Chapter 15

1.2K 55 7
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙮𝙨!

   • • •

Kaivan berjalan menuju rooftop, ia tau jika pacar brandal nya sedang berada disana.

Membuka pintu rooftop, dapat ia lihat Arsa sedang berdiri di depan pembatas membelakangi dirinya.

Berjalan mendekat hingga tepat berada di belakang Arsa.

Memeluk Arsa dari belakang, melingkarkan kedua tangan diperut Arsa, menumpukan dagu di pundak Arsa.

"Kenapa hmm?" ujar nya lembut, membuat siapapun mendengar suara lembut itu akan terpaku melebur bersama angin yang berhembus kencang.

Arsa merasakan euforia dalam dirinya bergejolak mendengar suara nan lembut itu, padahal ini bukan yang pertama, tapi tetap saja membuat dada nya berdebar dua kali lipat dari biasanya.

Membalikkan badan hingga berhadapan langsung dengan Kaivan. "Aku ga enak sama teman-teman kamu, apa mereka ga masalah sama hubungan kita?, gimana mereka jadi benci sama kamu? A-aku..".

Kaivan memegang pundak Arsa, dapat ia lihat Arsa begitu khawatir, "heii dengarin aku dulu.. Kamu gausah mikirin hal itu, mereka ga bakal mempersalahin hubungan kita, percaya sama aku, ok?" ucap nya menatap manik mata Arsa.

Arsa mengangguk kaku, namun di mata nya masih tersirat rasa khawatir disana.

Kaivan tak kuasa menahan pahatan sempurna di depan nya ini, Arsa tampak begitu indah dari dekat seperti ini.

Melingkarkan tangan nya di pinggang Arsa, menarik Arsa lebih dekat tanpa jarak sedikitpun.

Dapat Arsa rasakan dada nya menempel dengan Kaivan, begitupun bagian bawah nya bergesekan walau sama-sama pakai celana.

Dapat ia rasakan benda lunak berbatang itu mengeras seakan meronta-ronta ingin keluar. Semburat merah muncul di pipi nya, mengalihkan pandangan kesamping kala gugup merasakan tonjolan dibawah sana.

"Pacar kamu disini, bukan disamping" mendengar suara lembut Kaivan sontak saja ia menoleh, kini tatapan matanya terkunci pada Kaivan.

"K-kaii.." ucap nya gugup kala berdekatan seintim ini.

Kaivan hanya diam menatap Arsa dengan tangan kanan sudah berada di rahang Arsa, sementara tangan kiri masih melingkar di pinggang Arsa.

Cup..

Mata Arsa melotot sempurna, Kaivan yang melihat itu terkekeh geli.

Mata nya begitu fokus pada bibir Arsa yang begitu nampak menggoda, bibir tipis dengan warna pink alami.

Menempel kan kembali bibirnya pada benda lembut kenyal itu,  kali ini tidak hanya mengecup, namun melumat kecil bibir bawah Arsa.

Arsa kaget bukan main dapat serangan dadakan seperti ini. Hanya bisa diam mencerna apa yang sedang terjadi.

Tangan kanan Kaivan melesat ke belakang, menahan tengkuk Arsa. Menggigit bibir Arsa hingga tanpa sadar Arsa membuka mulutnya.

Mendapat celah, langsung saja Kaivan memperdalam lumatan nya. Lidah nya mengabsen setiap deretan gigi Arsa.

Benda lunak tak bertulang itu terasa begitu lembut ketika bersentuhan.

Arsa sama sekali tak pernah berciuman, ini pertama bagi nya. Ia hanya mengikuti insting bagaimana Kaivan menjelajah mulutnya.

Jantung nya berdebar tidak karuan, tubuhnya memanas, rasa aneh menjalar di sekujur tubuhnya.

Ini terasa sangat enak. Ciuman Kaivan begitu lembut, hingga enggan untuk melepaskan.

𝙆𝙖𝙞𝙧𝙨𝙖 | 𝘽𝙇  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang