Un: Initiale

675 86 12
                                    

Hujan turun membasahi kota Bangkok. Orang-orang berlalu lalang melintasi jalanan menggunakan payung, namun berbeda dengan seorang gadis yang hanya mengenakan jaket tebal untuk menutupi tubuh dan kepalanya. Kedua tangan indah nan bersih itu berada dalam saku jaket, kaki jenjangnya berjalan dengan santai, berbaur dengan orang-orang.

Cukup lama ia berjalan, sang gadis pun tiba di sekolahnya. Kaki jenjang itu berjalan mendekat ke lokernya dan mengganti sandal yang dipakai dengan kaos kaki dan sepatu.

"Hello Milk," sapa seorang pemuda kepada gadis itu.

"Hai Ford," balas Milk menatap pemuda yang berada di sampingnya.

"Sudah dengar berita hari ini belumm?" tanya Ford. Pemuda ini memang biang gosip di sekolah. Wajahnya saja tampan, tapi kalau soal gosip melebihi perempuan.

"Ada berita apa?" tanya Milk sembari menutup dan mengunci lokernya.

"Tau Lovee, dia pindah ke sekolah kita loh hari ini," jawab Ford.

"Love? Siapa itu?"

"Ahh Milk, lu benar-benar payah kalau soal entertainment pantas hidup lu kaku kagak ada hiburan ternyata. Itu Love Pattranite Limpatiyakorn , artis yangllagi hype loh. Jago nyanyi, jago dance, nge rap, pintar empat bahasa, manis, cantik, pokoknya paket lengkap. Definisi dari manusia sempurna tahu," jawab Ford dengan bangga menjelaskan siapa seorang Love kepada Milk yang sebenarnya juga tidak peduli. Pemuda itu mengambil buku di dalam loker dan menutupnya kembali tanpa mengunci.

"Ohh." Respon tersebut tentu sangat tidak diharapkan oleh Ford.

"Percuma emang jelasin ke lu, Milk. Gak bakal peduli juga,  ayo ke kelas," ajak Ford sembari menepuk pundak Milk pelan. Milk hanya mengangguk sebagai jawaban kemudian berjalan beriringan bersama Ford.

Sampainya di kelas, Ford segera berbaur dengan teman-teman lain sedangkan Milk lebih memilih untuk duduk di tempatnya. Gadis itu mengeluarkan earphone dan memakainya di kedua telinga, kemudian mengamati hujan serta kegiatan yang berada di luar sana.

Matanya menelisik, menatap satu persatu siswa yang datang. Hingga seseorang yang asing menarik perhatiannya. Seorang gadis dengan rambut panjang berwarna coklat terang, memakai payung berwarna biru muda, ransel sedang dengan warna ungu, dan menggunakan seragam sekolah yang berbeda.

"Sepertinya itu anak baru yang dibicarakan Ford tadi." Milk berujar dalam hati sambil menatap gadis itu yang mulai menghilang dari pandangannya.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi, seorang guru masuk bersama seorang gadis dengan seragam berbeda dan ransel berwarna ungu.

"Selamat pagi semuanya," sapa sang guru.

"Selamat pagi Bu," balas semua murid.

"Kita ada kedatangan murid baru, silakan perkenalkan diri."

"Selamat pagi semuanya. Saya Love Pattranite Limpatiyakorn, panggil saja Love, senang bertemu kalian, semoga kita dapat berteman," ujar gadis itu memperkenalkan diri.

"Hai Lovee." Murid-murid lain menyapanya dan dibalas dengan senyuman oleh gadis itu.

"Love, kamu bisa duduk di bangku kosong ujung sana." Guru tersebut menunjuk bangku kosong yang berada di ujung kanan, tepat di belakang Milk.

"Terima kasih Bu." Gadis itu segera berjalan menuju tempat duduknya.

"Sekarang kita akan mulai pelajaran hari ini. Buka buku kalian halaman 67," titah sang guru. Para murid segera mengeluarkan buku mereka dan membuka halaman tersebut. Sang guru pun mulai menulis di papan tulis, kemudian menjelaskannya.

Different WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang