5.ARTI KELUARGA

567 37 0
                                    

"Mereka yang kamu anggap lebih dari singgah, mereka yang kamu anggap tempat berlindung paling aman, mereka yang akan mengisi dan menemani segala emosimu agar tak merasa hampa. Hingga suatu saat, kamu akan melihat mereka yang akan melepaskanmu dengan berat hati saat kamu mengepakkan sayapmu meninggalkan mereka"

~*~*~*~*~

Rubella menatap kagum acara didepannya. Gadis itu duduk di kursi bayi sambil menatap orang-orang yang berlalu lalang didepannya. Yap, hari ini ulang tahun Zed. Acaranya diadakan secara meriah ditaman keluarga.

Banyak anak-anak seusia Zed datang sambil membawa hadiah. Tak hanya laki-laki bahkan beberapa perempuan juga datang dengan malu-malu menyerahkan kado.

Mata bayinya menatap Zed yang tersenyum tipis sambil menerima kado dari mereka. Wajah laki-laki itu kelihatan jengah sesaat kemudian tersenyum lebar saat menatap Rubella. Kenapa dia tidak kelihatan bahagia? Padahal seandainya Rubella menjadi dirinya dia pasti akan sangat senang.

Rubella jadi ingin bernostalgia ke masa lalu!

Setiap hari ulang tahunnya, Rubella tidak pernah merasa kalau hari itu hari spesial. Kegiatan sehari-harinya akan terus berlanjut sehingga tak akan ada kado maupun ucapan selamat.

Baik saat ulang tahun, tahun baru, maupun acara-acara libur nasional lainnya. Teman-temannya tak ada yang tahu hari ulang tahunnya karena memang dia sengaja tidak memberi tahu.

Mungkin beberapa akan mengucapkan selamat hanya pada saat tahun baru, itupun kalau berpapasan dijalan. Karena setiap festival tahun baru, dirinya akan mengunci pintu agar ayahnya yang pulang dalam Keadaan mabuk setelah minum-minum saat festival tidak akan mengamuk dan menghancurkan barang rumah.

"Ella"

Suara bariton yang terdengar jelas itu membuat Rubella tersadar. Dia menatap Cedric yang entah sejak kapan ada didepannya sambil membawa sebuah kado berbungkus abu-abu berukuran sedang. Rubella menatapnya penuh tanya membuat Cedric tertawa kecil lalu mengendong Rubella disalah satu lengannya.

"Ayo kasih hadiah" ajaknya sambil berjalan menuju Zed yang masih meladeni teman-teman yang memberi hadiah.

"Auu iak ia (aku nggak punya)" gumam Rubella digendongan Cedric.

Dirinya saja baru rasanya diberi hadiah disini. Boro-boro di kehidupan sebelumnya, karena Rubella di masa lalu bukanlah orang yang memiliki segalanya.

Ia tidak suka diberi hadiah karena tidak bisa mengembalikannya, ia tidak senang diberikan ucapan selamat karena baginya itu adalah kalimat yang seolah mengejeknya karena melewatkan hari spesialnya dengan membelikan alkohol di pasar bawah.

Tapi, semenjak kehidupan barunya ini dimulai. Rubella jadi tahu apa itu ucapan selamat karena Cedric waktu itu~yang waktu Rubella tengkurep itu loh

"Hadiah dari Ella" ucap Cedric membuat Rubella terkejut. Zed tersenyum lebar dengan mata berbinar sambil menerima kado dari tangan Cedric.

"Uu? (Aku?)" Beo Rubella sambil menatap Cedric heran. Cedric hanya tersenyum lalu menatap Zed yang tampak senang.

"Hadiah terbaik!" Ucapnya sambil menjulurkan tangannya pada Cedric. Bermaksud untuk mengambil Rubella dari gendongan ayahnya. Cedric menyerahkan putrinya lalu mengusap surai abu-abu milik Zed sekaligus mengacaknya sedikit.

"Ella, besok kalau kamu ulang tahun, Bang Zed pasti bakal bawa hadiah yang lebih besar. Ella harus terima ya pokoknya" ucap Zed semangat sambil mencium pipi Rubella.

"Eiia aak uaah (sebenernya nggak usah)" cicit Rubella. Meskipun begitu, dia jadi menantikan hadiah yang dimaksud Zed.

"Tinggal nunggu Bang Ian pas pestanya Ella nanti, jadi Ella yang sabar ya?"

I'm Become a Daughter of Possesive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang