Chapter 16

1K 57 9
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨!

• • •

Malam ini Arsa dan Kaivan berada di markas, "Kai?" celetuk Arsa memecah keheningan.

Sontak saja Kaivan menoleh menatap sang kekasih, "ada apa hmm?" ucap nya lembut.

Arsa menggelengkan pelan kepala nya, "kenapa hm?" tanya Kaivan lagi.

Arsa mendekatkan wajah nya pada Kaivan, "mau martabak" bisik nya pelan tepat di telinga Kaivan.

Kaivan tersenyum tipis mendengar bisikan Arsa, menoleh menatap sang kekasih.

"Ayo, sekalian kita pulang" ucap nya dengan tangan mengusak pelan rambut Arsa.

Arsa berdiri dari duduk nya dengan wajah yang memerah.

Kaivan yang melihat itu ikut berdiri dan merangkul pundak Arsa. Menoleh menatap teman-teman nya.

"Gue pulang duluan, kalian gimana?" ucap nya menatap teman -temannya.

"Kita nginep disini aja lah boss" ujar Vino di angguki oleh Ardito.

"Oke, kalo gitu kita pulang, bilang anak-anak yang lain jangan tidur terlalu larut", ujar Kaivan.

"Sip Kai.. aman itu" ucap Ardito.

"Arsa, kalau Kaivan nyakitin lo bilang sama gue ya, gue siap jadi garda terdepan buat lo. Seseorang yang berharga di hidup cewe gue berarti juga beharga bagi gue" ucap Arsen menatap Arsa.

Ardito dan Vino menatap cengo pada Arsen.

"Bjirr itu Arsen?" gumam Vino menatap Ardito.

"Gue yakin itu setan yang merasuki Arsen Vin, lo liat kan selama ini dia ga pernah ngomong lebih dari 3 kata" ucap Ardito pelan di angguki oleh Vino.

Beda dengan Arsa yang terdiam kaku.

Kaivan menatap Arsen dengan senyuman miring nya, "gue ga akan pernah nyakitin orang yang gue sayang. Lo bisa pegang omongan gue Sen" tegas Kaivan.

Arsa tersadar dari lamunan nya, "bantuin gue ngehajar dia yaa kalo nyakitin" ucap nya dengan senyuman tipis.

Arsen mengangguk menatap Arsa, kemudian beralih menatap Kaivan dengan menaikkan sebelah alis nya seraya tersenyum miring.

"Lo boleh matiin gue kalau gue nyakitin Arsa" ujar Kaivan tersenyum miring, kemudian beranjak keluar.
________________________________

Selesai beli martabak, Arsa menaiki motor nya sendiri begitupun dengan Kaivan.

"Kai, ayok balapan sama aku sampai apart?" Celetuk Arsa menatap Kaivan.

Kaivan tersenyum geli mendengar tantangan sang kekasih.

"Kalau nantangin gini mesti ada hadiah nya dong" ujar Kaivan menatap Arsa.

Arsa menatap Kaivan, "aku kasih hadiah spesial kalau kamu bisa ngalahin aku" ucap nya tersenyum miring.

"Di tunggu hadiah nya sayang" ucap Kaivan.

Sontak saja Arsa langsung menolehkan wajah nya ke depan dengan pipi yang memerah, enggan menatap Kaivan.

Di panggil dengan kata seperti itu, apalagi mendengar suara lembut Kaivan membuat kupu-kupu di perut nya beterbangan.

Kaivan tersenyum geli menatap Arsa, menahan diri untuk tidak mencium Arsa di pinggir jalan ini.

"𝘈𝘳𝘳𝘨𝘩𝘩𝘩 𝘴𝘰 𝘤𝘶𝘵𝘦 𝘈𝘳𝘴𝘢" 𝘭𝘪𝘳𝘪𝘩 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.

Arsa memakai helm, begitupun dengan Kaivan. Menstarter motor masing-masing hendak memulai balapan.

𝙆𝙖𝙞𝙧𝙨𝙖 | 𝘽𝙇  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang