12. Perjuangan Dimulai

116 51 99
                                    

بســــم الله الرحمن الرحيــــم
اللهم صلى على سيدنا محمد

Hollaaa readersnya umiii comeback lagi sama umi Jinan yuhuuu

Seperti biasa, seperti biasa, berikan dulu vote nya yaaa bebaslah mau sebelum baca ataupun sesudahnya sing penting Kelen mendukung cerita ini♥⁠╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠⁠♥

***

SELAMAT MENYELAMI ANTA RUUHI

📚📚📚

Allah tidak akan memisahkan dua orang yang memiliki niat yang sama. Tapi Allah selalu menguji seberapa kuat niat mereka untuk terus bersama


Jinan Alfatunnisa Kazami
Abelino Ivanov Elsiraaj

Anta Ruuhi




"Bismillah Zan, hari ini gue bakal denger jawaban Jinan. Semoga we atuh kabar baik." Abelino berkata. sambil berkaca merapikan dirinya yang hanya memakai kaus abu dan celana hitam dipadukan dengan jaket hitam yang selalu ia pakai.

Hari ini, Abelino berada di rumah Ezan, sepupunya. Karena semalam dirinya kembali menginap dan akan berangkat kembali menuju rumah Jinan untuk menagih jawaban atas lamarannya tempo hari.

Ia tidak sendirian tapi ditemani Ezan dan para Pandawa lain yang akan ikut mengawal dirinya.

"Aamiin. Tapi Lo jangan terlalu berharap juga ntar jatuh, sakit Lo."

"Kalo misal nih ya misal, Jinan nolak Lo gimana Bel? Dia yang maasyaa Allah pasti punya selera suami sendiri lah, ga kayak lo," Tanya Ezan degan berkacak pinggang.

"Yaaa sebelum dia ada rencana janur kuning melengkung, gue bakal tetep maju ga bakal mundur." Jawab Abelino dengan mantap.

"Lagian lo Zan, bukannya ngadoakeun gue, malah nakutin. Kurang asem Lo!"

"Jaga-jaga Abelino,"

"Eh tapi Tante Fara sama om Sheehan udah tau kalo Lo mau lamar cewek?"

"Belum sih, gue belum bilang apapun soal Jinan ke umi abi. Biar nanti aja liat endingnya kalo fiks, gue bakal bilang kalo mereka bentar lagi bakalan punya mantu," jawab Abelino.

Ezan hanya mengangguk sambil bersedekap dada. "Kemana sih bel barudak, can muncul hiji hiji acan,"

"Lo chat dong mereka, buruan kitu jangan pada ngaret." Titah Abelino.

" Titah Abelino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANTA RUUHI (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang