Halo, ketemu lagi sama ceritaku!!
Camara mau cerita dulu nih ya, kalau ada yang mau baca curhatan Camara, hehehe.....
Sebelumnya aku mau minta maaf buat para pembaca karena cerita sebelumnya malah Camara hapus padahal belum selesai. Soalnya, kan, Camara emang udah buat cerita lengkapnya dibuku. Eh malah tulisannya hilang karena kehujanan waktu Camara bawa keluar.
Huhu... syedihnya aku!! ☹☹☹
Readers be like: makanya, Thor. Kalau nulis itu pakek pulpen yang water resistant, water proof, kalau perlu yang pas dibakar pun tulisannya nggak ilang~
Camara: Mang ada?
Oke,skip~
Kali ini Camara bawa cerita lagi tapi genre reinkarnasi. Sebenernya baru kemarin-kemarin ini tertarik sama genre ini karena teracuni sama komik manhwa historical milik sepupu. Lalu kecanduan deh sama Webtoon, Mangatoon, dan banyak lagilah pokoknya.
Jadi pengen buat cerita juga, cuma ya gitu kalau cenderung ke historicalnya Camara kayaknya belum bisa karena bahasanya kan lebih formal ala ala kerajaan gitu, kan. Nah, Camara belum bisa kalau begitu, kurang pengalamanlah intinya.
Terus, kan, dikasih saran sama sepupu Camara tadi. Reinkarnasinya di zaman modern aja, nggak usah pake reinkarnasi jadi princess-princess kayak dikomik. Dan jadilah novel ini....😅😅😅. Gara-gara si sepupu juga ini Camara diminta buat cerita baru. Itung-itung penebusan buat cerita sebelumnya yang belum selesai, meskipun beda genre sih 😊😊😊
Awalnya juga Camara mau ambil yang romantis gitu tapi kok tertarik sama genre reinkarnasi jadi anak kecil juga, tapi ya udahlah, atas saran sepupu Camara nih jadi milih genre yang ini.
Moga masih ada yang mau baca cerita Camara ya... Meskipun prik, banyak typo bertebaran, amburadul bin acak-acakan, gak jelas, dan masih banyak kekurangan lain. Sekian, Happy Reading ya pembaca Camara....
Oh ya, jangan lupa vote dan comment yaaa?
Kalau mau vote dan comment, Camara doain masa mudanya sukses dan kaya raya kalau meninggal nanti masuk surga. Amiiin....
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Become a Daughter of Possesive Family
FantasíaBagi Selliza, hidup ditengah-tengah hiruk pikuk kota besar hanyalah suatu hal yang tak harus ia syukuri. Selama delapan belas tahun hidup ditengah-tengah kota metropolitan, hal yang ia tahu selama ini adalah: Pertama, ia makan dan minum hanya untuk...
