16. MAMA

76 8 5
                                    

"tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja saat kamu menutup mata"

Mohon kebijakan pembaca ya...

Karena ada beberapa adegan kekerasan yang mungkin dapat memicu trauma atau apapun, Camara mohon maaf🙏🙏

Seperti biasa jangan lupa tandai typo

Jangan lupa tinggalin jejak dan Happy Reading semuanya.........👋👋💕💕
_______________

Rubella terbangun saat petang menjelang. Bayi perempuan itu menatap sekitarnya yang sepi.

Tidak ada Ayah Cedric, Zed, maupun Ian yang biasanya selalu berada di sisinya.

Rubella jadi merasa sedikit kesepian. Dulu dia sering menyendiri karena tidak akan ada yang tahu seberapa besar lukanya.

Tidak akan ada juga yang akan peduli kepadanya seperti yang dilakukan Cedric. Paling-paling hanya iba atau merasa kasihan.

Namun justru hal itu yang membuat Rubella semakin merasa menyedihkan.

Tapi sekarang dia memiliki keluarga yang baik. Tak hanya menyayanginya namun selalu bersyukur dengan kelahirannya.

Rubella menggulingkan tubuhnya kesamping. Dia meraih bantal bayinya lalu melemparkannya kebawah.

Badan kecilnya yang mulai ringan ia posisikan untuk mengambil posisi tengkurap sebelum secara perlahan dia turun dengan berpegangan pada selimut.

Dia mempertahankan posisinya agar bisa sedikit berdiri lebih lama meskipun tentunya pasti butuh perjuangan berhari-hari untuk bisa berdiri sempurna.

Setelah merasa kakinya sudah cukup pegal untuk mempertahankan posisinya dia menjatuhkan tubuhnya perlahan lalu merangkak menuju pintu.

Pintu yang tinggi dan berat hampir membuat Rubella menyerah. Namun dia tak tahan harus berdiam diri didalam kamarnya.

"Eyiiik......" Panggilnya berharap Derick akan segera datang dan membuka pintu.

Namun setelah beberapa saat tak ada jawaban dari luar. Derick juga tidak datang maupun menanggapi panggilannya.

"Yah-Yah" panggil Rubella tidak menyerah. Memang kemana semua orang sampai tidak mendengar suaranya.

"Una.....Ed....Yan anaa?" Seru Rubella sambil memukul pelan pintu. Namun hasilnya hanya tangan kecilnya yang terasa sakit.

Saat Rubella ingin kembali tiba-tiba suara kunci pintu yang diputar terdengar ditelinga nya.

Rubella dengan sigap menunggu dengan semangat mengira kalau itu adalah Cedric yang menanggapi panggilannya tadi.

Namun ekspektasinya hancur saat melihat seorang wanita yang memasuki ruangan dengan tampilan modis dan sikap angkuhnya.

Dia bukan pelayan yang biasanya bersama Derick, bukan juga bibi Eveline yang biasanya datang dengan senyum lebarnya.

Wanita didepannya membuat Rubella takut dengan sikapnya yang arogan. Auranya seperti Eros yang memiliki sisi gelap.

"Ternyata udah besar" ucapnya sambil meletakkan tas mahalnya di gantungan baju.

Dia meraih badan kecil Rubella dengan kasar lalu menggendongnya cukup kencang hingga Rubella merasa sedang ditarik bukan digendong.

Wanita itu membawa Rubella keluar dari ruangannya. Rubella terpaku tanpa bisa berbicara.

I'm Become a Daughter of Possesive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang