Chapter 10

925 49 6
                                    


𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙮𝙨🤗
𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙤𝙠𝙚😗

  • • •

Arsa berjalan menuju kelas, '𝘬𝘢𝘭𝘪-𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘱𝘢𝘨𝘪 𝘨𝘢𝘱𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘩' 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘯𝘺𝘢.

Belum sampai ia di kelas, seseorang menarik tangan nya dan menyeret nya menuju ruang basket indoor.

Kaivan pelakunya. Membawa Arsa masuk dan mengunci pintu, kemudian berbalik menatap Arsa.

"Kai?" ucap Arsa bingung. "Apaan sih lo nyeret gue kesini?" tanya nya lagi.

Kaivan melangkah maju mendekati Arsa. "Apa hubungan lo sama ketos itu?" tanya nya datar.

Arsa menatap Kaivan dengan dahi menyerengit heran, "hubungan apa maksud lo?".

"Lo ga suka homo tapi kemaren lo berdua an sama tu ketos sialan" ujar nya dengan tatapan tajam menatap Arsa.

"Ckk lo gila, pagi-pagi udah ngelantur aja" ucap Arsa berdecak kesal.

"Minggir lo, gue mau keluar" ucap nya lagi dengan ketus.

"Lo belum jawab pertanyaan gue, apa hubungan lo sama tu ketos?" tegas Kaivan.

Arsa beranjak tanpa menjawab celotehan Kaivan. Belum sempat Arsa sampai pintu, Kaivan meraih tangan Arsa.

"Ckk lepas sialan" umpat Arsa menatap Kaivan.

Kaivan menyudut kan Arsa, tanpa sadar punggung nya menabrak keras nya tembok.

𝘈𝘩𝘩𝘩.. 𝘚𝘴𝘩𝘩𝘩𝘩...

Arsa meringis menahan perih pada luka punggungnya.

Dahi Kaivan menyerengit menatap Arsa dengan bingung. '𝘗𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘰𝘳𝘰𝘯𝘨 𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘈𝘳𝘴𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘪𝘵𝘶' 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘯𝘺𝘢.

Arsa menggigit bibir mati-matian menahan sakit pada luka cambuk yang belum ia obati sama sekali dan malah bertambah saja luka nya karna Kaivan ini.

Kaivan yang melihat Arsa kesakitan tampak begitu khawatir.

"Ar? Hey?" ujar nya memegang pundak Arsa.

Arsa mendongak menatap Kaivan dengan wajah pucat, menggeleng pelan tanpa ingin memberitahu.

"Ar.. Ada gue.. pliss kenapa hm?" ujar nya lembut namun tersirat nada khawatir disana.

Arsa tersentuh melihat Kaivan menatap nya lembut seakan Arsa sangat berarti untuknya.

"Sakit.." lirih nya dengan mata berkaca-kaca.

Ke khawatiran Kaivan bertambah kala melihat mata Arsa, hendak memeluk Arsa namun baru saja tangan nya melingkar di punggung Arsa dapat ia rasakan tangan nya basah.

Menarik kembali tangan nya, dapat ia lihat ada darah di telapak tangan nya.

Kaget dengan apa yang ia lihat segera Kaivan membalikkan tubuh Arsa. Seragam belakang Arsa sudah memerah oleh darah.

Kaivan menyingkap seragam Arsa. Rahang nya mengeras kala melihat banyak nya luka disana.

Segera Kaivan menggendong Arsa ala bridal style tanpa menyentuh luka nya.

Arsa terpekik kaget segera mengalungkan tangan nya di leher Kaivan.

Ingin bertanya kemana Kaivan hendak membawa nya. urung ia lakukan kala melihat wajah Kaivan seolah tidak ingin di ganggu.

𝙆𝙖𝙞𝙧𝙨𝙖 | 𝘽𝙇  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang