Chapter 3

1.5K 66 2
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙮𝙨❕

   • • •

   Arsa terbangun dari tidurnya ketika sinar matahari langsung terpancar ke wajah nya, "ughh silau" gumam Arsa sembari duduk dari tidur nya.

Bibi menoleh menatap Arsa setelah membuka gorden "aden ya telat mulu bangun nya, ga mau berangkat sekolah apa" galak bibi dengan berkacak pinggang.

"Heehe bibi ini kan Arsa bangun" ucap nya seraya bangkit dari ranjang dan berlari secepat kilat menuju kamar mandi.

"Hufffft aman" Arsa mengelus dada berhasil kabur sebelum kena amukan singa betina.

Sementara sang bibi geleng-geleng kepala melihat tingkah absurd Arsa, lanjut membereskan ranjang kemudian beranjak keluar. 

  Arsa turun menuruni tangga, "yang lain mana bik, udah pada pergi ya?" tanya nya sesampainya di meja makan.

"Udah pergi dari tadi, ini aden bawa bekal aja ntar kalo makan dirumah makin telat" ujar bibi sembari memberikan sekotak bekal pada Arsa.

  "Makasihh bibi yang paling cantik" Ucap nya seraya mengambil kotak bekal dan menyalimi punggung tangan sang bibi kemudian beranjak menuju garasi.

"Semoga bahagia selalu menyertai aden, Bibi selalu berdoa yang terbaik buat aden" lirih Bibi menatap sendu punggung tegap Arsa yang mulai menjauh.

Selamat kena hukuman, atau selamat dari hukuman ya kali ini" monolog Arsa mulai melajukan motor menuju sekolah.

  Disisi lain, Kaivan berangkat bersama teman-teman nya menuju Starlight school, "gue yakin gue jadi seleb sebentar lagi di sekolahan lo Kai" narsis Ardito dengan bangga menatap Kaivan.

Di balas delikan sinis oleh Vino, "dih kepede an lu, gantengan juga Kai, Arsen noh yang juga ganteng diem aja" membuat Kai  terkekeh pelan.

Beda dengan Ardito cemberut dengan wajah masam.  "Sudah?, ayok berangkat!" mutlak Arsen dan berlalu di ikuti Kai.

"Skuy" ujar Vino dan dibales anggukan malas sama Ardito.

  Sesampainya di sekolah Kai dan teman-teman nya berhenti di depan gerbang karna sudah ditutup pertanda jam pelajaran sudah di mulai.

Sembari menunggu satpam membuka gerbang, tatapan Kai tertuju pada cowok yang berhenti tepat di depan nya, Kai membuka kaca helm menatap cowok di depan nya bername tag ketua OSIS dengan menaikkan sebelah alis seolah-olah bertanya 'kenapa?'.

  "Gue ketos disini, lo murid baru yang di bilang kepsek kemaren?" ujar nya datar sembari menatap Kai, "karena kalian murid baru kalian ga akan gue hukum, biarin mereka masuk pak" lanjut nya beralih menatap satpam yang sudah membuka gerbang.

Kai berdecih kemudian menstarter motor nya melaju menuju parkiran motor di ikuti teman-teman nya, membuka helm dengan posisi masih nangkring di atas motor masing-masing.

  Vino menggerutu kesal seraya turun dari motor, "siapa dah tuh songong banget, baru juga jadi ketos, belom tau aja dia si Kai yang punya ini sekolah" memanyunkan bibir dengan ekspresi lucu.

Di sebelah Vino, Ardito juga turun dari motor nya beranjak menuju Vino dan merangkul bahu Vino, "udah ngomel mulu, masih pagi ini" ujar nya menenangkan si bocil.

"Tapi dia ngeselin" rengek Vino dan itu mampu membuat Ardito berdebar ga karuan.

"Apa perlu gue habisin dia karena udah buat lo kesal pagi-pagi hm?" ujar Ardito mengalihkan pembicaraan, karna ekspresi menggemaskan Vino makin membuat debaran jantung nya menggila.

* "𝘴𝘩𝘪𝘵𝘵.. 𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘵 𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘳𝘥𝘪𝘵𝘰 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘨𝘦𝘮𝘦𝘴

𝙆𝙖𝙞𝙧𝙨𝙖 | 𝘽𝙇  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang