Katanya masuk surga itu gampang, berhenti dulu nanti lanjut lagi..😁😁😁
Ayo sholat ayo! 🤗🤗🤗 Buat yang menjalankan sih, ya
Pergi ke toko beli aprikot
Pulangnya lupa beli puding
Jangan lupa tekan vote
Saya ucapkan happy reading!
😊😊😊
_____________________
Rubella terbangun saat hari sudah larut malam. Dia diletakkan kembali di boks bayi setelah tadi tertidur saat Zed bercerita tentang Buku cerita yang dibelinya. Bayi perempuan itu melihat sekeliling, saat ini hujan sedang turun dan tidak ada orang di ruangannya.
Tumben? Biasanya ada satu pelayan yang berjaga didalam ruangannya. Kemana pelayan yang biasa menjaganya? Sudah capekkah untuk menjaganya tiap malam?
Yah, ini juga kesempatan bagus. Rubella menendang-nendang selimut yang membungkus kakinya. Sebelum hari H keluar, dia harus setidaknya belajar duduk sendiri atau minimal tengkurap sendiri. Atau kalau bisa berdiri saja sudah bagus, meski tidak mungkin. Bocah bayi itu mulai mencoba memiringkan tubuhnya meskipun butuh tenaga ekstra.
Gila! Dulu dia dengan bebas berguling-guling meskipun tanpa bantal, kini sudah hidup enak tapi Rubella tidak bisa menikmatinya. Tubuh ini masih asing untuknya, masih perlu banyak belajar dan bergerak.
Dengan bantuan guling, Rubella berhasil memiringkan tubuhnya, baru setengah. Tinggal setengah lagi dia akan tengkurap sempurna. Tapi nafasnya tidak bisa diajak kompromi, pemirsa!
Begini ya kalau belum waktunya tapi sudah dipaksakan. Karenanya Rubella berniat istirahat sebentar sebelum membalikkan tubuhnya lagi. Tiba-tiba Rubella merasakan pintu ruangannya dibuka perlahan. Lalu ada suara mengendap-endap mendekati boks bayinya. Penculikkah? Atau rampok?
Tiba-tiba Rubella merasa takut. Gadis itu ingin segera melihat siapa yang datang karena posisinya saat ini tengah membelakangi pintu. Gadis bayi itu memutar kepalanya, sampai tak sengaja membalikkan badannya hingga tengkurap untuk menoleh ke arah sumber suara.
Hanya siluet hitam seseorang karena orang itu membelakangi sorot lampu dari jendela. Tidak terlalu tinggi, hanya seukuran Zed lebih sedikit dengan air yang menetes dari tangannya.
H-hantu? batin Rubella parno sendiri.
Siluet hitam yang sedari tadi diam kini mulai melangkahkan kakinya mendekati Rubella. Mata Rubella melebar dan bergetar takut.
Bagaimana ini?
Dia tidak punya pengalaman mengusir hantu maupun melawan rampok. Sedangkan siluet hitam didepannya terus mendekat. Rubella segera menelungkupkan kepalanya ke bantal kembali karena ketakutan, sebelum akhirnya..
"Baby?"
☘️☘️☘️☘️
Kali ini Rubella sungguh lega karena siluet hitam yang tadi ternyata bukan hantu, dia seorang anak laki-laki seumuran Zed dengan rambut dan mata hazel yang cantik. Juga! Dia akhirnya bisa tengkurap sendiri. Huaaaa, senangnya meskipun efek ketakutan gara-gara bocah yang tidak tahu asalnya dari mana ini. Hanya saja....
"Ayo nangis"
Gila ya nih orang? ,batin Rubella jengkel. Jika orang-orang akan berusaha membuat bayi mereka tidak menangis tapi bocah laki-laki ini malah memintanya menangis. Dasar nggak waras!
"Perlu dicubit?"
"Si anak monyet bilang, adeknya kalau nangis lucu. Aku mau lihat lebih lucuan kamu apa Luna?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Become a Daughter of Possesive Family
FantasíaBagi Selliza, hidup ditengah-tengah hiruk pikuk kota besar hanyalah suatu hal yang tak harus ia syukuri. Selama delapan belas tahun hidup ditengah-tengah kota metropolitan, hal yang ia tahu selama ini adalah: Pertama, ia makan dan minum hanya untuk...