03

160 32 2
                                    

You're not easy, that's why I want you more
I can't control my heart, it's ridiculous

.


.


.


"Mampus, ada kekasih mu, aku tak ada waktu untuk menjelaskan pun ini sudah telat, jadi kau saja ya yang bertanggung jawab ya." Ucap Suzy, begitu mereka sampai di kampus.

"Kekasih ku? Dia tak ada kelas hari ini." Jawab Sehun yang tak melihat keberadaan kekasihnya.

Tapi Suzy tak peduli, karna dia langsung turun dan berlari sekencang mungkin, tak mau mendapat nilai F hanya karna telat.

"Dimana Soori?." Tanya Sehun dengan wajah bingung.

Sembari keluar dari mobil, menenteng ransel. Masih bertanya tanya tentang dimana keberadaan kekasihnya. Untuk apa juga Soori kesini sementara dia tak ada kelas dan kalau pun dia ada kelas, pasti gadis Kim itu sudah menelpon dan merengek minta di jemput.

"Apakah itu tipuan nya untuk membuat ku takut, astaga Bae Suzy, kalau hanya Soori saja tak berefek apapun padaku." Kata Sehun entah pada siapa.

.

"Eomma." Teriak Suzy begitu melihat Jung Hoyeon.

"Astaga Bae, kau ada kelas pagi juga, aku baru saja sampai semalam dan ya mengikuti kelas pagi, kemana yang lain?." Tanya Hoyeon sembari merangkul Suzy.

Ya, Hoyeon bisa dikatakan sebagai 'ibu' dari anak anak bar bar dan binal alias Suzy dan teman teman nya, percaya lah semua gadis itu takut padanya meskipun ia tak pernah marah.

"Anak anak itu tak ada kelas pagi, bagaimana New york ? Apakah sukses ?." Tanya Suzy penasaran.

Karna Hoyeon merupakan seorang model juga DJ dan dia tampil di salah satu festival disana.

"Fantastis dan aku membawakan kalian oleh oleh." Ucap Hoyeon.

"Wow aku menunggu itu."

"Kalian tak membuat masalah kan ?."

"Tentu tidak."

Sungguh sebuah dusta.

Lalu keduanya berjalan menuju kantin dan disana hanya ada beberapa orang anak basket. Salah satu nya Oh Sehun yang sekarang menatap ke arah Suzy.

"Bae , seperti nya eomma mu ini harus pulang lebih awal."

"Wae? Kau tak ada kelas lagi?."

"Appa mu pulang." Bisik Hoyeon.

"Kekasih mu ya , astaga ya pergi lah sana eomma , temui appa dan buatkan kami adik." Ucap Suzy dengan nada usil.

"Bye."

"Bye."

Tertinggal lah Suzy sendiri dan ia memilih untuk menunggu kelas nya di tempat lain. Tapi lengan nya ditahan oleh Sehun yang entah sejak kapan sudah berada di dekatnya.

"Ayo bergabung, kau pasti mau lari karna melihat ku."

"Aihs perasaan mu saja."

"Ayo, bukan kah di mobil tadi kau bilang belum sarapan."

"Lalu?."

"Ayo ku traktir."

"Lalu nanti ada gosip dan kekasih mu yang pemarah itu akan menghampiri ku, tamparan nya lumayan sakit, tapi percayalah jika itu terjadi aku punya seribu cara gila untuk membalas nya."

"Tidak dia tak akan tau, dia tak ada kelas hari ini."

"Tadi pagi aku melihat nya."

"Dimana?."

"Di parkiran."

"Mungkin kau salah orang."

"Aku tidak minus dan mata ku masih sehat."

"Kalau dia ada pasti dia sudah menempel dengan ku sedari tadi."

"Aihs tapi aku tetap saja harus jaga jarak dengan mu."

"Kenapa?"

"Karna aku tak mau terlihat seperti selingkuhan mu, juga bukankah sudah kubilang kalau tamparan nya sangat sakit."

Tapi semua penolakan itu tak berhasil karna perut Suzy berbunyi, menandakan ia perlu diisi.

"Traktir aku ya." Kata Suzy, akhirnya.

"Ya, pesan saja aku yang bayar."

"Bagus, sungguh budak cinta yang dermawan."

Akhirnya ia kembali terperangkap.

Chevy {OSH x BSZ}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang