"Puas Lo?!"
"Puas Lo ngebuat Jinan celaka hah?! Manusia iblis Lo!" Bentak Abelino dengan nafas yang memburu.
Orang itu tidak menunjukkan reaksi menyesal, justru menyunggingkan senyum menantang. "Iya! Gue puas! Biar Jinan mati sekalian!"
Bugh!
"Arghh."
Sekali lagi, Abelino melayangkan pukulan ke arah muka orang tersebut.
Om Gana yang melihat Abelino tersulut emosi, ia berjalan menghampiri anak majikannya itu.
"Bel, tahan emosi mu. Kita bawa dulu anak ini baru kita beri dia pelajaran." Ucap Om Gana yang berbadan kekar seperti preman.
"Barudak, bawa anak buah na ke mobil. Kita pergi ke markas." Titah Om Gana pada anak buahnya.
Setelah berkelut dengan perkelahian, mereka pergi menuju ke tempat kediaman Abelino yang menjadi markas para bodyguardnya Abi Sheehan.
"Brengsek Lo! Lo nyakitin Jinan sampe dia koma, koma brengsek!" Teriak Abelino di depan wajah lelaki dihadapannya dengan muka memerah karena amarah.
Bugh!
Sebuah pukulan mendarat di pipi lelaki tersebut sehingga cairan merah kental mengucur di sela-sela bibirnya.
Di dalam ruangan yang hanya terdapat Pandawa dan Srikandi serta lelaki yang mereka cari-cari seorang diri karena semua anak buahnya di ikat oleh para anak buah Om Gana.
Bukan hanya Abelino saja yang murka dengan perbuatan seseorang yang mencelakai Jinan. Namun juga Srikandi yang mengepalkan tangan seolah ingin menghajar habis-habisan.
"Kamu jahat! Kamu yang dulunya melindungi sekarang malah mencelakai Jinan, biadab kamu!" Bentak Siwi.
"Persetan! Gue sakit hati! Gue ga terima Jinan menerima lamaran Lo Abelino! Jinan itu milik gue bukan yang lain!" Imbuh dia yang meringis karena kesakitan.
"Dan, kalo Jinan bukan sama gue, maka sama orang lainpun ga ada yang bisa. Termasuk Lo." Tekannya di kalimat terakhir.
"Kenapa harus Jinan hah?! Kenapa Jinan yang menerima amarah dari lo! Kenapa bukan gue aja brengsek!" Abelino masih dengan amarahnya.
"Cinta gue mati, maka Jinan juga harus mati." Rintihnya sembari meringis karena kesakitan.
"Manusia iblis kamu!" Geram Mazaya.
Bugh!
Gebugh!
"Abelino!" Teriak Siwi.
"Istighfar Bel, jangan kebawa emosi. Jangan sampai dia mati dan kita dapet masalah baru lagi." Ucap Siwi yang menghentikan pukulan Abelino.
"Bener Bel, lo boleh marah tapi jangan sampe kelewat batas, mending kita bawa mereka ke polisi." Tambah Ezan.
"Gue masih berbaik hati karena ga ngabisin nyawa Lo. Gue bakal biarin Lo hidup sama temen-temen Lo tapi di penjara. Lo harus pertanggung jawabkan perbuatan Lo itu." Tekan Abelino yang berusaha mengatur emosinya.
"Bam, bilang sama Om Gana, bawa jelema ieu ka polisi dan urus sama pengacara Abi." Titah Abelino pada Hilbram.
"Sejujurnya, dalem hati gue, gue masih sayang sama Jinan. Tapi semua itu ditutupi sama rasa dendam gue yang akhirnya berakibat fatal." Tiba-tiba orang tersebut berucap dengan nada lesu.
Abelino memicingkan matanya menatap heran pada lelaki dihadapannya itu.
"Abelino, bodo amat gue di penjara. Gue cuma mau pesen satu hal sama Lo." Orang tersebut menjeda kalimatnya dengan napas yang tersengal-sengal.
"Kalo Jinan mati, itu tujuan gue. Tapi kalo takdirnya Jinan masih hidup, jaga dia. Jangan kayak gue yang bisanya nyakitin Jinan,"
"Tanpa lo suruh pun, gue bakal jaga Jinan, bakal bahagiain dia. Bukan kayak lo yang ngebuat Jinan koma." Ketus Abelino.
Setelah mengucapkan pesan pada Abelino, orang tersebut dibawa oleh anak buah om Gana untuk dieksekusi di kantor polisi. Dengan ditemani pengacara Abi Sheehan, yang akan membuat hukuman penjara untuk para anak Geng Adinata lebih berat. Setidaknya mereka tidak akan bisa keluar karena kecurangan yang menggunakan kekuasaannya.
Abelino bersama para Pandawa dan Srikandi kembali ke rumah sakit untuk melihat kondisi Jinan. Abelino kembali dihantui rasa gelisah setelah amarahnya mulai mereda. Ia takut, sangat takut kehilangan wanita yang tambatan hatinya.
"Ya Rabb, apakah perjuangan ku untuknya akan sia-sia?"
"Ya Rabb, berikan kesempatan untuk wanita yang hamba tunggu-tunggu agar membuka matanya walau cuma sebentar,"
"Kapan mukjizat-Mu datang untuknya ya Allah?"
•••
Part ini memang pendek, tapi jangan misuh-misuh duluu besok ada kejutan!!!!
Nantikan pokonamah Kuyyyy!
📚📚📚
Burung perkutut burung kutilang
Kamu kentut ga bilang bilang!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTA RUUHI (TERBIT)
RandomAhlan wa Sahlan di dunia fiksi, cerita Anta Ruuhi(◠‿・)-☆ Sebelum baca, budayakan follow dulu yaa cinta-cinta kuuh!!!🙌🏻❤️ VOTE, KOMEN, AND SHARE JUGA YACH Cerita kehidupan seorang wanita sunda pesilat muslimah yang bernama Jinan Alfatunnisa K...