25. Menjenguk

79 33 132
                                    

بســــم الله الرحمن الرحيــــم

اللهم صلى على سيدنا محمد

Nikmati lagu Ana Uhibbuka Fillah di atas siapa tau kalian juga sedang mengagumi seseorang dalam diam wazzeekkk!

Ana uhibbuka fillah wahai hamba Allah

CUMA TULISAN! CATET!

Dahlah dahlah baca baca!!!

VOTE NYA JANGAN LUPA READERSMII

📚📚📚


"Jika takdirmu adalah saya, kamu bisa apa? Jika lauhul mahfudz mu adalah saya, yang lain bisa apa?"

Abelino Ivanov Elsiraaj

--------

Langit Bandung masih dibalut gelap malam yang perlahan bergeser menyambut pagi. Matahari tampak merangkak naik menggantikan rembulan yang menghadirkan kehangatan bagi semesta. Suara tawa ceria, mengisi waktu pagi terdengar dari seorang lelaki yang sedang menemani wanita yang merupakan adiknya itu di dalam kamar rumah sakit.

A Jio, lelaki itu menemani Jinan adik satu-satunya yang masih dalam tahap pemulihan dan terlihat pucat pasi. Hari ke lima Jinan sadar dari komanya, dengan penuh syukur a Jio bisa melihat kembali sang adik yang sudah banyak perkembangan mengenai pemulihannya. Sang kakak yang duduk pinggir pembaringan, menemani Jinan dengan obrolan.

Senyumannya sudah kembali dengan merekah, badannya yang sekarang sudah bisa digerakkan walaupun terkadang masih lemas jika ia banyak bergerak. Yang terpenting, Jinan sekarang sudah tidak terbaring lagi. Ia sudah dengan posisi duduknya saat mengobrol dengan sang kakak.

"Cieee udah sembuh nih sekarang mah, mau cepet-cepet apa yang dibilang Abelino yah," ucap lelaki tersebut dengan senyuman menggoda pada sang adik.

Jinan menatap tajam a Jio. "Apa sih a, dianya aja yang riweuh." Balas Jinan dengan suara pelan.

"Iya, dia emang riweuh. Sangat riweuh. Kemarin-kemarin pas kamu koma, dia sangat menghawatirkan kamu Ji. Demi adik aa, dia rela bertarung dengan orang-orang berbahaya. Orang-orang itu geng Adinata, orang yang menabrak kamu. Abelino juga rela meminta bantuan bodyguard abi nya demi menumpas para Adinata. Bukan cuma Abelino, tapi Pandawa, dan Srikandi." Papar sang kakak dengan binar mata yang menatap serius pada Jinan.

Mendengar hal itu, Jinan terdiam sungguh tak menyangka. Saat dirinya koma, banyak orang-orang yang rela berkorban demi memburu orang mencelakai dirinya.

'Abelino? Dia?' gumam Jinan.

Abelino yang rela berjuang demi dirinya, dan Rifan yang ternyata adalah pelaku dari kecelakaan yang menimpanya.

"Kamu pasti ga nyangka kan? Dan yang bikin terkejutnya, aa belum bilang sesuatu sama kamu." Sambung a Jio.

Jinan mengerutkan keningnya menunggu penjelasan lagi dari sang kakak.

"Sebenernya, pas kejadian tabrakan itu, Abelino, siangnya akan datang memenuhi janjinya untuk menemui kamu lagi. Ia datang dengan persyaratan yang sudah dilakukan sesuai permintaan kamu." A Jio berkata dengan senyuman diakhir kalimatnya.

Jinan melotot tak percaya, kembali terkejut bahkan sangat terkejut sampai-sampai dadanya berdegup kencang.

"Mungkin setelah ini dia akan benar-benar merealisasikan ucapannya. Jadi gimana de? Udah siap jadi bagian keluarga Elsiraaj hmm?"

ANTA RUUHI (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang