Neuf : Toujours

561 92 35
                                    

"Voir, Cerises, Juin," panggil Love kepada teman-teman Lait yang tidak jauh darinya.

"Bukannya itu Lait, Arbres, dan Ciel?" tanya Love menatap tiga gadis yang sudah berada di sampingnya secara bergantian.

"Benar itu mereka," ujar Juin menyetujui.

Kini kuda Arbres dan Milk tiba tepat di depan ketiganya. Milk turun terlebih dahulu, dan tanpa di sangka Love segera berlari memeluk gadis itu.

"Aku senang kamu kembali dengan selamat." Love mengeratkan pelukannya, menghirup aroma tubuh Milk. Rasa rindu yang menghantui dirinya beberapa hari yang lalu seketika lenyap, digantikan dengan perasaan lega yang teramat dalam. Milk tersenyum dan membalas pelukan sang gadis tak kalah erat.

***

Juin, Voir, dan Cerises yang melihat itu tersenyum, tiga gadis itu berjalan menghampiri keduanya dan ikut berpelukan bersama, melepas rasa khawatir ketika menatap Milk sudah berdiri di hadapan mereka.

"Syukurlah kamu kembali dengan selamat Lait." Voir mengusap kepala Milk dengan penuh kasih sayang sedangkan Cerises menepuk pelan pundak Milk merasa bangga. Milk tersenyum menatap teman-teman Lait, hingga tatapannya terhenti kepada Juin.

"Putri Amour begitu khawatir denganmu, Lait," ujar Juin sembari mengelus punggung gadis mungil yang masih memeluk Milk. Love masih melepas rindu yang teramat dalam karena tidak melihat Milk beberapa hari.-Padahal Milk baru pergi 4 hari yang lalu-

"Selamat datang pangeran Ciel." Voir, Cerises, dan Juin beralih untuk menyambut kedatangan anggota kerajaan lagi. Ciel tersenyum lembut, pemuda itu turun dari kuda dan di papah oleh Arbres.

"Love, bukankah sebaiknya kamu menyambut Ciel terlebih dahulu." Milk berbisik dengan sangat pelan dan hanya Love yang dapat mendengarnya.

"Sebentar," balas Love menenggelamkan wajahnya di leher Milk masih menghirup dalam aroma gadis yang sangat ia rindukan. Beberapa detik kemudian baru gadis itu melepaskan pelukannya, menatap dalam Milk kemudian tersenyum manis melepas segala kegundahan di hatinya.

"Apa kamu baik-baik saja Amour?" tanya Ciel yang sudah berada tak jauh dari Love dan Milk. Love mengalihkan perhatiannya kepada Ciel dan mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu yang terlihat sangat tidak baik Ciel, masuklah dahulu, dan beristirahatlah." Love menyentuh pelan pundak Ciel, takut memberikan rasa sakit kepada pemuda itu. Ia pun mempersilakan Arbres untuk membawa Ciel masuk ke dalam rumah keluarga Feuilles.

"Aku akan memanggil dokter Océan dulu untuk mengobati pangeran." Milk hendak berjalan kembali ke kudanya, namun Love menahan tangan Milk.

"Aku ikut denganmu," ujar Love memohon. Milk menghela napas, dan mengangguk setuju.

"Aku dan putri Amour pergi ke tempat dokter Océan sebentar. Kami akan kembali secepatnya, tolong jaga pangeran Ciel," ujar Milk kepada ketiga temannya.

"Tenanglah Lait, jemput dokter Océan kemari agar dapat mengobati pangeran." Juin menenangkan Milk dengan menepuk pelan pundak gadis itu sembari tersenyum manis. Gadis yang lebih tinggi itu membalasnya dengan senyuman dan anggukan.

Milk membantu Love naik ke kudanya, kemudian gadis itu naik dan duduk di belakang Love seperti biasa yang mereka lakukan. Kuda itu pun membawa mereka melaju meninggalkan kediaman keluarga Feuilles.

"Kamu yakin tidak apa-apa Milk?" tanya Love memecah kesunyian dalam perjalanan mereka. Milk mengangguk sebagai jawabannya meski Love tidak dapat melihatnya.

"Tentu saja, kamu melihatku dengan baik bukan," jawab Milk terkekeh pelan guna mencairkan suasana. Love memegang tangan Milk dengan lembut, gadis itu tersenyum miris melihat tangan Milk yang penuh dengan goresan luka.

Different WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang