Chapter 7

949 43 2
                                    

Arsa keluar dari kamar setelah selesai bersiap untuk berangkat sekolah. Dapat ia lihat Kaivan yang sedang memunggungi nya berkutat dengan masakan di depan nya dan terlihat sexy di mata Arsa.

"𝘚𝘩𝘪𝘵𝘵.. 𝘈𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘦 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘪𝘯" 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘧𝘰𝘬𝘶𝘴 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢.

Menggelengkan pelan kepala nya seolah menghilangkan pikiran gila nya. Beranjak duduk di depan pantri, begitu juga dengan Kaivan yang sudah selesai dengan masakan nya.

"Maaf gue belum belanja, jadi makan seadanya aja ya" ujar Kaivan, seraya menyajikan sepiring sandwich + sosis bakar di depan Arsa.

Hal itu membuat Arsa sadar dari lamunan nya. "Ah iya gapapa ini juga udah enak" ujar Arsa menatap minat pada makanan di depannya.

Arsa makan dengan lahap seolah tidak ada Kaivan di depan nya. "pelan makan nya, ga bakalan ada yang ngerebut makanan lo" ujar Kaivan dan itu membuat Arsa tersenyum kikuk.

"𝘈𝘱𝘢 𝘪𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘵𝘢𝘯𝘢𝘯, 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘤𝘶𝘮𝘢 𝘢𝘯𝘵𝘶𝘴𝘪𝘢𝘴 𝘨𝘪𝘵𝘶. 𝘐𝘯𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘴𝘢𝘬 𝘪𝘯 𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘭𝘰𝘩" 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘳𝘴𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢.

Arsa manyun - manyun kemudian tersenyum dengan lebar, seraya lanjut makan sarapan nya.

Ekspresi Arsa sukses membuat jantung Kaivan berdebar ga karuan.  "𝘎𝘪𝘭𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘴 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢, 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪𝘴 𝘪𝘯𝘪, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘬𝘦 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘴𝘪𝘪𝘩" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘯𝘺𝘢. Menggeleng pelan kemudian lanjut makan.

    __________________________________

Sesampai nya di sekolah Arsa turun dari mobil begitu pun dengan Kaivan. Arsen, ardito dan Vino menghampiri Kaivan dan Arsa. "Kunci motor lo, tapi motor lo ada di markas" ujar Vino seraya melempar nya ke Arsa.

"Thank's, nanti gue jemput" ujar Arsa tersenyum tipis.

"Gue duluan" ucap nya lagi menoleh ke Kaivan kemudian beranjak hendak pergi.

Kaivan menahan tangan Arsa, "ada apa?" ujar Arsa sembari menatap Kaivan.

"Ikut gue sebentar" ujar Kaivan kemudian menarik tangan Arsa.

Kaivan menarik Arsa  menuju toilet. Sesampainya di toilet, Kaivan menutup pintu, "naikin baju lo!" ucap nya.

Arsa menatap aneh pada Kaivan, "Lo mau ngapain bjirr?" Syok Arsa kala mendengar ucapan vulgar Kaivan.

Kaivan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kala tersadar dari apa yang ia lakukan. Mengeluarkan salep dari kantong celana.

Kemudian menunjukkan nya pada Arsa. "Memar lo belum di obatin pagi ini" ucap nya kikuk.

"Anjj gue kira lo kenapa" ketua Arsa. Mengulurkan tangan seolah meminta salep tersebut.

"Biar gue olesin, lagian punggung lo ga bisa lo oles sendiri kan" ujar Kaivan sembari mendekat ke Arsa.

𝙆𝙖𝙞𝙧𝙨𝙖 | 𝘽𝙇  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang