23

4.3K 641 50
                                    

Happy reading

***

Sudah lebih dari sepuluh menit ia pergi meninggalkan keduanya. Xiao Zhan melihat kebawah menatap sepatunya sambil berpikir. Pemuda itu bingung, apakah ia harus kembali kesana ato tidak. Kalo ia tidak kembali, pria itu pasti tidak senang. Kalo ia kembali terlalu cepat juga tidak baik, karena itu pasti akan mengganggu waktu mengobrol keduanya. Xiao Zhan pun memutuskan untuk berjalan-jalan santai seorang diri.

Mereka kesini tadi beramai-ramai, tapi kini dia sekarang justru sendirian. Ketiga temannya entah kemana mereka menghilang, dia juga tidak berniat untuk menelponnya. Seniornya ia juga tidak tahu. Suaminya, sedang bersama mantannya. Biarlah mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri. Ia juga sekarang lebih ingin sendiri. Ia terlalu familiar dengan kesendirian, jadi ia tidak merasa kesepian. Tempat ini terlalu ramai, dan banyak wahana permainan yg belum ia coba, karena ketika bersama Wang Yibo, pria itu selalu melarangnya ini dan itu dengan alasan tidak aman.

Xiao Zhan mendengus, memangnya aku anak kecil, apa-apa selalu dilarang. Namun meski begitu, aku selalu tidak bisa membantahnya. Aku menyukai caranya yg memperlakukanku dengan protektif. Garis senyumnya mendadak tertarik keatas mengingat cara pria itu ketika memperlakukannya.

"Akhirnya aku menemukanmu." Seru seseorang yg kini berdiri di sebelahnya.

Xiao Zhan menoleh, dan mendapati Hexuan kini sudah berada tepat disampingnya.

"Tumben sendirian, biasanya selalu ada pria itu  yg selalu menempelimu." Cibirnya

Xiao Zhan tidak tahu harus menjawab bagaimana, ia pun hanya bisa tersenyum untuk menanggapinya.

"Aku tahu. Aku sempat melihatnya tadi di food court. Dia sedang berbicara dengan seorang wanita, dan wajah wanita itu sepertinya cukup familiar. Tapi aku lupa jika pernah melihatnya dimana." Hexuan kembali bicara. Keduanya kini sedang berjalan santai mengikuti langkah kaki yg membawanya entah kemana.

Xiao Zhan masih setia bungkam, ia enggan untuk menanggapinya.

"Mereka terlihat cukup serasi, apa itu kekasihnya?"

Xiao Zhan masih memilih diam dan tak ingin menjawab.

"Tapi baguslah, dengan adanya wanita itu, pria itu jadi bisa membebaskanmu. Apa kau tidak risih dengan dia yg selalu saja mengaturmu? Kau bukan lagi anak kecil tapi dia selalu melarangmu melakukan ini dan-.."

"Senior, aku tidak butuh pendapatmu tentang itu. Tentang dia yg selalu ingin mengatur, dan membatasiku, aku sendiri tidak pernah merasa keberatan dengan itu. Dan itu juga bukan urusan senior untuk ikut campur dan dengan bebas mengomentarinya." Potong Xiao Zhan yg membuat Hexuan terdiam. Hexuan tidak menyangka jika pemuda itu akan menanggapinya seperti ini. Pemuda itu sepertinya tidak terima dengan perkataannya yg seolah-olah menjelek-jelekkan Wang Yibo.

"Maaf, bukan maksudku begitu. Aku-.."

"Aku tidak tahu hubungan seperti apa yg terjadi diantara kita sebelumnya. Tapi perlu senior ketahui, apapun yg pernah terjadi sebelumnya. Bisakah senior melupakannya. Jika aku pernah berbuat kesalahan ato semacamnya, aku minta maaf untuk itu. Dan aku harap senior tidak lagi akan mengungkit-ngungkitnya. Sekarang hubungan diantara kita hanya sebatas junior dan seniornya. Jadi aku harap senior dapat bersikap tidak lebih dari itu." Xiao Zhan mempertegasnya.

Istri Limited edition (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang