15. RUBELLA CARI PERHATIAN

398 32 3
                                    

gambarnya anggep aja kayak gitu ya...............

soalnya cari yang mirip papa Cedric nggak nemuuu😭😭😭😭😭

syedih aku liatnyaaa

kalau ada yang nggak sreg atau ngerasa kurang, kalian imajinasiin sendiri aja gimana bagusnya atau kalau punya saran gambar sesuai kasih koment aja

soalnya udah bingung banget cari gambar yang mirip

Seperti biasa jangan lupa vote, koment, and tandaii typo..

oke, itu aja, Happy Reading....

_______________

Rubella tersenyum menang saat melihat dua anak laki-laki yang saat ini dihukum dengan berdiri mengangkat satu kaki dan menjewer telinga mereka dengan tangan disilang do pojok lemari.

Akhir dari perseteruan Leodon dan Zed adalah ketahuan oleh Derick yang kemudian langsung melaporkannya pada Tuan Besar mereka.

Cedric saat ini anteng duduk di pinggiran kasur dengan Rubella dipangkuannya.

Anak perempuan itu sedari tadi bergelung di perut ayahnya untuk mencari tempat ternyaman.

Gimana ya, soalnya pas perut lagi mual-mualnya emang tempat paling enak tuh kayak gini. Senderan di perut Ayah Cedric yang agak keras ala-ala cogan.

Mang bisa aja si Rubella~

Tenang, dia udah ganti baju kok, Ayah Cedric yang gantiin soalnya Bibi Eveline belum datang.

Pria beranak tiga itu sedari tadi hanya mengawasi Zed dan Leodon yang masih dalam masa hukuman.

"Om, udah dong Om" adu Leodon merasa capek karena berdiri hanya dengan satu kaki.

Zed hanya diam namun melihat dari raut wajahnya juga jelas sekali kelihatan kalau bocah sebelas tahun itu juga merasakan hal yang sama.

Cedric hanya tersenyum dingin. Enak saja dilepaskan, putrinya hampir mati nih gara-gara mereka berdua! Main lepas- lepas aja.

Rubella hanya menatap dua bocah itu santai sambil memainkan dasi dan kancing setelan kantor ayahnya.

Sepertinya Cedric langsung datang sepulang dari kantor setelah Derick melapor.

Buktinya kalau setiap kali main sama Rubella, Pria ini pasti memakai kaos atau baju tidur.

Sekarang dia masih lengkap, atau jangan-jangan waktu Derick melapor Ayahnya itu belum pulang dari kantor?!

Oke, Rubella tidak tahu seberapa bucinnya Ayah Cedric padanya.

Intinya sekarang dia ingin ayahnya ini membelanya, dia ingin mengadu sih sebenernya. Tapi! mulutnya sedang dalam masa malas bergerak.

"Yah-yah" panggil Rubella sambil menguap. tangan bapak Rubella itu ia arahkan ke kepalanya karena Rubella mau tidur.

Meskipun matanya tidak mengantuk namun dia sedang bingung melakukan apa lagi, juga menghindari tatapan memelas dua bocah yang berada di pojok kamar itu. Bikin Rubella tidak enak saja.

"Zed, Ayah selalu bilang apa?" tanya Cedric sambil menatap putranya itu tegas.

"Harus jaga Rubella dan nggak bikin Rubella nangis" ucap Zed sedikit mencicit.

"Zed tahu salah Zed dimana?"

"Tahu, Ayah" Cedric hanya menaikkan alis, namun itu berarti bahwa dia ingin Zed mengakui kesalahannya jika dia memang tahu.

"Zed bikin adik Zed sakit"

"Leodon!"

"I-iya, Om?" cicit Leodon takut. Emang mental bocah cilik.

"Nggak diajarin sama papamu adab kalau main sama anak bayi?" tanya Cedric sambil menyinggung orang tua Leodon. Bukannya apa tapi anaknya hampir celaka gara-gara bocah satu ini.

"Ya nggaklah, Om. Kan, mama saya nggak hamil lagi" bantah Leodon meringis sambil melepaskan jewerannya.

Bocah yang seumuran dengan Zed itu hendak menyerah namun kembali mengangkat tangan dan menjewer telinganya saat mendapat pelototan dari Cedric.

"Diulangi lagi gak?" Tanya Cedric sambil melirik putrinya yang sudah terlelap di pelukannya.

Leodon dan Zed sontak menggeleng. Cedric tersenyum tipis lalu bangkit dari duduknya dan mengelus kepala Zed lembut.

Tentunya hal itu dilakukannya dengan satu tangan karena tangannya yang lain tengah menahan berat badan Rubella.

"Sana keluar, adeknya mau tidur" titahnya sambil kembali ke posisi semula untuk merebahkan Rubella di tempat tidurnya.

Gadis kecil Cedric itu sempat terganggu sedikit hingga membuka setengah matanya. Namun hal itu tak berlangsung lama setelah Cedric menepuk-nepuk punggungnya.

Setelah dirasa Rubella sudah pulas. Cedric segera mengganti lengannya yang digunakan sebagai bantal putrinya dengan bantal sungguhan.

"Tuan" panggil Derith pelan sambil mengetuk pintu.

"Ada laporan apa?" Tanya Cedric sambil menutup sedikit telinga putrinya.

Refleks saja karena takut putrinya terbangun. Derick tersenyum hormat lalu menatap Cedric serius.

"Tuan besar.....ada dibawah"

___________

Segitu dulu ya ges ya, maaf kalau part-nya cuma sedikit.....

Luv u 3000 semuaaa

I'm Become a Daughter of Possesive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang