Chapter 14

842 44 4
                                    

𝙎𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙜𝙪𝙮𝙨 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬, 𝙤𝙠𝙚?
𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙪😘

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜!

• • •

Kamar Kaivan, di sini lah Arsa berada sekarang. Dania meminta Arsa untuk beristirahat.

"kai, kapan gue boleh pulang?" ucap Arsa memecah keheningan diantara mereka.

Kedua alis Kaivan menyerngit heran, "pulang?"  tanya nya seraya menatap manik mata Arsa.

"Iya pulang" ujar nya bingung saat mendapat pertanyaan yang menurut nya aneh ini.

"Pulang kemana? Lo ga lupa kan yang di ucapin bokap lo tadi pagi?".

𝘋𝘦𝘨..

Arsa terdiam kaku mendengar ucapan Kaivan yang menyakitkan ini, dan sial nya itulah kenyataan yang harus ia terima.

"Mm-mungkin papa cuma bercanda ngucapin itu Kai" ujar nya terlihat ragu.

Kaivan mendekat, lalu menangkup kedua sisi pipi Arsa. "Dengerin  gue Ar, ga ada hal bercanda yang bokap lo lakuin tadi pagi. Ga ada hal bercanda buat nyiksa anak sendiri dan itu berulang kali terjadi" ucap nya menatap Arsa yang terdiam.

"Ga ada hal yang bisa dibilang bercanda dalam situasi seperti itu Ar. Buka mata lo lebar-lebar, iblis berwujud manusia itu ga pantes lo sebut papa. Se gimanapun egois nya orang tua, senaif apapun mereka, mereka ga akan pernah nyiksa anak nya sampai sekejam yang mereka lakuin ke lo Ar" ucap nya lagi.

Arsa menunduk menahan sesak yang bergejolak di dada.

Kaivan mengangkat dagu Kaivan agar bisa menatap nya.

"Lantas dari semua yang mereka lakuin ke lo, atas segala siksaan fisik maupun batin yang mereka kasih ke lo, ga menampik kemungkinan bahwa mereka orangtua lo. Karna mereka lo bisa ada disini. Lo ga perlu dendam sama mereka, cukup lo jaga jarak biar ini bisa tenang, dan bahagia tanpa siksaan yang menyesakkan dada" ucap nya dengan jari telunjuk tepat di bagian jantung Arsa.

"G-guee..."

"Lo tinggal disini aja, disini ada papa, mama, sama Aleya yang bakal jadi keluarga lo" ucapan Arsa dipotong oleh Kaivan.

"Lo kok ga ada?" ujar nya bingung.

Kaivan terkekeh pelan, "iya soalnya gue ga mau jadi keluarga lo" ucap Kaivan seketika membuat Arsa murung. Menunduk tanda tidak ingin menatap Kaivan.

Kaivan terkekeh geli dalam hati melihat perubahan Arsa.

"Heii dengar dulu, gue emang ga mau jadi keluarga lo. Soalnya gue maunya jadi pasangan hidup lo".

Wajah Arsa bersemu, menoleh ke samping menghindari tatapan Kaivan yang membuat gejolak dihati nya timbul.

" Ar.. Pipi lo merah, lo sakit?" Kaivan terkekeh dalam hati melihat Arsa yang salah tingkah.

Arsa menatap Kaivan dengan irama jantung yang kian menggila.

"Tapi gue ga mau ngerepotin keluarga lo Kai, gue carik kos an aja deh" ujar nya sembari mengalihkan pembicaraan yang membuatnya makin salah tingkah.

Kaivan menatap Arsa dengan menyerngit kan dahi, "Beneran lo ga mau tinggal disini aja Ar?".

Arsa menggeleng pelan, " Keluarga lo udah baik sama gue, gue ga mau ngerepotin terlalu jauh" ucap nya.

𝙆𝙖𝙞𝙧𝙨𝙖 | 𝘽𝙇  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang