21. Kelemahan Seorang Abelino.

102 42 89
                                    

بســـــم الله الرحمن الرحيــــم

Okeee, selamat kembali ke dunia Anta Ruuhi sayang sayang nya umi...

Mohon berikan vote untuk bab ini yah, dan setelahnya berikan komen mu juga,

Selamat campur aduk perasaan kalian(⁠。⁠ŏ⁠﹏⁠ŏ⁠)

📚📚📚

Allah tidak akan memberikan ujian, diluar batas kemampuan hamba-Nya. Karena sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Dibalik kesulitan, akan selalu datang pertolongan.

Anta Ruuhi

——————————

Lelaki itu mengacak rambutnya frustrasi. Setelah menerima kabar bahwa wanita pujaan hatinya mengalami kecelakaan, tubuhnya merosot kebawah, kepalanya tertunduk lesu. Tak bisa dibayangkan betapa sangat terpuruknya ia mendengar kabar duka itu.

"Abel, kamu harus sabar nak, Jinan kuat kok. Jinan pasti sembuh. Yakin sama Allah kalo Jinan bakal baik-baik aja ya," ucap umi Fara, ibunya Abelino yang menenangkan sang anak dengan pelukannya.

Abelino, lelaki itu tak menjawab sepatah katapun. Ia memejamkan matanya di pelukan umi Fara.

"Astagfirullah, Abel ga boleh lemah, Abel harus kuat demi Jinan." Pungkas Abelino. Ia melepas dari pelukan sang umi dan menyeka air matanya.

"Abelino, kita sudahi dulu ngaji hari ini. Kamu tenangkan diri kamu, insyaallah semuanya baik-baik aja. Ingat ya Bel, jika tidak lagi bahu untuk bersandar, masih ada sajadah untuk bersujud. Banyak-banyakin berdoa, semoga calon kamu itu cepat pulih." Jelas kang Syamil yang melihat Abelino terasa rapuh.

"Iya kang, Aamiin... makasih ya kang," jawab Abelino dengan nada lesu.

"Bel, mobil udah siap, kita berangkat sekarang ke rumah sakit." Titah Abi Sheehan yang datang dari arah pintu.

"Hayu bi, kita ga punya banyak waktu. Abel bilang dulu sama Pandawa biar nyusul." Balas Abelino.

@Abelino
BERGERAK KE RUMAH SAKIT PELITA BURUAN CEWEK GUE KECELAKAAN!!!!

Setelah mengirim pesan di dalam room chat Pandawa, Abelino, Umi Fara, dan Abi Sheehan langsung pergi menuju rumah sakit dimana Jinan dirawat.

•••

"Assalamu'alaikum, Jinan gimana?" ujar Abelino pada teman-temannya Jinan di luar ruangan dengan muka paniknya.

"Bel tenang Bel, jangan panik," abi Sheehan menenangkan di belakang Abelino.

"Wa'alaikumussalam datang juga kamu Abelino," ucap Mazaya.

"Kami umi dan abi nya Abelino. Kami ingin melihat kondisi Jinan , wanita yang dilamar anak kami." Ungkap umi Fara memperkenalkan diri.

"Oh iya, umi, Jinannya di dalam sama aa nya. Kata dokter, Qodarullah Jinan sekarang koma, dan ga tau sampai kapan," jelas Siwi dengan nada lesu.

"Innalilahi," kaget umi Fara. Ia menutup mulutnya tak menyangka.

Abelino menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ga, ga mungkin, gue harus lihat Jinan." Tanpa aba-aba, Abelino langsung membuka pintu ruang rawat Jinan.

"Jinan," lirih Abelino melihat kondisi sang pujaan hati yang terlihat menyedihkan.

"Abelino?" A Jio menoleh dengan kedatangan Abelino. Ia pun sama, masih dengan perasaan terpuruknya.

"A Jio, Jinan a,"

ANTA RUUHI (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang