10. stiff heart

601 74 7
                                    

Jiseanza sedang berdiri di depan teras kamarnya yang merasakan semilir angin menerpa wajah, entah apa yang sedang di dalam benaknya juga sekarang ia merasa fikirannya penuh. Penuh dengan hal hal aneh membisikan dirinya tentang semua perlakuan Arez padanya, penuh dengan beberapa pertanyaan yang seakan itu begitu mengganggu, kenapa Arez menyelamatkannya? Kenapa Arez ingin membahagiakannya? Kenapa Arez menolong dirinya hingga terbebas dari penjara keluarganya sendiri?

Dan kenapa Arez melakukan itu semua? Apakah sebenernya ada yang Arez inginkan darinya semenjak mengetahui dia adalah putra seorang dewi? Dewi Federica adalah sesosok dewi yang sangat sempurna, dia punya begitu banyak anugrah. Tidak mungkin jika seseorang yang baru saja bertemu dengan Jiseanza dan menolongnya setelah mengetahui identitas aslinya tidak mengharapkan apapun, apalagi Jiseanza mempunyai satu anugrah yang semua orang tidak tau, jika dia ingin saja dia bisa menguasai dunia.

Anugrah itu adalah, permata kehidupan. Layaknya sesuatu yang hidup bisa dia kendalikan dengan kekuatan dewi dari bundanya, tapi Jiseanza tidak ingin, dia hanya ingin hidup bebas dan tidak dibenci banyak orang karena kelebihannya.

Dia ingin diakui keberadaanya, dia ingin disayang oleh keluarganya, dia ingin di anggap manusia biasa. Dia juga benci terlalu di pandang sempurna meskipun dia tak jauh dari kata sempurna tersebut, Jiseanza tetaplah Jiseanza bagi dirinya, dia membenci semua orang yang menyalahkan dirinya karena lahir.

"Kenapa semua orang membenci ku? Kenapa ayah tidak menginginkanku? Kenapa bunda Ratu Nancy selalu menyudutkan ku dan mengatakan aku anak haram? Jika saja ayah dan bunda tidak melakukan hubungan terlarang kan aku tidak lahir. Aku selalu disalahkan, aku selalu diberi suatu hukuman yang padahal itu kesalahan bunda dan ayah, dan kenapa aku harus terlahir jika hidupku hanya untuk dibenci, dijauhi, diberi ujian pahit yang tidak bisa membuatku bahagia?"

Jiseanza terus berucap seakan bertanya meski tidak ada satu orang pun, dia resah dan risau. Sebenernya perlakuan Arez selalu masuk kedalam dirinya, dan seringkali dia berfikir apakah Arez tulus? Namun teringat bagaimana seseorang yang selalu ingin dekat dengannya hanya memanfaatkannya, membuat Jiseanza takut jika Arez sebenarnya melakukan hal yang sama.

Jiseanza memiliki perasaan tidak enak pada Arez yang selalu mementingkan dan baik kepada Jiseanza, tapi hati Jiseanza yang kaku sering dikhianati tidak bisa terbuka, dia takut dengan semua hal.

"Satu pertanyaan untukmu Tuhan, kenapa aku dilahirkan?" Jiseanza mendongak keatas meratapi nasibnya yang jika saja suatu hari dia membuka hati untuk Arez dia akan dikhianati, dia takut.

Dia sangat ketakutan, dia benci dirinya yang diberi perhatian lebih hatinya tidak bisa menolak. Dia takut terjatuh ketika menerima Arez dan kenyataannya Arez tidaklah sebaik yang saat saat ini sedang bersamanya, mengapa Jiseanza harus menjalani hidup mengerikan seperti ini.

Merasa sebuah tangan kekar melingkar di tangannya membuat Jiseanza berbalik, tentu dia tersentak karena siapa sih yang tidak terkejut ketika tubuhmu di sentuh orang lain.

"Apa yang sedang kamu pikirkan my prince, kamu sedih?"

Jiseanza yang berbalik menatap seseorang dihadapannya sedikit melonggarkan pelukannya membuat Jiseanza menggelengkan kepala, tentu ia juga gugup, apakah suaminya mendengar semua ucapannya tadi.

"Jangan menangis sayang" ia menyeka sedikit air mata yang sempat jatuh dari pelupuk mata Jiseanza.

"P-pangeran Arez sejak kapan berada di sini?" Jiseanza bertanya namun wajahnya di palingkan tak berani menatap.

Arez menarik kedua tangan Jiseanza dan menaruh di pundaknya, Jiseanza gelagapan dengan tingkah Arez yang tiba tiba. Apalagi saat, kedua tangannya memeluk pinggang ramping Jiseanza yang begitu sempurna.

Spring Tulips || On GoingWhere stories live. Discover now