Pagi buta Rubella tiba-tiba terbangun. Rubella memegang perutnya yang keroncongan.
Sejak malam kemarin dia belum makan apapun setelah bangun tidur. Belum lagi rasa haus yang menggerogoti kerongkongan nya.
Esneth, si kembar, Regis, juga Jeremy masih tertidur pulas. Sedangkan tidak ada sisa makanan yang ada didalam ruangan.
Tangan Rubella meraih tangan Jeremy berniat membangunkan laki-laki itu.
Namun mungkin karena terlalu lama bangun di malam hari seperti hewan nocturnal, pagi-pagi buta seperti ini jadi membuat Jeremy mengantuk berat.
Rubella turun dari pangkuan Jeremy secara perlahan. Bertopang dengan jeruji besi, Rubella mencoba berdiri lagi.
Meskipun rasanya sangat lemas apalagi berat tubuh bayinya belum bisa ia kendalikan.
Dia melihat secara seksama mungkin ada sisa-sisa air di dekat anak-anak yang dikurung.
Namun sayang sekali tak ada apa-apa yang tersisa. Jangankan air sedikit, remah makanan saja dia tidak menemukan.
Bagaimana ini?
Tubuh Rubella sudah tidak kuat lagi menahan berat tubuhnya sendiri. Alhasil dia kembali duduk dengan kaki yang langsung diselonjorkan.
Pilihannya hanyalah bertahan dan menunggu penjaga membawakan makanan atau menyerah akan nasibnya.
Rubella merangkak kecil mendekati Regis. Dia sebenarnya tidak enak bersandar pada anak kecil sepertinya cuma mau bagaimana lagi.
"Eiis(Regis)" panggil Rubella pelan sambil menggoyangkan tangan Regis.
Tak ada reaksi membuat Rubella cukup frustasi.
Dia akhirnya memutuskan untuk menaiki perut Regis dan meletakkan kepalanya di perut Regis.
"Eis, num? (Regis, minum?)" Ucap Rubella sekuat tenaga. Suaranya hampir tidak keluar saat ini.
Regis melenguh sesaat, sebelum akhirnya pelan-pelan membuka matanya.
Rubella sudah tidak kuat lagi berbicara. Dia hanya diam sambil tetap bertopang di perut Regis.
"Adik kecil, aku gak bisa napas" ucap Regis sambil perlahan bangun.
Rubella hanya diam membuat Regis mengernyit. Mata anak kecil itu terbuka namun kelihatan sekali kalau tubuhnya lemas.
"Adik kecil?"
Rubella tak menanggapi. Dia hanya menatap Regis sambil menyentuh lehernya.
"Num, au num(minum, mau minum)" ucap Rubella sebelum matanya digenangi oleh kabut.
Insting bayinya bekerja disaat yang tidak tepat sehingga tanpa sadar kini ruangan yang semula tenang itu dipenuhi suara seorang bayi yang terisak keras.
~•~•~•~•
"Rubella belum ketemu?"
"Udah ada titik terang cuma masih belum yakin"
"Buat list, kita bagi orang dan datengin satu-satu"
Sejak semalam keadaan di rumah Leaden tak tenang. Cedric masih terjaga sejak semalam karena tidak bisa tidur.
Sarapan pagi ini rasanya sangat sunyi apalagi Zed juga terbaring sakit karena terlalu lama menangis dan banyak kepikiran.
Bisa juga terkena efek dari kelakuan Liera yang langsung menghancurkan mentalnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Become a Daughter of Possesive Family
FantasyBagi Selliza, hidup ditengah-tengah hiruk pikuk kota besar hanyalah suatu hal yang tak harus ia syukuri. Selama delapan belas tahun hidup ditengah-tengah kota metropolitan, hal yang ia tahu selama ini adalah: Pertama, ia makan dan minum hanya untuk...