pada dirinya sendiri yang mengantuk dan mencari Arez lalu tertidur ketika sudah bersamanya. Tapi dia akan bangun lagi ketika merasakan tidak ada sosok Arez disisinya, ntah kenapa rasanya jadi lebih hangat dan nyaman ketika dia ditemani.
"Eum" Jiseanza memundurkan kepala ketika Arez mendekatkan dirinya pada Jiseanza, dia selalu malu itu yang membuat Arez suka menggoda apalagi wajah Jiseanza lebih lucu ketika pipinya bersemu merah.
"Kau lapar?" Tanya Arez karena sedikit mendengar perut Jiseanza yang keroncongan minta diisi, itu membuat Jiseanza semakin malu wajahnya memanas dan mengumpat dalam hati.
Tapi dia mengangguk "em, saya lapar" jawab Jiseanza tertunduk dalam tidurnya, ia juga tak berani menatap Arez. "Tapi saya ingin membersihkan diri juga"
Arez bangkit dari tidurnya, sampai Jiseanza memekik saat Arez menggendongnya dengan gaya bridal style. Jiseanza memberontak pelan, dia minta diturunkan oleh Arez.
"Pa-pa-pangeran Arez, saya bisa berjalan sendiri tidak perlu digendong seperti ini" ucap Jiseanza mendongak menatap Arez yang malah tertawa untuknya.
"Tidak usah, ayo kita makan dulu dan aku akan memanggil Rashieka saat kau sudah selesai makan untuk menyiapkan baju ganti" ucap Arez, meski menggendong Jiseanza dia tidak kesusahan untuk membuka pintu. Karena merasa malu, Jiseanza menyembunyikan wajahnya dalam dada Arez takut ditatap oleh orang orang di seluruh istana ini.
Rashieka yang kini berjalan menuju kamar Jiseanza untuk menyiapkan baju, dia terus berfikir tidak-tidak tentang Jiseanza yang selalu menempel pada Arez hari ini. Apalagi, saat ini kedua orang itu ditaman, Jiseanza sudah selesai makan tadi ditemani oleh Arez. Menunggu pakaian juga air hangat yang disiapkan untuk Jiseanza mandi, akhirnya kedua pasangan itu memilih mengistirahatkan diri ditaman, permintaan Jiseanza juga.
Saat pintu tertutup sempurna, Rashieka menjadi panik sendiri. Dia lupa akan perintah Arez, dia mondar-mandi sembari bergumam.
"Sebenernya apa yang terjadi pada pangeran Jiseanza, dia terus bertingkah aneh hari ini. Jangan jangan!!" Dia memekik memegangi kepala menggunakan dua tangan "PANGERAN JISEANZA HAMIL!!"
"Lemas juga bisa terbilang dari gejala kehamilan, mengantuk terus menerus akan rasa lelah juga termasuk. Eh tapi, mana ada laki-laki bisa hamil?" Dia terus bertanya tanya pada dirinya sendari, mondar mandir kesana kemari.
"Tapi, ah jangan meremehkannya. Oke, ini adalah teori kedua. Mungkinkah bahwa pangeran Jiseanza dan pangeran Arez telah memalukan hubungan itu!!" Dia memekik lagi, kini menangkup wajah menggunakan kedua pipi.
"Jika memang iya itu terjadi bukankah bahaya, bukan karena hubungan antara suami istri sudah wajar. Tapi, pangeran Jiseanza adalah putra dari seorang dewi, dia suci dan ketika disentuh seseorang lalu kesuciannya hilang, bisa berbahaya dan takutnya masalalu tentang dewi Federica bisa terulang untuk pangeran Jiseanza"
YOU ARE READING
Spring Tulips || On Going
EspiritualLayaknya bunga tulips yang sedang bersemi, parasnya begitu indah, cantik untuk seorang laki laki. Arezka Cyrille Elworth, putra dari sebuah kerajaan yang dikenal dengan keagungannya, keluarga kekaisaran memiliki jabatan paling tinggi dari kerajaan l...