Quinze : Palais Freeland

476 84 15
                                    

"Hati-hati." Kali ini Love bersuara membuat Milk, Voir, dan Juin mengangguk mendengar ucapannya. Ciel, Cerises, dan Arbres juga mengucapkan hal yang serupa.

"Kalian juga, jaga diri baik-baik dan jaga kesehatan," pesan Voir yang dibalas anggukan oleh yang lain. Kalimat perpisahan mereka pada waktu itu.

Setelah itu ketiganya mulai berjalan sesuai rute yang telah mereka diskusikan kemarin dan sesuai arahan sang pangeran. Ya, berjalan, mereka tidak memakai kuda dan perlahan menghilang dari pandangan yang lain. Mereka telah masuk ke dalam rute yang terdapat pada peta milik kerajaan, tidak tahu bahaya apa yang menunggu mereka di sana. Bisakah mereka melakukan semua nya dengan baik? Entahlah, namun yang Love tahu dia akan selalu mendoakan keselamatan Milk, dia selalu berharap bahwa gadis jangkungnya dalam kondisi baik-baik saja dan selamat.

"Tuhan, tolong jaga Milk. Aku harap dia baik-baik saja dan berhasil dalam misinya," pinta Love dalam hati dengan tulus sembari menatap Milk, Voir, dan Juin yang sudah hilang dari pandangannya.

***

Kerajaan Freeland, Milk mengambil nama kerajaan itu dari bahasa Inggris dengan dua suku kata "Free" dan "Land" yang ia artikan sebagai lahan bebas. Milk menamai kerajaan tersebut dengan nama itu karena ia ingin membuat sistem pemerintahan kerajaan yang membebaskan hak-hak untuk rakyatnya, membuat kerajaan itu di senangi dan rakyat selalu membela serta ikut membantu pihak kerajaan.
Kerajaan Freeland sendiri telah bekerja sama dengan kerajaan Nordean, mereka berencana untuk menyatukan wilayah kerajaan dengan perjodohan antara Amour, putri tunggal kerajaan Freeland dan Ciel putra sulung kerajaan Nordean. Sehingga akan di dapat satu raja di antara kedua kerajaan yang akan memimpin dalam wilayah yang besar.

Milk sendiri membuat sejarah yang cukup rumit untuk kedua kerajaan tersebut dan perang mereka dengan kerajaan Incendie, sehingga gadis itu banyak membuat terowongan tersembunyi di dua kerajaan terutama di kerajaan Freeland yang merupakan latar utama cerita. Namun yang mungkin sedikit Milk khawatirkan adalah tentang karakter villain utama di cerita ini yang ia ciptakan, gadis itu kurang percaya diri dapat mengatasi karakter tersebut.
Namun keuntungan Milk sekarang adalah ia dengan detail membuat peta kerajaan Freeland dan kerajaan Nordean, sehingga membuatnya lebih mudah dalam bertindak sekarang. Bahkan gadis itu kembali mengingat-ingat tata letak ruang di istana Freeland membuat kondisi Milk sangat diuntungkan untuk saat ini. Milk, Voir, dan Amour sudah berjalan hampir selama satu harian, ditambah dengan waktu istirahat mereka dan sekarang ketiganya telah tiba di depan sebuah pintu batu besar yang menghubungkan antara kota Vent dengan bagian belakang istana.

"Apa kalian sudah siap?" tanya Milk menatap kedua teman Lait yang dibalas anggukan oleh mereka.

"Pakai masker kalian dan segera pukul prajurit di titik vital mereka sampai pingsan. Kalau bisa kasih aja obat tidur dengan dosis tinggi, lalu sembunyikan, ikat, ambil pakaian prajurit mereka, dan ambil juga identitasnya jika ada. Mengerti?" Voir dan Juin menyatukan ujung jari telunjuk dan jari jempol mereka membentuk huruf "O" tanda bahwa mereka mengerti.

"Tapi bagaimana kita bisa masuk? Gak mungkin di dorongkan pintunya, ini besar sekali dan ini batu," ujar Voir menatap pintu besar di hadapan mereka sembari mengetuk pintu batu itu pelan.

Milk tidak menjawab, namun gadis itu mengambil posisi untuk berdiri di tengah-tengah pintu batu besar tersebut.

"J'apporte le nom du Roi de la Vie aux dirigeant de Freeland, accordez-moi l'accès pour apporter la liberté, la paix et la victoire." Seperti sebuah mantra, pintu batu besar itu terbuka secara perlahan membuat Voir dan Juin kaget, keduanya menatap Milk yang tersenyum puas dan bangga karena masih mengingat sandi yang ia bikin untuk pintu batu besar itu.

Different WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang