09. Tragedi di TPQ

134 61 61
                                    

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum calon jenazah ehh calon penghuni surga Doong(⁠´⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)

Hayhayy comeback lagi bersama uminya Jinan nih♡

Cusss ah pencet BINTANG nya yah dan tinggalkan komen juga buat Jinan dan Abelino❤️

***

Ya Allah, jadikanlah dia jodohku. Namun jika dia bukan jodohku, maka jadikan saja dia menantu untuk umi dan abi ku.”

Abelino Ivanov Elsiraaj




Setelah insiden kemalingan dan pertemuan dengan Jinan, Abelino dan Ezan pulang menuju bengkel. Namun sebelum itu, mereka mampir terlebih dahulu ke masjid terdekat untuk melaksanakan salat Zuhur karena azan sudah berkumandang.

"Zan, udah azan zuhur nih. Kita nyari masjid solat dulu disana," ucap Abelino mengajak Ezan solat.

"Setelah gue pikir-pikir, lo lumayan waras juga yah kalo soal solat mah," ujar Ezan.

Abelino mencebik. "Gini-gini juga didikannya umi Fara dan abi Sheehan ga pernah gagal Zan."

"Iya deh akhii, Pandawa juga jadi pada tobat ga lagi sesat semenjak didikan dari lo, Abelino."

"Gimana? Udah cocok belum jadi imamnya ayang Jinan?" Tanya Abelino dengan pedenya.

"Yaaa mayan lah, walaupun masih kayak langit dan lembah."

Abelino yang mendengar ucapan sepupunya itu hanya mengerucutkan bibir. Sambil terus berjalan, mereka berdua sudah sampai di sebuah masjid yang cukup besar dan luas.

Selesai berwudhu, keduanya menunggu muazin mengumandangkan iqamah.

"Eh eh, Bel liat noh, itu bukannya Jinan yah?" Tanya Ezan yang menunjuk ke arah barisan wanita, dimana Jinan berada.

"Ehh iya bener cuyy itu bidadari gue," seru Abelino.

"Wah wah, maasyaa Allah cantik bener bidadari gue kalo pake mukena."

Ezan yang mendengarnya memutar bola mata malas.

"Zan, dengerin nih yah. Mumpung gue ama dia di masjid yang sama, gue mau berdoa sama Allah siapa tau kita bisa solat berdua wkwk." Celoteh Abelino.

"Iya deh gue Aminin semoga tersemogakan." Balas Ezan mengaminkan doa sepupunya itu

Iqomah sudah selesai di kumandangkan. Imam mulai memimpin salat berjamaah. Rakaat demi rakaat dilakukan oleh imam dan para jamaah mengikutinya. Setelah salam terakhir, para jamaah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang berdoa, berzikir, membaca Al-Quran, dan aktivitas lainnya.

Sementara Abelino, ia fokus dengan doanya yang penuh khusuk. Sedangkan Ezan, ia melakukan aktivitas berzikir dengan menggunakan jari-jarinya.

"Ya Allah Ya Rahman, aku mengagumi, mencintai, menyayangi, pada seorang wanita bernama Jinan. Pokoknya mau dia ya Allah, dia yang sedang berada di shaf perempuan yang pake mukena putih, yang sekarang lagi zikir ya Allah."

"Ya Allah jadikanlah dia jodohku. Tapi, kalo dia bukan jodohku, jadikan saja dia menantu umi dan abi ku, Aamiin..."

Ezan yang mendengar doa Abelino melongo terheran-heran.
"Bel, lo doa apa maksa?"

"Nego dikit sama Allah."

Setelah selesai dengan aktivitas ibadahnya, Abelino dan Ezan beranjak dari posisi duduknya untuk melanjutkan perjalanan.

ANTA RUUHI (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang