Mendengar bahwa pangeran Arezka sudah kembali ke kerajaan Dazzle membuat Jiseanza merasa begitu gugup, pasalnya hari ini adalah hari dimana ia akan menikah dengan Arez yang diselenggarakan pada siang hari.
Tak ada hujan, tak ada angin yang tina tiba saja kerajaan Dazzle menyebarkan sebuah undangan pernikahan yang akan sangat banyak dihadiri oleh orang orang untuk datang kedalam pernikahan mereka.
Kini kerajaan sudah megah, semua siap dengan pesta pernikahan yang akan dilakukan nanti.
Jiseanza masih terduduk menatap dirinya dicermin kemegahan dalam kamarnya di temani Rashieka. Iya, sekarang Jiseanza sudah harus mulai menyiapkannya diri.
Dibantu oleh madam yang semalam dibawa oleh ratu Chyrel, sekarang Jiseanza sedang diriasi oleh sang madam agar saat upacara pernikahan nanti Jiseanza tetaplah anggun.
"Anda bahkan terlihat seperti seorang gadis yang berperilaku laki laki, pangeran Jiseanza" ujar sang maid menatap seberapa cantiknya Jiseanza dihadapanya.
"Jangan terlalu memujiku" jawab Jiseanza.
Namun ia menoleh kearah Rashieka yang nampaknya tertegun menatap dirinya, ia seorang Rashieka juga dapat terpesona karena instingnya adalah laki laki tulen bukan?
"Huft" Jiseanza menghela nafas panjang, menatap dirinya dipantulan cermin.
"Tapi aku juga kadang berfikir seperti itu, Rashieka memang manis, tapi dia berbeda dariku" batin Jiseanza.
Suara pintu kamar Jiseanza terbuka yang mana mengubah duduk Jiseanza menjadi berbalik menatap kearah pintu, ia melihat sesosok yang paling ia kenali sedang tersenyum kearahnya sembari merentangkan kedua tangan.
Tentu Jiseanza beranjak dari duduk berlari kecil kearahnya lalu memeluk laki laki tersebut, laki laki yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri.
"Siapa yang akan menikah mendahuluiku, sedangkan aku saja belum sempat tunangan?" Tanyanya mencubit hidung Jiseanza pelan.
"Aku pikir kak Alwen tidak akan datang" jawab Jiseanza memajukan bibirnya sembari menggerutu.
"Hahahhaha, bagaimana bisa aku tidak datang ke acara pernikahan adik sepupu ku" jawabnya.
Jiseanza tersenyum lalu membungkukan badannya sekilas pertanda hormat kepada Alwen, ia tau meski mereka keluarga harus tetep mengeluarkan etika kebangsawanannya, apalagi sekarang status Jiseanza adalah calon dari putra mahkota. Ah bisa dibilang bahwa ia adalah calon ratu, karena Arez akan menjadi raja nantinya.
"Selamat atas pernikahanmu" Alwen memberikan hormat membuat Jiseanza terkikik geli.
"Aku juga datang bersama kedua orang tuaku" Alwen menunjuk kearah pintu dan nenggeser tempat ia berdiri.
Jiseanza melakukan hal yang sama untuk menyambut kedua orang itu, lalu mereka memeluk Jiseanza.
"Selamat atas pernikahanmu pangeran, aku bangga sekaligus terkejut" ucap sang bunda dari Alwen bernama Efilia.
YOU ARE READING
Spring Tulips || On Going
SpiritualLayaknya bunga tulips yang sedang bersemi, parasnya begitu indah, cantik untuk seorang laki laki. Arezka Cyrille Elworth, putra dari sebuah kerajaan yang dikenal dengan keagungannya, keluarga kekaisaran memiliki jabatan paling tinggi dari kerajaan l...